Harus diakui, wabah virus SARS-CoV-2 mempengaruhi kebiasaan dan perilaku masyarakat. Hal ini disadari oleh penyedia jasa internet Biznet, dengan melihat perilaku pengguna internet.
"Dua bulan setelah pandemi dan beberapa peraturan pemerintah setelah PSBB, internet itu cukup signifikan naik. Apa sih hal yang baru selain pakai buat belajar, bekerja, video conference atau belanja e-commerce? Ada hal baru yaitu untuk beribadah," kata Yudie Haryanto VP Marketing Biznet dalam video conference, Kamis (25/6/2020).
Meningkatnya trend ibadah secara online mungkin adalah hal yang tidak terbayangkan sebelumnya karena di masa sekarang ternyata konektivitas internet sangat kritis untuk sebagian besar masyarakat terutama yang tidak bisa ke tempat peribadatan.
Selain itu jika melihat traffic dari sisi hiburan sudah jelas ada peningkatan. Jumlah penonton drakor (drama Korea) dan streaming ini cukup signifikan yang mana hampir tiga kali lipat dari biasanya. Traffic secara umum juga mengalami perbedaan, traffic selama seminggu penuh sama tanpa ada penurunan atau peningkatan yang signifikan.
"Kita melihat internet di rumah, selain untuk belajar, ibadah online, entertainment, kan Sabtu Minggu mall belum buka jadi Senin ketemu Senin lagi traffic-nya sama. Banyak juga yang arisan atau makan siang bareng pakai Zoom, ya kayak hal-hal baru yang kita lihat. Pecinta kopi ada yang ngopinya di teras dan ini terjadi dua minggu belakangan," tandasnya.
Cara Cloudera Bantu Bisnis di Tengah New Normal
Cloudera sebagai penyedia cloud data enterprise tentu selalu membantu perusahaan yang menjadi pelanggannya untuk mengelola data dengan berbagai teknologi. Untuk menghadapi era new normal, mereka juga memiliki cara tersendiri untuk membantu pelanggannya tetap produktif.
Country Manager Cloudera Indonesia Fanly Tanto mengatakan walau harus bekerja dari rumah pelanggan Cloudera tetap bisa mengakses dan mengolah datanya dengan aman.
"Cloudera memiliki teknologi yang memungkinkan pengguna Cloudera untuk bekerja di rumah dan tetap terkoneksi, bukan itu saja kita tetap secure dan governed," kata Fanly dalam media briefing virtual, Kamis (25/6/2020).
"Jadi cuma orang-orang tertentu yang bisa akses data yang dibutuhkan karena semuanya terkoneksi melalui VPN," sambungnya.
Fanly mengatakan sistem Cloudera juga akan terus mendeteksi anomali dalam data milik perusahaan. Anomali ini bisa dalam berbagai bentuk, termasuk jika seseorang mengakses data di waktu yang tidak wajar.
"Jadi kita juga tetap melihat anomali, misalnya saya biasanya mengakses data dari jam 9 sampai jam 5 sore tiba-tiba saya akses data jam 2 pagi dan ngambilnya banyak. Itu kita akan pastikan tetap secure dan governed," jelas Fanly.
Selain itu, Cloudera juga meluncurkan layanan terbarunya di Indonesia yang dinamakan Cloudera Data Platform Private Cloud (CDP Private Cloud). Layanan ini dikembangkan untuk hybrid cloud sehingga perusahaan bisa mengintegrasikan data yang ada di pusat data perusahaan dengan public cloud.
Fanly mengatakan solusi ini dihadirkan untuk membantu perusahaan yang datanya tersebar di banyak tempat. Akibatnya sulit untuk menentukan value data tersebut.
Layanan ini sudah menggunakan fondasi milik Cloudera yang sudah ada dan ditambahkan fungsi-fungsi seperti data hub, data engineering, data warehouse dan machine learning.
"Cloudera Data Platform Private Cloud diciptakan untuk mengakselerasi transformasi digital yang memanfaatkan kekuatan data melalui platform yang aman, bisa berjalan di cloud container, dapat diimplementasikan dan ditingkatkan kapasitasnya dengan cepat, efisien, dan simpel," pungkas Fanly.
https://kamumovie28.com/sword-art-online-alicization-episode-9-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar