Minggu, 16 Februari 2020

Gara-gara Mabuk, Niat Beli McD Malah Terbang ke Spanyol

Sepasang warga Inggris mendadak traveling ke Spanyol gara-gara mabuk alkohol. Padahal niat mereka cuma beli McDonalds.

Peristiwa nyeleneh dialami oleh sepasang traveler asal Inggris yang bernama Tara Hammersley (19) dan Jack Messer (19). Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Senin (11/3/2019), mereka tersasar ke negara lain karena mabuk seperti diberitakan media The Sun.

Semuanya berawal ketika keduanya tengah minum-minum di sebuah klub di Sussex, Inggris. Dalam kondisi setengah mabuk, keduanya pun lapar dan berencana membeli makanan di gerai McD yang berada di Bandara Gatwick, London.

"Kami memutuskan, Tara ingin mencari makan. Jadi kami pergi ke Bandara Gatwick untuk membeli McD," ujar Jack.

Entah bagaimana, Jack malah memesan dua buah tiket pesawat ke Barcelona, Spanyol secara spontan. Ajaibnya, keduanya berhasil melewati imigrasi dan berhasil sampai Barcelona. Walau tidak sadar.

"Aku tidak ingat bagaimana, tapi Jack melakukan hal itu. Hal terakhir yang saya ingat adalah mabuk di toilet club," ujar Tara.

Tak sampai situ, Tara dan Jack tersasar ke Barcelona tanpa membawa uang banyak, kartu kredit atau pun pakaian selain yang mereka kenakan. Di Barcelona, mereka pun bertahan hidup sebisanya. Untuk Jack bawa kartu kredit.

Pada akhirnya, mereka menghabiskan waktu sekitar 4 hari di Barcelona. Mereka pun hanya bersantai di pantai sambil minum-minum. Siapa sangka, dari mabuk malah mendadak jadi wisatawan.

"Kami mendapat liburan yang menyenangkan, walau pun saya berharap hal ini tidak terjadi lagi. Ibuku telah menyita pasporku sejak saat itu!" ujar Tara.

Mau Digaji Sampai Ratusan Juta? Coba Jadi Pemain Egrang di China

Beberapa pekerjaan unik menawarkan gaji tinggi lho. Pemain egrang di China bisa digaji sampai ratusan juta rupiah.

Melansir CNN travel, Senin (11/3/2019), permainan tradisional egrang di China digunakan oleh warga di jalanan. Mereka menari-nari di sepanjang jalan umum dan meski ada risikonya. Ada banyak kisah awal mula yang berbeda tentang egrang di Cina. Referensi sejarahnya berasal dari abad 5 SM.

Di Provinsi Hebei sebelah utara China, 300 km dari Beijing, legenda mengatakan ratusan tahun lalu terjadi banjir bandang yang mengancam desa-desa. Lalu, muncul 12 roh yang melayang di atas awan menghalangi jalan air dan mencegah bencana.

Mewakili roh-roh, para pejalan kaki yang memakai egrang itu dianggap membawa keberuntungan. Selama berabad-abad mereka akan hadir di setiap acara besar dalam bangsa China, termasuk perayaan Tahun Baru, ulang tahun hingga pemakaman.

Tradisi egrang telah berkembang secara berbeda di berbagai bagian China. Pemakai egrang Hebei berdiri sekitar satu meter di atas tanah, berpakaian seperti selusin roh di atas, termasuk hantu berkepala besar, dukun atau raja kejahatan.

Rombongan tersebut melakukan perjalanan dari kota ke kota, mengumumkan kehadiran mereka dengan tabuhan drum dan simbal. Kegiatan tradisional ini juga diiringi tarian, melompati bangku yang tinggi dan menyeimbangkan diri di satu kaki.

Para pejalan kaki menggunakan egrang juga dibayar hingga 70.000 RMB per tahun atau sekitar Rp 147,6 juta. Ketika tidak di jalan, para pelaku tinggal bersama di keluarga tani lainnya.

Meski begitu, para pemain gerang merasakan ada kesulitan. Jatuh dan patah tulang tidak bisa dihindari, dan ada yang harus berlatih selama lebih dari 10 tahun.

Saat China kian modern, para pejalan dengan egrang menghadapi tantangan baru. Wisatawan pun semakin tertarik dengan mereka. Mereka pun beraksi di berbagai tempat wisata di China.

Penduduk desa tak ingin perjalanan egrang yang monoton. Mereka ingin tontonan lebih seperti adanya tarian dan hal-hal tambahan baru lainnya, yang dipelajarinya dari internet.

Di pinggiran Kota Baoding, pejalan kaki egrang melatih diri selama tiga jam sehari. Mereka meniru gerakan yang mereka temukan saat berselancar di dunia maya, tentu dengan egrang yang masih melekat dan itu berbahaya.

Sejauh ini, pengorbanan mereka telah terbayar. Para pejalan yang menggunakan egrang dilirik dan telah muncul di TV pemerintah China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar