Selasa, 18 Februari 2020

Video Orang Ambil Sesajen Uang Saat Melasti di Bali Jadi Viral

Beredar di medsos video viral orang mengambil sesajen uang diduga saat upacara Melasti di Pantai Sanur. Padahal umat Hindu belum selesai sembahyang.

Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali melangsungkan Upacara Melasti untuk mensucikan diri. Namun di media sosial Twitter, beredar sebuah video viral yang cukup miris terkait upacara Melasti ini.

Dilihat detikTravel, Selasa (5/3/2019), video berdurasi 33 detik itu memperlihatkan saat anak muda, belum diketahui apakah itu warga atau wisatawan, mengambil sesajen berisi uang yang dipersembahkan oleh umat Hindu saat Melasti. Dalam video, tampak beberapa orang sengaja menunggu seorang perempuan umat Hindu yang membawa sesajen dan akan sembahyang.

Setelah selesai berdoa, mereka langsung mengambil sesajen ini untuk diambil uangnya. Yang lebih miris, ada juga orang yang langsung mengambil sesajen itu, meski ada ibu-ibu yang belum selesai berdoa.

Sampai saat ini, video yang disebarkan akun @Tanpaagama itu sudah diretweet hingga 300 kali dan dikomentari oleh ratusan orang lainnya. Rata-rata dari mereka menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi.

"Alamakkkk... nggak punya hati banget ya tuh yg ngambilin sajen didepan yg sembahyang," cuit @Ine_Dwine.

"WEH GERAM LIATNYA," komentar @IASitopu.

"Sedih liat ada yg belum selesai ritualnya udah disaut dan cuma bisa bengong :((," tulis @nfshfn.

Lokasi diambilnya video tersebut disebutkan berada di Pantai Sanur, Bali. Saat ini detikTravel tengah melakukan penelusuran soal video ini ke pihak terkait.

Aneka Spot Menarik di Kampong Glam Singapura

Sebagian besar turis yang berkunjung ke Kampong Glam menjadikan Masjid Sultan sebagai tujuan utama. Tapi apa saja tempat menarik yang bisa dikunjungi di sini?

Kampong Glam konon dulunya adalah desa nelayan di tepi Rochor River. Nama Glam diambil karena area ini dipenuhi oleh pohon "gelam" yang biasa digunakan untuk membuat kapal. Banyak juga yang mengidentikkan "glam" dengan arti kata mempesona karena kawasan ini memiliki perpaduan budaya, sejarah dan juga gaya hidup trendi.


Apa saja yang bisa kita lihat dan kunjungi di kampung yang jadi awal tempat tinggal suku Bugis dan Jawa dari Indonesia ini?


1. Masjid Sultan
Masjid ini dibangun sekitar tahun 1826 oleh orang Jawa yang melakukan perdagangan dengan orang Arab juga Bugis di negeri Singa ini. Karena sudah tak mampu menampung jemaah yang semakin besar, pada tahun 1924 mesjid baru dibangun di lokasi yang sama hingga akhirnya selesai pada tahun 1928. Gaya Gothic Mugal menggantikan mesjid sebelumnya yang berarsitektur Indonesia.


2. Taman Warisan Melayu
Merupakan museum dan pusat kebudayaan Melayu di Singapura yang dulunya merupakan Istana Kampong Glam. Didirikan tahun 2004, Taman Warisan Melayu direnovasi di tahun 2011 dan dibuka kembali pada tahun berikutnya. Bagi yang ingin berkunjung ke museumnya, museum dibuka dari pukul 10 pagi hingga 6 sore. Sedangkan untuk tamannya dibuka mulai pukul 8 pagi.


3. Haji Lane
Haji Lane terletak di kawasan Arab Street. Disini pengunjung bisa menemukan berbagai galeri, kafe, dan label fashion yang tidak mudah diperoleh. Sebagai kawasan favorit anak mudah Singapura berkumpul, yang menjadi ciri khas yang dicari wisatawan di kawasan ini adalah mural dengan warna-warni eye catching dan instragammable.


4. Makan di Kampong Glam Cafe
Kampong Glam kafe terletak tidak jauh dari Mesjid Sultan tepatnya di Bussorah Street. Kafe ini menawarkan berbagai menu masakan Melayu yang sangat cocok dengan lidah Indonesia termasuk saya. Salah satu yang favorit adalah Nasi Lemak yang berisi nasi, ikan (semacam ikan selar), ditambah telur juga sambal. Menu favorit lain diantaranya adalah mee rebus, mee siam, soto ayam, gado-gado dan laksa. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari 3 dolar singapura. Kafe ini dibuka dari jam 8 pagi hingga 2 siang. Siap-siap untuk mengantri karena kafe ini selalu dipenuhi pengunjung.
Selain tempat-tempat tersebut, dengan berjalan menyusuri kawasan ini kita akan mendapati spot-spot foto yang menarik. Yang perlu kita lakukan adalah ikuti saja kemana kaki melangkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar