Sinyal kehadiran Disney+ ke pasar Indonesia semakin dekat. Pesaing Netflix itu tengah merekrut pegawai untuk cabang mereka di Asia Tenggara.
Disney+ sedang membuka keran lowongan pekerjaan, di antaranya seperti Manager - Subscription Management, Manager - Partner Engagement (SEA), Creative Producer (SEA), Senior Manager/Manager - PR & Communications (SEA), Senior Manager/Manager - Social Media (SEA), hingga Graphics Designer (SEA).
Nantinya, rekrutan pegawai ini akan ditempatkan di Singapura, kantor cabang Disney+ untuk pasar Asia Tenggara, seperti dilansir dari Mashable.
Meski tak secara spesifik menyebut pasar Indonesia, seperti diketahui melihat kebiasaan perusahaan teknologi global dengan keberadaan kantor di Singapura, bukan tak mungkin merambah ke pasar Indonesia.
Saat ini, Disney+ memang belum agresif melebarkan sayap mereka. Tercatat, layanan ini baru bisa diakses Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Britania Raya, Irlandia, Jerman, Austria, Italia, Spanyol, dan Swiss.
Pandemi Corona yang saat ini melanda memang jadi tantangan tersendiri bagi Disney+ dalam melebarkan sayap bisnisnya di mancanegara. Namun kabarnya, negara-negara di Asia dan Pasifik mendapatkan layanan dari Disney+ ini perkiraan pertengahan 2020 hingga 2021.
Layanan GoLife Masih Bisa Diakses Sampai 27 Juli 2020
Dampak dari pandemi Corona terhadap bisnis, Gojek mem-PHK 430 karyawan dan menutup GoLife. Namun, pengguna masih bisa memakainya sampai 27 Juli 2020.
"Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020," kata Gojek dalam pernyataan resminya, Rabu (23/6/2020).
Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo mengatakan betapa COVID-19 mempengaruhi bisnis Gojek. Sehingga mereka harus melakukan penyesuaian dengan berat hati.
"Perjalanan menjadi semakin sulit karena kita harus berpisah dengan 430 karyawan, yang selama ini menjadi rekan kerja sehari-hari yang dekat dengan kita, lalu juga adanya penutupan GoLife dan GoFood Festival, bisnis yang memiliki peran penting dalam sejarah Gojek," kata mereka.
Jika pengguna membuka aplikasi Golife, layanan yang mencakup GoMassages dan GoClean masih tercantum di sana. Namun, artinya penggunaannya tinggal sebulan lagi.
Keputusan ini diambil Gojek berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi. Selain itu ada perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Menurut Gojek, GoLife dan food court GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Layanan ini juga mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19.
Layanan GoLife Ditutup, Mitra Diberikan Sejumlah Bantuan
Gojek menutup layanan GoLife sebagai dampak pandemi COVID-19. Para mitra GoLife diberikan bantuan pelatihan dan dana tunai.
Hal ini diungkapkan Gojek dalam pernyataan resminya, Rabu (23/6/2020). Penutupan GoLife sebagai bagian dari strategi Gojek menghadapi tantangan bisnis di masa pandemi.
Gojek akan memberikan dukungan berupa 'Program Solidaritas Mitra COVID-19' kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19. Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
"Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," kata Gojek.
Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo mengatakan betapa COVID-19 mempengaruhi bisnis Gojek. Sehingga mereka harus melakukan penyesuaian dengan berat hati dan berterima kasih atas kontribusi para karyawan selama ini.
"Kami tahu bahwa apapun yang kami lakukan mungkin tidak cukup untuk mengurangi kekecewaan kalian. Namun kami berupaya yang terbaik untuk dapat mendukung kalian," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo.
Sebagai dampak dari pandemi Corona terhadap bisnis, Gojek mem-PHK 430 karyawan dan menutup GoLife. Namun, pengguna masih bisa memakai aplikasi GoLife sampai 27 Juli 2020.
Keputusan ini diambil Gojek berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang berjaga jarak. Sedangkan, GoLife dan food court GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Layanan ini juga mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar