Selasa, 30 Juni 2020

Ponsel BM Masih Beredar, Pengamat: Aturan IMEI Belum Matang

Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai pemerintah terkesan tergesa-gesa alis prematur dalam melahirkan aturan International Mobile Equipment Identity (IMEI). Meski regulasinya telah berlaku sejak 18 April, tetapi kebijakan tersebut belum ada tajinya.
Hal itu disebabkan peralatan untuk memberangus ponsel BM masih belum optimal padahal regulasinya telah berlaku sejak 18 April lalu. Alat yang dimaksud adalah mesin validasi nomor IMEI, atau tepatnya Central Equipment Identity Register (CEIR).

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), alat tersebut baru diterima pada 24 Agustus 2020 mendatang. Di sisi lain, kesiapan SDM dan infrastrukutrnya juga dipersiapkan Kemenperin.

"Itu menggambarkan kebijakannya yang diambil belum matang. Tidak melihat dan memperhitungkan semuanya," ujar Heru, Senin (29/6/2020).

Sebelum disahkan 18 April lalu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meneken peraturan menteri masing-masing terkait aturan IMEI ini pada 18 Oktober 2019.

Heru juga mengungkapkan kesiapan juga dilihat dari belum ada kepastian bagaimana ponsel turis itu akan dimatikan atau seperti apa.

"Untuk sekarang turis masih (terkena) lockdown," ucapnya.

Melihat kondisi yang ada saat ini, Direktur Eksekutif ICT Institute ini mengatakan agar pemerintah tak malu merevisi aturan IMEI itu atau bahkan mengambil langkah berupa pembatalan.

"Kembalikan pada Bea Dan Cukai untuk awasi semua barang masuk di pelabuhan dan bandara serta awasi semua jalur tikus. Kalau pun bocor dan dijual di pasar, lakukan operasi atau razia pasar bersama antara Kemendag dan Kominfo," ungkapnya.

Riset: Disfungsi Ereksi Meningkat di Inggris Akibat Lockdown

Hasil riset menunjukkan disfungsi ereksi meningkat di Inggris akibat lockdown. Penyebabnya adalah stress dan konsumsi alkohol.

Riset ini dilakukan Superdrug Online Doctor di Inggris seperti dilihat dari Daily Mail, Selasa (30/6/2020). Mereka mengklaim ada 13 persen peningkatan permintaan perawatan disfungsi ereksi sejak Mei 2020.

Google Trends di Inggris juga menunjukkan pencarian online terkait masalah seksual tumbuh paling tinggi dalam 12 bulan terakhir. Penyebabnya diduga adalah stress dan konsumsi alkohol yang tinggi selama lockdown akibat pandemi Corona.

Kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis lain yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan masalah hormon. Disfungsi ereksi itu umum biasanya karena stress, kelelahan, kecemasan dan minum terlalu banyak alkohol.

"Semua faktor ini telah diperburuk dengan lockdown COVID-19 baru-baru ini," kata dokter Zoe Williams dari Superdrug.

Aneka obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi kemudian menjadi banyak diiklankan di Inggris. Informasi dari National Health Service Inggris, disfungsi ereksi bisa menimpa semua pria dan umum untuk usia di atas 40 tahun.

Impotensi atau disfungsi ereksi memang ada penyebabnya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun impotensi juga menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain pada seseorang. Para pakar mengatakan gaya hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi impotensi seperti obesitas, merokok dan terlalu banyak bersepeda.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-7/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar