Kerumunan di area Car Free Day (CFD) pertama dalam masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Jakarta tengah jadi perbincangan. Netizen bahkan menyebut CFD sebagai 'Corona Free Day', mengingatkan tingginya risiko penularan dalam situasi seperti itu.
Situasi ini tak luput dari perhatian pemerintah. Juru bicara untuk penanggulangan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, dalam siaran pers di kanal YouTube BNPB menyampaikan hasil pantauannya terhadap pelaksanaan CFD.
"Masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting," katanya, Minggu (21/6/2020).
Kondisi yang sama juga teramati di sejumlah bandara, terutama yang mengarah ke Pulau Jawa. Yurianto menyebut, physical distancing masih sering diabaikan meski diakuinya sudah cukup banyak yang menggunakan masker.
"Physical distancing, menjaga jarak adalah sesuatu yang mutlak harus kita laksanakan," tegas Yurianto.
Yurianto berharap, hal ini dijadikan bahan evaluasi.
Virus Corona Melemah, Ahli Sebut Lebih Mirip Kucing Liar dibanding Harimau
Seorang ahli penyakit menular kembali mengungkapkan bahwa virus Corona kini semakin melemah dan kurang mematikan saat menyebar. Ahli penyakit menular di Rumah Sakit Policlinico San Martino di Italia, Profesor Matteo Bassetti, mengatakan saat ini pasien lanjut usia pun sudah banyak yang pulih.
"Bahkan pasien yang berusia 80-90 tahun saat ini sedang duduk di tempat tidur dan bernapas tanpa alat bantu. Sebelumnya, pasien di usia tersebut bahkan meninggal setelah dirawat 2-3 hari saja di rumah sakit," kata Profesor Bassetti, yang dikutip dari Mirror, Minggu (21/6/2020).
"Itu (virus Corona) yang awalnya di bulan Maret dan April agresif seperti harimau, kini berubah seperti kucing liar," imbuhnya.
Ia mengatakan pada bulan Maret dan awal April menjadi puncak pandemi COVID-19 di Italia. Banyak pasien yang terinfeksi virus itu dan mengalami penyakit yang sulit ditangani.
Banyak orang yang membutuhkan bantuan oksigen dan ventilator untuk bernapas. Bahkan gejala dari beberapa di antaranya berkembang menjadi pneumonia akut. Tetapi, Profesor Bassetti mengatakan dalam empat minggu terakhir, kondisi ini telah berubah total.
Profesor Bassetti memprediksi ini mungkin terjadi karena virus bermutasi menjadi bentuk yang lebih lemah saat menyebar ke seluruh dunia. Teori lainnya, tindakan jaga jarak dan penggunaan masker yang membuat viral load lebih rendah dan jauh dari penyakit.
Menurut Profesor Bassetti, mungkin virus ini bisa mati atau hilang sebelum vaksin untuk menanganinya tersedia.
"Mungkin itu bisa hilang sepenuhnya tanpa vaksin. Saat ini jumlah orang yang sakit dan terinfeksi karena virus Corona jauh lebih sedikit," lanjutnya.
Bisa Punya Pemasukan Modal Dengkul?
Pandemi virus Corona membuat ekonomi terguncang. Pendapatan masyarakat menurun drastis, bahkan banyak kehilangan pekerjaannya.
Di masa sulit sekarang ini tentu banyak masyarakat yang mencoba mencari pemasukan tambahan dengan modal seminim mungkin.
Pakar marketing Hermawan Kartajaya mengatakan jangan bermimpi jika ingin memiliki usaha dengan modal dengkul. Semua bisnis pasti membutuhkan modal. Untuk kondisi saat ini dia menyarankan untuk menjadi penjual lepas atau sales.
"Kalau modal dengkul ya mendingan jangan buka bisnis, lebih baik jadi sales aja. Itu kan juga entrepreneur juga, jual asuransi misalnya. Itu kan sistemnya sudah ada. Kalau buka bisnis baru itu susah, lah wong orang yang punya jiwa pengusaha saja belum tentu berhasil kok," tuturnya kepada detikcom, Jumat (21/6/2020).
Menjalani profesi sales di kondisi saat ini ada 2 jenis yang dia nilai sangat tepat, sales asuransi dan ikut anggota MLM. Kedua profesi itu bisa dijalani dengan modal yang sangat minim.
"Itu pun nggak gampang, sering ditolak-tolak ya jangan gampang sakit hati," tambahnya.
Intinya, untuk menjadi sales harus memiliki mental baja dan tidak mudah menyerah. Selain itu harus memiliki jaringan yang luas.
Memang, menjadi sales juga dibutuhkan ilmu. Namun di era saat ini pelatihan untuk menjadi sales bahkan bisa didapat secara gratis di Youtube.
Untuk asuransi, Hermawan menyarankan jadi sales asuransi jiwa yang tengah digandrungi di masa pandemi. Sedangkan untuk MLM, dia menyarankan untuk memilih MLM yang memang memiliki produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan saat ini.
https://indomovie28.net/cast/larry-king/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar