Jepang jadi salah satu destinasi favorit masyarakat Indonesia. Pameran wisata ke Negeri Sakura pasti ditunggu-tunggu, apalagi kalau ada promosi tiket murah.
Japan National Tourism Organization (JNTO) kembali menggelar Japan Travel Fair yang ke-11. Kali ini, digelar di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan mulai Jumat 1 Maret sampai Minggu, 3 Maret 2019 mendatang.
Izumi Amano, Executive Director JNTO Jakarta mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar besar Jepang dalam bidang pariwisata. Hal ini membuat Jepang menjadi langganan membuat gelaran wisata untuk menarik makin banyak orang Indonesia yang ingin ke Jepang.
"Indonesia jadi salah satu pasar yang banyak datang berwisata ke Jepang. Setiap tahun makin meningkat, bahkan ada di posisi 8 Asia," ujarnya saat pembukaan Japan Travel Fair di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Hal ini juga didukung oleh persentase kenaikan kunjungan turis Indonesia ke Negeri Sakura tersebut. Menurut data yang dimiliki JNTO, tahun 2018 kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang meningkatkan 12,7% atau dengan total junlah 400 ribu orang.
Izumi juga menambahkan, untuk menambah minat JNTO bekerjasama dengan sejumlah maskapai yang memiliki penerbangan ke berbagai wilayah Jepang.
"Beberapa airline yang ikut berartisipasi ada All Nippon Airways, Cathay Pacific Airways, Garuda Indonesia, Japan Airlines, dan Singapore Airlines," katanya.
Bukan hanya sekadar tiket pesawat murah, tetapi JNTO juga membuat berbagai booth atraksi yang langsung didatangkan dari Jepang untuk menarik wisatawan Indonesia.
"Selain harga murah, di sini kita juga tawarkan berbagai atraksi lewat pameran. Semuanya didatangkan langsung dari Jepang, dan langsung ada warga negara Jepang. Kita juga bikin misalnya photo booth, agar pengunjung juga bisa ikut merasakan serunya nuansa Jepang," ujarnya.
Nah, beberapa wilayah Jepang yang ditawarkan dalam pameran ini pun beragam. Traveler bisa mendapatkan tiket murah ke Jepang seperti ke Osaka mulai Rp 4,1 juta, Hiroshima Rp 5 juta, Tokyo Rp 5,4 juta dan beberapa wilayah lainnya. Tiket atraksi lain seperti JR Pass, tiket taman rekreasi hingga travel wifi juga tersedia di sini.
Wujud Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di Masa Depan
Teknologi penerbangan terus berkembang. Di masa depan, kursi pesawat kelas ekonomi juga akan semakin canggih.
Melansir CNN Travel, Jumat (1/3/2019), perusahaan desain asal Inggris, LAYER telah merancang kursi prototipe itu. Kursi itu dirancang untuk digunakan di kelas ekonomi pesawat Airbus penerbangan jarak pendek hingga menengah.
Perusahaan ini menjanjikan tingkat kenyamanan tinggi. Dijuluki 'Move', kursi konsep ini terbuat dari serat berbahan mewah yang terhubung ke sensor pintar bawaan.
Hal itu memungkinkan penumpang untuk mengontrol suhu, ketegangan, tekanan dan pergerakan kursi secara manual. Semua dapat diatur melalui aplikasi di smartphone masing-masing.
Aplikasi ini juga akan memberi tahu penumpang kapan waktunya untuk bangkit. Anda juga diberi pemberitahuan saatnya meregangkan kaki mereka atau meminum air.
Prototipe kursi ini gagasan dari pendiri LAPIS Benjamin Hubert. Dia ingin ada furnitur pesawat yang indah dan dihiasi warna merah dan biru. Tentunya terlihat lebih bergaya daripada kursi kelas ekonomi biasa.
Desain kursi ini untuk memenuhi kebutuhan penumpang abad ke-21. Di mana ada saku khusus untuk laptop atau tablet menggunakan kain dan peka terhadap tekanan untuk mendeteksi apakah ada perangkat elektronik tertinggal atau tidak di dalamnya.
Kursi ini tidak bisa dibaringkan, sehingga tidak akan mengurangi ruang orang di baris di belakang Anda. Namun, ada berbagai mode di kursi ini, bahkan ada pengaturan untuk pijat.
LAPIS mengatakan bahwa kursi ini ringan sehingga mengurangi berat keseluruhan pesawat dan mengurangi bahan bakar. Kursi ini butuh 18 bulan dalam proses pembuatannya
Konsep kursi ini lebih menonjol di antara desain kursi ekonomi yang juga inovatif lainnya. Seringkali, fokus kursi seperti ini menyingkirkan kenyamanan dan lebih pada bagaimana memuat orang sebanyak mungkin di pesawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar