Google membuka Google Maps Platform ke publik, yang artinya pengembang game bisa menggunakan data yang ada di peta digital tersebut di game buatannya.
Artinya pengembang bisa membuat game semacam Pokemon Go dengan memanfaatkan data dari peta digital Google tersebut. Pokemon Go dibuat oleh Niantic, yang sebelumnya adalah startup binaan Google.
Data ini sebenarnya sudah dibuka oleh Google sejak Maret 2018, namun ketersediaannya terbatas pada beberapa studio game. Sejauh ini baru ada 10 game yang dibuat dengan memanfaatkan platform Maps ini.
Langkah Google untuk mempublikasikan data ini dilakukan karena banyak studio game indie dan berbagai pengembang lain menyatakan ketertarikannya untuk memakai platform tersebut. Jadi Google pun kemudian meningkatkan infrastrukturnya agar para developer bisa menggunakan data tersebut.
Tak cuma itu, Google sampai menawarkan software development kit (SDK) untuk mempermudah developer mengembangkan gamenya sendiri, serupa dengan yang dilakukan Unity lewat game engine-nya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (19/6/2020).
Lewat platform ini, developer game bisa melakukan hal-hal menarik seperti mentransformasi lokasi di dunia nyata, atau pusat keramaian yang ada di Maps ke dalam gamenya. Google pun menambahkan sejumlah fitur baru ke platform.
Salah satunya adalah dengan menampilkan gambar dengan detail lebih tinggi untuk objek yang lokasinya berdekatan dengan pemain, sementara objek yang lebih jauh akan ditampilkan dengan tingkat detail yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk meringankan beban kerja sistem yang kemudian bisa mengurangi konsumsi daya baterai.
Calon Vaksin Corona Ini Diklaim Paling Manjur
Berbagai perusahaan berlomba membuat vaksin Corona. Salah satunya Moderna, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat. Bosnya pun sesumbar bahwa vaksin yang mereka kembangkan kemungkinan akan mendapatkan persetujuan dari otoritas.
Vaksin Moderna yang saat ini memasuki fase uji klinis pada manusia, harus mendapatkan persetujuan FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat sebelum diberikan secara luas. Sang CEO, Stephane Bancel, menyebut peluang vaksinnya manjur antara 80-90%.
"Kami tahu platform kami. Itu berhasil untuk MERS, Zika dan lainnya. Saat Anda mendapatkan sekuens yang tepat, Anda akan mendapatkan antibodi yang bisa menetralisir," cetusnya, dikutip detikINET dari CNBC.
Moderna menunjukkan vaksinnya bisa memunculkan antibodi penawar yang menghentikan virus menginfeksi sel manusia, dalam studi awal. Memang, baru 8 orang relawan yang disebut berhasil mendapatkan antibodi tersebut.
Namun harapan Bancel tetap tinggi. Perusahaan ini berencana menggelar tes untuk menentukan apakah vaksinnya benar-benar manjur pada 30 ribu relawan di bulan Juli.
Teknologi vaksin Moderna adalah messenger RNA, sebuah cara memberi instruksi genetik ke sel tubuh untuk membuat protein. Sekali tubuh manusia 'membaca' instruksi dan membuat protein, tujuan utamanya adalah agar sistem imun akan melindungi seandainya terpapar Corona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar