Selasa, 18 Februari 2020

Kursi Pesawat Dipasangi Kamera Pengawas, Bolehkah?

Bolehkah maskapai memasang kamera pengawas di kursi pesawat? Hal ini tentu jadi polemik bagi penumpang.

Melansir CNN Travel, Selasa (5/3/2019), Anda mungkin kehilangan sedikit privasi jika kursi dalam kabin pesawat dipasangi kamera pengintai. Bagaimana tidak, Anda sudah terbang di ruang kecil dengan ratusan orang tapi masih belum bisa makan, tidur dan bersantai dengan enak.

Pada bulan Februari salah satu penumpang Singapore Airlines, istri dari Vitaly Kamluk menemukan kamera pengintai itu dan menunjukkan kepadanya. Ia melihat sensor tak biasa di bawah layar hiburan dalam pesawat (IFE).

"Dia merasakan ketidaknyamanan ketika ada mata digital memandangnya. Saya percaya itu adalah reaksi yang umum dari penumpang," kata Kamluk kepada CNN Travel.

Kamluk menduga itu adalah kamera. Ia kemudian memotret dan mengunggahnya ke Twitter seraya menandai Singapore Airlines dengan harapan mendapat jawaban.

"Saya benar-benar cukup terkejut melihat sesuatu seperti kamera dan sebagai ahli keamanan saya bisa membayangkan banyak skenario penyalahgunaan sensor seperti itu yang mengapa saya memutuskan untuk membunyikan bel," katanya.

Postingan Kamluk dengan cepat menarik reaksi di media sosial. Termasuk Singapore Airlines merespons, menjelaskan bahwa di sistem hiburan dalam pesawat yang terbaru memang ada penyematan kamera dan menekankan bahwa kamera ini dinonaktifkan.

"Kamera-kamera ini dinonaktifkan secara permanen di pesawat kami dan tidak dapat diaktifkan di atas pesawat," ujar Singapore Airlines.

Sejarah kamera di dalam kabin pesawat

Fakta bahwa beberapa kursi pesawat memiliki kamera internal bukanlah hal baru. Sistem hiburan dalam penerbangan Singapore Airlines diproduksi oleh Panasonic Avionics, perusahaan yang berbasis di AS yang memasok IFE untuk berbagai maskapai besar dan perusahaan Prancis Thales.

Panasonic mengumumkan beberapa waktu lalu bahwa memang ada penambahan kamera di bagian belakang kursi. Dan pada tahun 2017, Panasonic Avionics mengumumkan kemitraan dengan Tascent, perusahaan yang bergerak di bidang inovasi biometrik dan identitas.

"Perusahaan akan menggabungkan perangkat identitas biometrik, perangkat lunak, dan layanan dengan hiburan dalam sistem komunikasi penerbangan Panasonic Avionic Corporation untuk memberikan pengakuan identitas yang mudah digunakan sebelum keberangkatan, selama penerbangan dan pada saat kedatangan," ujarnya dalam sebuah keterangan resmi.

Idenya adalah kamera di kursi belakang sebagai fasilitas imigrasi onboard yang dapat melewati garis ketika Anda mendarat. Juga disarankan bahwa kamera kursi belakang dapat membantu pemrosesan pembayaran untuk pembelian barang di dalam pesawat.

Pada Dubai Airshow 2017, Panasonic Avionics mengumumkan pembaruan IFE Emirates di First Class and Economy. Dikenalkan adanya kamera, plus mikrofon dan speaker.

Apakah Emirates menggunakan kamera pengawasnya?

"Beberapa dari pesawat 777 kami memiliki kamera yang sudah dipasang dengan perangkat keras hiburan. Kami beli dari pabrikan (Panasonic). Itu awalnya dimaksudkan untuk panggilan video kursi-ke-kursi, namun Emirates tidak pernah mengaktifkannya," kata seorang juru bicara maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai.

Tentang masalah ini, Singapore Airlines menambahkan komentarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar