Kamis, 20 Februari 2020

Cari Homestay Pakai Aplikasi, Kenapa Nggak?

Traveler yang mencari homestay di desa terpencil tidak kesusahan lagi. Dengan teknologi yang semakin canggih, homestay juga ada aplikasinya. Penasaran?

Dalam jumpa media, Jumat (1/3/2019) Indohomestay bersama Kemenpar dan Bank BRI menandatangani nota kesepakatan tentang Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan Untuk Optimalisasi Aplikasi Indohomestay. Aplikasi ini merupakan aplikasi pemesanan khusus untuk layanan homestay.

"Indohomestay merupakan aplikasi homestay yang menghubungkan wisatawan dan pemilik homestay. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini khusus untuk homestay saja," ungkap Grandy Prajayakti, CEO Indohomestay.

Lebih lanjut Grandy menjelaskan bahwa Indohomestay tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mereka memang fokus menjangkau desa-desa wisata dan desa yang berpotensi menjadi destinasi.

"Kami menjangkau semua wilayah mulai dari Aceh sampai Papua, terutama di desa-desa wisata dan juga kawasan pelosok. Namun saat ini mayoritas di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur " jelas Grandy.

Untuk pergerakan menjangkau pemilik homestay di desa-desa pelosok, Indohomestay melakukan koordinasi dengan tim Kemenpar. Bersama Kemenpar mereka melakukan verifikasi homestay dan standarisasi homestay di Indonesia.

"Kami melakukan koordinasi bersama Kemenpar untuk menjangkau dan verifikasi homestay. Nantinya juga akan ada sosialisasi mengenai hospitality dan teknologi. " tambahnya.

Untuk rentang harga sewa homestay pun beragam. Tergantung pilihan dan kebutuhan dari wisatawan.

"Rentang harga sewa homestay pun beragam, mulai dari harga Rp 70 ribu per malamnya. Satu hal lagi, Indohomestay tidak mengubah konsep atau ciri khas dari homestay tersebut. Jadi wisatawan bisa menikmati kearifan lokal wilayah setempat," ungkapnya.

Aplikasi pemesanan Indohomestay sudah bisa traveler download di Playstore maupun Appstore. Jika ingin melakukan transaksi, traveler hanya bisa melalui Bank BRI.

"Untuk pembayaran, traveler hanya bisa menggunakan layanan dari Bank BRI. Karena Bank BRI lah yang jangkauannya sampai ke desa plosok. Nantinya juga ada promo menarik dari Bank BRI," tutup Grandy.

Kereta Gantung di Gunung Ijen Masih Tunggu Izin KLHK

Rencana pembangunan kereta gantung (Cable Car) di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen belum terlaksana hingga saat ini. Hal itu disebabkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI belum turun.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pembangunan kereta gantung ini harus dikerjakan di area berstatus taman wisata alam (TWA) yang secara otomatis termasuk kawasan konservasi. Sehingga diperlukan proses evaluasi kesesuaian fungsi lahan yang digunakan.

Jika izin dari KLHK sudah turun maka kawasan TWA Ijen akan diperluas. Sebab nantinya 10 persen area TWA ijen akan digunakan untuk lokasi pembangunan kereta gantung tersebut.

"Lahan TWA di puncak Ijen sekarang seluas 92 hektare. Dan sedianya nanti akan ditambah menjadi 200 hingga 300 hektare, termasuk di kawasan Paltuding yang menjadi tempat parkir dan tempat peristirahatan wisatawan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3/2019).

"Terus diproses karena menurut pusat ada hal-hal yang harus dilengkapi A,B,C,D-nya daerah kan tidak boleh memaksa. Kita sudah menyampaikan berkali-kali, mudah-mudahan nanti ini bisa ada respon. Tapi intinya itu kewenangan KLHK dan masih ada kajian yang belum tuntas. Tapi menurut beliau akan ada solusi tinggal menunggu waktu dan mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Anas.

Sambil menunggu izin dari KLHK turun, Pemerintah Banyuwangi saat ini terus melakukan perbaikan infrastuktur menuju wisata Gunung Ijen. Hal itu untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Ijen.

"Pembangunan infrastruktur kita tetap lakukan. Sementara saat ini pembangunan dilakukan BKSDA untuk infrastruktur di atas puncak Ijen," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI berencana membangun kereta gantung di kawasan Taman Wisata Alam kawah Gunung Ijen. Tujuan pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Gunung Ijen, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar