Jumat, 21 Agustus 2020

Swedia Catatkan Rekor Kematian Tertinggi dalam 150 Tahun

 Swedia mencatatkan rekor tertinggi angka kematian dalam paruh pertama 2020. Disebut paling tinggi sejak bencana kelaparan parah melanda negara ini pada 1869.
Berdasarkan data kantor statistik Swedia, negara skandinavia ini mencatatkan 51.405 kematian antara bukan Januari-Juni. Sedangkan dalam 6 bulan pertama 1869, sebanyak 55.431 warga Swedia meninggal karena kelaparan.

Terkait pandemi virus Corona COVID-19 yang melanda dunia saat ini, Swedia termasuk salah satu negara yang tidak menerapkan lockdown. Tidak ada pembatasan wajib maupun patroli oleh pihak berwajib.

Untuk menangani wabah, negara ini menerapkan strategi yang berbeda. Demi menjaga ekonomi tetap berjalan, sekolah dan restoran tetap diizinkan buka namun warga dianjurkan untuk disiplin saling menjaga jarak.

Berdasarkan catatan worldometer.info, Swedia saat ini telah memiliki 85.810 kasus positif virus Corona COVID-19. Dari angka tersebut, sebanyak 5.805 meninggal dunia.

Radang Otak Langka Meningkat Selama Pandemi, Terkait Efek Corona?

 Infeksi virus Corona COVID-19 memberikan dampak yang sangat beragam, termasuk pada sistem saraf pusat. Sebuah kondisi radang otak langka dilaporkan mengalami peningkatan sejak pandemi menyebar ke seluruh dunia.
Tim peneliti dari University College London melaporkan peningkatan kasus acute disseminated encephalomyelitis (ADEM). Jika sebelumnya hanya ditemukan satu kasus perbulan pada orang dewasa, saat ini mereka menemukannya tiap pekan.

"Peningkatan yang mengkhawatirkan," sebut pada peneliti, dikutip dari Foxnews, Jumat (21/8/2020).

Peningkatan jumlah pasien dengan gangguan neurologis dikatakan tidak selalu berhubungan dengan keparahan gejala pada sistem pernapasan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mnenentukan mekanisme patobiologis di balik temuan tersebut.

Ini Kondisi Seseorang yang Berpotensi Tinggi Terkena COVID-19

Virus Corona atau yang sering disebut COVID-19 ini sudah menjadi pandemi global yang memakan banyak korban. Hingga 18 Agustus 2020, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 143.043 kasus.
Virus Corona ini memang sangat mudah menyebar dan menular. Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tak mengindahkan physical distancing membuat kasus COVID-19 di negara ini tak kunjung turun.

Padahal virus ini sangat berbahaya terlebih bagi orang-orang yang rentan terpapar COVID-19. Melansir HSE, berikut ini kelompok orang yang memiliki risiko tinggi terkena COVID-19.

* Berusia lebih dari 70 tahun.
* Pernah melakukan transplantasi organ.
* Memiliki penyakit atau sedang menjalani pengobatan kanker.
* Menjalani imunoterapi atau perawatan antibodi.
* Memiliki kondisi pernapasan yang tidak normal seperti asma, fibrosi paru, penyakit paru-paru.
* Memiliki penyakit jantung, darah tinggi, diabetes, ginjal kronis, hepatitis.
* Ibu hamil.
Jika Anda termasuk dalam kategori di atas, maka Anda harus berhati-hati dan melakukan perlindungan ekstra terhadap kesehatan tubuh.

Beberapa cara untuk melindungi diri dari paparan virus Corona, antara lain tidak bepergian atau tinggal di rumah, melakukan physical distancing, mencuci tangan secara teratur, dan mengenakan masker hingga face shield untuk perlindungan ekstra.

Selain itu, Anda juga perlu juga menjaga tubuh agar tetap fit saat menjalani segala aktivitas. Anda dapat berolahraga secara teratur dan mengonsumsi vitamin seperti Samcorbex.
https://cinemamovie28.com/journey-to-the-west-surprise/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar