Rabu, 26 Februari 2020

Yuk Jalan-jalan ke Sungai Citarum yang Dipuji Jokowi

Capres Jokowi dalam debat capres memuji Sungai Citarum yang dibersihkan masyarakat. Hulu sungai ini malah sudah jadi objek wisata lho. Sudah tahu belum?

"Kita sudah mulai untuk bersihkan kembali sungai-sungai. Salah satunya Citarum," kata Jokowi di panggung debat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (7/2/2019).

Program yang bergulir adalah program Citarum Harum yang merupakan upaya memulihkan Sungai Citarum oleh segenap warga Jawa Barat. Jokowi mengapresiasi upaya tersebut.

"Citarum harum. Kami terima kasih ke masyarakat Jawa Barat yang sudah mendukung program ini," ujarnya.

Dalam perkembangannya, imej Citarum memang pelan-pelan berubah dari sungai dengan reputasi kotor menjadi sungai yang pelan-pelan dipulihkan kondisinya. Kalau Anda mau tahu seperti apa indahnya Sungai Citarum, bisa datang ke kawasan hulu sungainya yang sudah menjadi objek wisata.

Sungai Citarum dulu kotor bahkan dari kawasan hulunya yang bernama Situ Cisanti di Kabupaten Bandung. Danau ini disebut sebagai Kilometer 0 Citarum. Di tempat ini ada 7 mata air yang menjadi awal Citarum mengalir jadi sungai terpanjang di Jawa Barat yang bermuara ke Laut Jawa.

Pembersihan besar-besaran hulu Sungai Citarum dikerjakan Maret 2018 dengan mengerahkan Kodam 3 Siliwangi. Pangdam 3 Siliwangi saat itu Mayjen TNI Doni Monardo terjun langsung

Dengan program Citarum Harum yang sudah setahun berjalan, diharapkan sungai ini pelan-pelan menuju ke arah lebih baik. Hulu sungainya lebih hijau karena 100 ribu pohon baru sudah ditanam.

Fasilitasnya juga dilengkapi dan diperbaiki. Jalan akses sudah dirapikan, enak untuk jogging dan jalan-jalan keliling danau ini.

Wisatawan bisa kemping di Situ Cisanti, hawanya sejuk segar, mentari paginya begitu memanjakan. Menikmati hulu Sungai Citarum yang tenang di pagi hari di dermaganya akan menjadi pengalaman menyenangkan untuk wisatawan.

Tidak salah jika Citarum muncul dalam debat Capres kali ini. Biar lebih puas, yuk akhir pekan ini lihat sendiri indahnya Sungai Citarum di hulunya, Situ Cisanti yang sejuk dan segar!

Dijamin Ekstrem, Kuliner Buaya & Belalang di Thailand

Jalan-jalan ke Thailand, tidak lengkap tanpa mencoba kuliner ekstrem. Eh tapi, sudah coba daging buaya?

Negeri Gajah Putih terkenal dengan aneka kuliner kaki lima yang bervariatif. Termasuk berbagai makanan yang tidak biasa, bahkan cenderung ekstrem..

detikTravel pun berkesempatan menjajal aneka kuliner di sana beberapa waktu lalu. Menemukan sejumlah camilan yang mungkin bisa bikin kamu geleng-geleng kepala..

Salah satu tempat rekreasi malam hari Asiatique misalnya. Letaknya berada di Charoen Krung, Khwaeng Wat Phraya Krai, Khet Bang Kho Laem, Thailand. Ada aneka serangga sampai buaya. Waduh!

Berbagai serangga dijajakan penjual dengan sangat terbuka. Serangga yang sudah dimbumbui dan digoreng diletakkan di nampan-nampan. Mulai dari belalang, ulat, sampai kalajengking pun tersedia.

Di sebelahnya, ada sebuah kepala dan anak buaya yang juga dijual. Kepala buaya dewasa ini ditampilkan terbuka, persis seperti sang predator ingin melahap mangsanya.

Tidak jauh dari kios serangga, ada juga restoran yang menyediakan daging buaya. Penampilannya juga sangat memikat mata. Buaya dipanggang depan restoran, lengkap dengan kepala dan badan yang sudah dikuliti. Entah harus ngeri atau penasaran.

Rasa serangga sebenarnya asin. Karena sebelum diolah, sudah dibumbui terlebih dahulu.

Meski terdengar ekstrem, nyatanya hal ini menarik wisatawan yang berkunjung. Meski mereka terlihat geli, namun masih tetap penasaran membeli.

Untuk satu porsi serangga, umumnya dijual sekitar 200 baht (Rp 80 ribu). Sedangkan, kepala buaya dijual seharga 300 baht atau Rp 1,5 juta. Bagaimana, tertarik mencoba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar