6. Farmhouse
Bandung sudah lama menjadi destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata swafoto. Salah satu objek yang menjadi andalan berswafoto ria adalah Farmhouse. Destinasi yang terletak di Lembang ini menyajikan tempat-tempat yang ikonik dan eye cathing untuk berfoto, baik sendirian maupun beramai-ramai dengan kerabat dan sahabat.
Selain menjadi tujuan selfie, Farmhouse juga dilengkapi dengan jajaran kuliner yang siap memanjakan lidah Anda. Salah satunya adalah nasi goreng dengan campuran susu kambing dan berbagai olahan beragam susu khas dataran tinggi Lembang.
Objek wisata yang tepatnya beralamat di Jalan Raya Lembang Nomor 108, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung, ini tak pernah sepi pengunjung. Wisatawan yang biasanya rombongan bus dari luar kota, selalu berbondong-bondong datangdan pergi, keluar-masuk Farmhouse. Mereka berebut dan antre swafoto di titik-titik favorit, salah satunya adalah rumah Hobbit yang terkenal via layar lebar. Di Farmhouse juga terdapat mini zoo yang akan menjadi tempat bermain yang asyik bagi buah hati para pengunjung.
7. Gorengan Cendana
Gorengan ini bukan sembarang gorengan. Gorengan yang berdiri sejak 1977 ini telah menjadi ikon dalam dunia kuliner proletariat di Kota Bandung. Lapak yang berjualan sejak pukul 15.00 sampai 20.00 WIB ini menyajikan berbagai jenis camilan berbahan dasar tepung.
Di gerobak yang berada di ruas Jalan Bengawan, Bandung, tepatnya di perempatan lampu lalu lintas Taman Pramuka ini dijual beberapa makanan yang akrab menjadi teman minum teh atau kopi, antara lain pisang goreng, tahu isi (gehu), comro, tempe goreng atau mendoan, bala-bala, gorengan kacang hijau, dan molen.
Citarasa yang ditawarkan gorengan ini tidak seperti gorengan lainnya. Harganya pun sangat bersahabat di kantong. Hal-hal inilah yang menjadi alasan kuat penggemar gorengan rela antre demi gorengan yang lezat memanjakan lidah ini. Bahkan pada saat ngabuburit pada Bulan Ramadhan, di depan gorengan Cendana dipastikan antrean memanjang, sampai-sampai berakibat macet.
8. Batagor H. Isan
Kuliner baso tahu goreng alias batagor memang tidak lepas dari hidangan khas Kota Kembang. Salah satu batagor yang masih eksis dari zaman baheula adalah H. Isan. Di samping batagor-batagor lain yang menawarkan rasa prima namun dengan harga yang lumayan mahal.
Batagor H. Isan melenggang dengan rasa dan harga yang terjangkau. Dibanderol dengan harga Rp 15.000 per porsi. Batagor H. Isan menawarkan beragam komposisi menu. Selain batagor dengan bumbu kacang, Anda dapat menikmati batagor kuah, mie bakso dan yamin, plus potongan kelezatan yang tiada tara.
Warung batagor yang berdiri sejak tahun 1970-an ini tersebar di berbagai titik di Bandung. Dari sudut di Jalan PHH. Mustofa, Cikutra, sampai di setiap sudut kota Bandung yang strategis, Anda akan menemukan batagor H. Isan. Cukup buka aplikasi navigasi lalu meluncurlah ke salah satunya. Dan besiaplah menyeruput kuah batagor nan gurih di Bandung sehabis diguyur hujan.
9. Warteg ala Sunda Ibu Imas
Berkeliling di Kota Bandung membuat perut cepat berontak. Di kala lapar dahaga melanda, Warung Ibu Imas adalah pilihan tepat. Kedai yang berada di Jalan Balong Gede dekat dengan Alun-Alun Bandung ini selalu ramai diserbu konsumen, terutama di waktu makan siang dan makan malam.
Beragam pilihan menu a la Sunda dapat anda nikmati di sini. Dari mulai sayuran, daging, pepes, dan tak lupa lalapan juga sambal khas Ibu Imas menunggu anda cicipi. Satu hal yang spesial di warteg ala Sunda ini adalah karedok leunca pedas menggoda.
Ada menu rahasia yang hanya pegawai dan Anda saja yang tahu. Pesanlah sop kikil yang tidak ada di menu. Segera semangkuk panas terhidang di depan Anda dengan bawang goreng dan potongan kikil lembut siap Anda lumat. Jangan khawatir kehabisan karena dari sekian banyak Warung Ibu Imas di sepanjang jalan Balong Gede, ada satu warung yang buka 24 jam!
10. Sate Lemak, Jando
Jando di dalam bahasa Sunda berarti lemak. Kata ini melekat bukan tanpa makna. Sate jando yang membuka lapak di Jalan Diponegoro ini memang penuh dengan lemak di setiap lilitan daging sapi pilihan. Sate yang hanya buka pada siang hari di sekitaran Gasibu Bandung ini selalu dipadati penikmat kuliner panggangan daging.
Walaupun terletak di pinggir jalan, tepatnya di belakang Gedung Sate Bandung, tidak mengurangi antusias para pembeli. Suatu keasyikan tersendiri ketika kita makan bercengkrama di pinggir jalan, berkursikan plastik sambil larak-lirik sama mojang Bandung yang cantik nan geulis pisan. Awas, bumbu sate perpaduan bumbu pecel dan jeruk nipis di sate jando tumpah di celana!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar