Kamis, 20 Februari 2020

Kereta Gantung di Gunung Ijen Masih Tunggu Izin KLHK

Rencana pembangunan kereta gantung (Cable Car) di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen belum terlaksana hingga saat ini. Hal itu disebabkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI belum turun.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pembangunan kereta gantung ini harus dikerjakan di area berstatus taman wisata alam (TWA) yang secara otomatis termasuk kawasan konservasi. Sehingga diperlukan proses evaluasi kesesuaian fungsi lahan yang digunakan.

Jika izin dari KLHK sudah turun maka kawasan TWA Ijen akan diperluas. Sebab nantinya 10 persen area TWA ijen akan digunakan untuk lokasi pembangunan kereta gantung tersebut.

"Lahan TWA di puncak Ijen sekarang seluas 92 hektare. Dan sedianya nanti akan ditambah menjadi 200 hingga 300 hektare, termasuk di kawasan Paltuding yang menjadi tempat parkir dan tempat peristirahatan wisatawan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3/2019).

"Terus diproses karena menurut pusat ada hal-hal yang harus dilengkapi A,B,C,D-nya daerah kan tidak boleh memaksa. Kita sudah menyampaikan berkali-kali, mudah-mudahan nanti ini bisa ada respon. Tapi intinya itu kewenangan KLHK dan masih ada kajian yang belum tuntas. Tapi menurut beliau akan ada solusi tinggal menunggu waktu dan mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Anas.

Sambil menunggu izin dari KLHK turun, Pemerintah Banyuwangi saat ini terus melakukan perbaikan infrastuktur menuju wisata Gunung Ijen. Hal itu untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Ijen.

"Pembangunan infrastruktur kita tetap lakukan. Sementara saat ini pembangunan dilakukan BKSDA untuk infrastruktur di atas puncak Ijen," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI berencana membangun kereta gantung di kawasan Taman Wisata Alam kawah Gunung Ijen. Tujuan pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Gunung Ijen, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ada Gua Amat Besar di Nusa Penida, Tahu?

Nusa penida dikenal dengan keindahan pantai yang berlatar belakang tebing tebing tinggi yang menjulang. Nah, ada yang lain yakni gua ini, tahu?
Jika sedang berwisata di Nusa Penida tidak ada salahnya pergi berkunjung ke salah satu Gua Giri Putri. Gua ini salah satu pura di mana kegiatan agama umat Hindu berada, keunikannya ada pintu yang kecil memiliki lebar 80 centimeter saja. Jadi traveler yang berkunjung harus menunduk atau jongkok. Tapi di dalamnya sangat besar dan bisa menampung sebanyak 5000 orang.

Dari Informasi gua yang terpampang di depan, Pura Gua Giri Putri berasal dari kata Giri yang berarti bukit atau gunung, sedangkan kata Putri yang berarti wanita. Dalam ajaran agama Hindu, putri adalah bentuk simbolis dari kekuatan dewa, karna gua suci ini merupakan tempat pemujaan Siwa. Berupa manifestasi dewa yang bersifat merawat, melindungi serta mencintai manusia sehingga nama Giri Putri disematkan untuk namanya.

Pura Suci Gua Giri Putri di Nusa penida ini mungkin sama halnya dengan pura lain di Denpasar, akan tetapi yang unik dari pura ini adalah letaknya yang mungkin tidak semua pura miliki. Tempat ibadah umat Hindu ini memang tidak pernah sepi dari pengunjung, hal tersebut bisa dilihat dari berbagai sarana yang sudah lengkap.

Lokasi Goa Giri Putri terletak di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Bali. Traveler bisa menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit perjalanan ke arah timur dari Pelabuhan Sampalan Nusa Penida.

Goa Giri Putri merupakan goa yang terdiri dari stalaktit dan stalakmit yang indah. Gua ini terletak di ketinggian 150 meter di atas permukaan laut dan memiliki panjang sekitar 310 meter.

Sesampainya di lokasi traveler yang berencana masuk wajib menggunakan kain kalau berkunjung ke pura di Bali pada umumnya. Setelah dari itu traveler disambut oleh anak tangga yang mengakses menuju ke pintu masuk Gua Giri ini, banyaknya anak tangga itu sebanyak 110 anak tangga, setibanya di atas traveler pasti bertemu dengan pemuka agama yang sedang berjaga di pintu masuk.

Traveler wajib mengisi di buku tamu dan masukan beberapa uang ke kotak yang telah disediakan. Di pintu masuk juga traveler bisa menemukan beberapa orang yang sedang berdoa dan kita pun diciprati air ke wajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar