Senin, 22 Juni 2020

Virus Corona Diklaim Melemah, Pendapat Para Pakar Terbelah

Para pakar di Italia mengklaim SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, tidak lagi seagresif di awal-awal pandemi. Namun sejumlah pakar lain meragukan klaim tersebut.
Klaim bahwa virus Corona melemah antara lain disampaikan oleh Prof Matteo Bassetti, pakar infeksi di Policlinico San Martino, Italia. Disebutnya, makin banyaknya lansia yang sembuh dari penyakit ini membuktikan bahwa COVID-19 sudah lebih tidak agresif.

Sebelumnya, Prof Alberto Zangrillo dari San Raffaele Hospital di Milan juga membuat klaim serupa. Bahkan, virus Corona disebutnya sudah tidak ada lagi di Italia.

"Dalam kenyataan, virus tersebut secara klinis sudah tidak ada di Italia," katanya kepada RAI TV Channel.

Hasil tes swab dalam 10 hari terakhir disebutnya menunjukkan viral load, atau jumlah virus, yang sangat kecil dibanding sebulan yang lalu.

Namun sejumlah kalangan mempertanyakan klaim tersebut. Keraguan disampaikan antara lain oleh Michael Ryan, seorang pejabat tinggi organisasi kesehatan dunia WHO.

"Kita perlu sangat berhati-hati untuk tidak menciptakan kesan bahwa tiba-tiba virus tersebut atas kemauannya sendiri menjadi lebih tidak patogen. Sama sekali tidak seperti itu," katanya, dikutip dari Reuters.

Vaughn Cooper, pakar infeksi dari University of Pittsburgh School of Medicine, menambahkan bahwa virus Corona bermutasi lebih lambat dibanding influenza. Perubahan genetik yang terjadi sebagian besar tidak terlalu penting.

"Saya percaya lebih aman mengatakan bahwa perbedaan yang dilaporkan para dokter di Italia adalah karena perubahan penanganan medis dan perilaku manusia, yang membatasi penularan dan jumlah infeksi baru, dibanding perubahan pada virus itu sendiri," jelasnya.

Bugar di Era New Normal, Perlukah Gym Diberi Sekat Penangkal Corona?

Di perkantoran, sekat pembatas menjadi bagian dari new normal. Fungsinya menghalangi penularan virus Corona melalui droplet ketika kondisinya sulit untuk menjaga jarak aman.
Protokol kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI menganjurkan agar sekat serupa juga dipasang di pusat kebugaran. Sekat dibutuhkan pada alat-alat khusus yang letaknya berdekatan.

"Memberikan sekat pembatas untuk alat-alat kardio (treadmill, bicycle, elliptical machine) yang letaknya berdempetan atau kurang dari 1,5 meter," demikian dikutip dari Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020.

Dalam protokol tersebut, disebutkan juga bahwa penggunaan AC sedapat mungkin dihindari. Sirkulasi udara lewat pintu dan jendela terbuka lebih dianjurkan.

Jika tetap menggunakan AC, maka tingkat kelembapan udara dan sirkulasinya diatur agar tetap kering. Jika memungkinkan, bisa dilengkapi dengan alat pembersih udara atau air purifier.

Kelengkapan lain yang harus tersedia di pusat kebugaran menurut protokol tersebut antara lain:

Informasi tentang COVID-19 dan upaya pencegahan seperti cuci tangan, pakai masker, etika batuk, gizi seimbang, dan sebagainya.
Tempat cuci tangan atau hand sanitizer di pintu masuk, ruang administrasi, ruang latihan, dan ruang ganti.
Alur masuk dan keluar yang jelas, disertai penandaan jarak minimal 1 meter.
Masker dan face shield untuk petugas administrasi.

Anjuran lain yang diatur dalam protokol ini adalah bahwa lansia sebaiknya tidak berlatih di pusat kebugaran. Latihan untuk kelompok lansia disarankan memakai tempat privat tersendiri atau dalam bentuk kunjungan ke rumah.
https://indomovie28.net/cast/barbara-west/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar