Teknologi penerbangan terus berkembang. Di masa depan, kursi pesawat kelas ekonomi juga akan semakin canggih.
Melansir CNN Travel, Jumat (1/3/2019), perusahaan desain asal Inggris, LAYER telah merancang kursi prototipe itu. Kursi itu dirancang untuk digunakan di kelas ekonomi pesawat Airbus penerbangan jarak pendek hingga menengah.
Perusahaan ini menjanjikan tingkat kenyamanan tinggi. Dijuluki 'Move', kursi konsep ini terbuat dari serat berbahan mewah yang terhubung ke sensor pintar bawaan.
Hal itu memungkinkan penumpang untuk mengontrol suhu, ketegangan, tekanan dan pergerakan kursi secara manual. Semua dapat diatur melalui aplikasi di smartphone masing-masing.
Aplikasi ini juga akan memberi tahu penumpang kapan waktunya untuk bangkit. Anda juga diberi pemberitahuan saatnya meregangkan kaki mereka atau meminum air.
Prototipe kursi ini gagasan dari pendiri LAPIS Benjamin Hubert. Dia ingin ada furnitur pesawat yang indah dan dihiasi warna merah dan biru. Tentunya terlihat lebih bergaya daripada kursi kelas ekonomi biasa.
Desain kursi ini untuk memenuhi kebutuhan penumpang abad ke-21. Di mana ada saku khusus untuk laptop atau tablet menggunakan kain dan peka terhadap tekanan untuk mendeteksi apakah ada perangkat elektronik tertinggal atau tidak di dalamnya.
Kursi ini tidak bisa dibaringkan, sehingga tidak akan mengurangi ruang orang di baris di belakang Anda. Namun, ada berbagai mode di kursi ini, bahkan ada pengaturan untuk pijat.
LAPIS mengatakan bahwa kursi ini ringan sehingga mengurangi berat keseluruhan pesawat dan mengurangi bahan bakar. Kursi ini butuh 18 bulan dalam proses pembuatannya
Konsep kursi ini lebih menonjol di antara desain kursi ekonomi yang juga inovatif lainnya. Seringkali, fokus kursi seperti ini menyingkirkan kenyamanan dan lebih pada bagaimana memuat orang sebanyak mungkin di pesawat.
Cari Homestay Pakai Aplikasi, Kenapa Nggak?
Traveler yang mencari homestay di desa terpencil tidak kesusahan lagi. Dengan teknologi yang semakin canggih, homestay juga ada aplikasinya. Penasaran?
Dalam jumpa media, Jumat (1/3/2019) Indohomestay bersama Kemenpar dan Bank BRI menandatangani nota kesepakatan tentang Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan Untuk Optimalisasi Aplikasi Indohomestay. Aplikasi ini merupakan aplikasi pemesanan khusus untuk layanan homestay.
"Indohomestay merupakan aplikasi homestay yang menghubungkan wisatawan dan pemilik homestay. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini khusus untuk homestay saja," ungkap Grandy Prajayakti, CEO Indohomestay.
Lebih lanjut Grandy menjelaskan bahwa Indohomestay tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mereka memang fokus menjangkau desa-desa wisata dan desa yang berpotensi menjadi destinasi.
"Kami menjangkau semua wilayah mulai dari Aceh sampai Papua, terutama di desa-desa wisata dan juga kawasan pelosok. Namun saat ini mayoritas di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur " jelas Grandy.
Untuk pergerakan menjangkau pemilik homestay di desa-desa pelosok, Indohomestay melakukan koordinasi dengan tim Kemenpar. Bersama Kemenpar mereka melakukan verifikasi homestay dan standarisasi homestay di Indonesia.
"Kami melakukan koordinasi bersama Kemenpar untuk menjangkau dan verifikasi homestay. Nantinya juga akan ada sosialisasi mengenai hospitality dan teknologi. " tambahnya.
Untuk rentang harga sewa homestay pun beragam. Tergantung pilihan dan kebutuhan dari wisatawan.
"Rentang harga sewa homestay pun beragam, mulai dari harga Rp 70 ribu per malamnya. Satu hal lagi, Indohomestay tidak mengubah konsep atau ciri khas dari homestay tersebut. Jadi wisatawan bisa menikmati kearifan lokal wilayah setempat," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar