Mega Travel Fair (MTF) kembali digelar di Kota Semarang. Saatnya berburu liburan murah, misalnya tiket murah ke Jepang mulai Rp 4 jutaan.
Kali ini Mega Travel Fair digelar di jembatan lantai 2 Mal Paragon Semarang mulai Jumat (1/3/2019) hingga hari Minggu (3/3) mendatang. Sejak dibuka pukul 10.00 WIB tadi, sudah banyak traveler yang mulai berburu tiket atau paket murah.
Beberapa promo yang ditawarkan antara lain tiket pulang pergi dari Kota Semarang dengan tujuan Singapura mulai Rp 1,6 juta, tiket murah ke Jepang mulai Rp 4,35 juta, Korea mulai Rp 5,35 juta, dan Amerika Serikat mulai Rp 11,3 juta.
"Aktif adakan event karena animo masyarakat pada umumnya dan Kota Semarang pada khususnya cukup tinggi. Travel juga sudah jadi gaya hidup. Di sini tiket dan paket tour ada semua," kata Direktur and Sales Distribution Bank Mega, Diza Larentie di Mal Paragon Semarang.
MTF digelar Bank Mega bekerja sama dengan AntaVaya dan sister company Bank Mega seperti Garuda Indonesia, The Trans Resort Bali, The Trans Luxury Hotel, dan lainnya. Selain itu sinergi dilakukan dengan maskapai ternama seperti Singapore Airlines, China Airlines, All Nippon Airways, dan lainnya.
Paket tur dan juga kapal pesiar pun juga dijual dengan harga murah di sini. Menurut Regional Head Bank Mega Semarang, Liviana Dewi Hie, MTF digelar untuk mengapresiasi pemegang kartu kredit bank Mega.
"Berbagai program yang kami tawarkan, diharapkan dapat membantu pegang kartu kredit Bank Mega dalam mempersiapkan rencana liburan dengan program dan harga-harga menarik yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka," jelaa Liviana.
Bagi pemegang kartu kredit Bank Mega memang ada kelebihan di MTF antara lain promo tiket pesawat bintang 5, potongan harga tiket pesawat sampai Rp 4 juta dan voucher potongan tour Rp 1 juta, paket tur diskon hingga 20% ditambah 10%. Kemudian ada diskon cruise 50%+10%+10%, cicilan 0% hingga 12 bulan.
Bagi traveler yang belum memiliki kartu kredit Bank Mega bisa mengurus di MTF secara cepat. Jika persyaratan sudah lengkap, maka mulai dari persyaratan hingga kartu jadi hanya butuh waktu 2 jam.
Apa Lombok Sudah Jadi Destinasi Wisata Halal yang Sebenarnya?
Lombok punya predikat destinasi wisata halal karena mendapat penghargaan dari luar negeri. Lalu, bagaimana pengelolaannya kini?
Selama dua kali berturut-turut di tahun 2015 dan 2016 brand halal disematkan kepada daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penghargaan itu didapat dari negara Dubai pada ajang World Halal Tourism Award (WHTI).
"Pangsa pasar kita jelas besar, di tahun 2020 ada 159 juta wisman muslim dan expenditure atau besarnya pengeluaran wisman muslim 220 miliar dolar. Jika kurs 14 ribu, maka 1 miliar dolar sama dengan 14 trilliun rupiah," kata ketua komunitas Tourism Watch NTB, Idham Khalid saat berbincang dengan detikTravel, Jumat (1/3/2019).
Data yang disebut Idham itu bersumber dari Global Muslim Travel Index (GMTI). Jika merujuk dari angka perhitungan itu, Pemprov NTB mestinya lebih serius dengan segmen ini, karena melihat keuntungan besar dalam bisnis pengelolaan pariwisata halal ini cukup menjanjikan.
Berdasarkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), Lombok menduduki rangking pertama dari 10 provinsi di Indonesia yang mengelola wisata halal. Minat pasar global terhadap destinasi wisata halal ini pun cukup tinggi jika pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat mampu mengemas promosinya dengan baik.
Pariwisata halal juga membutuhkan manajemen yang baik dan pengelolaan secara profesional dari segi perencanaan, organisasi, aktualisasi dan kontrol yang bagus. Karena itu, Dinas Pariwisata di setiap kabupaten dan kota perlu membentuk tim percepatan pengembangan pariwisata halal (TP3H) seperti mengadopsi bidang manajemen wisata halal yang ada di Kemenpar.
"Kalau semua sudah disiapkan dengan baik dan profesional, mulai dari fasilitas hotel, restoran, atraksi, paket, destinasi yang halal dan dikelola secara khusus supaya tidak berbaur dengan yang wisata konvensional, barulah Lombok ini menjadi pariwisata halal yang sebenarnya," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar