Sabtu, 20 Juni 2020

Pengawasan GBK Diperketat, Anak-anak dan Ibu Hamil Dilarang Masuk

 Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PKK GBK) membuat aturan baru bagi pengunjung di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Aturan diperketat salah satunya ibu hamil dan anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun dilarang masuk ke kawasan GBK.
Dari pantauan detikcom Sabtu (20/6/2020), kontrol dan keamanan pada kawasan GBK diperketat dari minggu sebelumnya. Terlihat petugas keamanan melarang masuk orang tua yang membawa anak yang berusia di bawah 12 tahun.

"Iya masih banyak yang belum tau, dari pagi sudah banyak orang tua bawa anak baik itu balita atau anak di bawah umur," ujar salah satu petugas keamanan kawasan GBK.

Nina (47), salah satu pengunjung dari kawasan GBK mengaku tidak mengetahui bahwa adanya larangan baru yang diberlakukan di kawasan GBK.

"Iya saya nggak tau ada aturan baru masuk GBK, karena saya juga bawa anak kecil jadi nggak dibolehin masuk, yaudah ikutin peraturan kawasan aja," ujar Nina.

Sebelumnya Direktur Utama PPK GBK, Winarto, mengatakan kebijakan itu diambil setelah pengelola menemukan masih banyak pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan, terutama di area Stadion Utama (SU) GBK. Menurut Winarto, keputusan melarang ibu hamil dan anak-anak masuk kawasan GBK juga berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Dalam pengamatan kami, yang datang ini tidak bermaksud olahraga, tapi piknik. Mereka banyak yang membawa anak, bayi, dan kereta dorong. Mungkin hanya sekitar 40 persen yang betul-betul berolahraga," kata Winarto, seperti dilansir Antara, Kamis (18/6/2020).

Ahli Temukan Jejak Corona Sudah Ada di Italia Sejak Desember 2019

Materi genetik dari virus Corona terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan dari saluran pembuangan air di Milan dan Turin, Italia. Jejak genetik virus Corona disebut terdeteksi pada Desember 2019.
Studi yang dilakukan oleh Istituto Superiore di Sanità (ISS), salah satu lembaga Layanan Kesehatan Nasional Italia, menunjukkan COVID-19 terdeteksi di air limbah sebelum kasus pertama virus Corona di negara itu dilaporkan.

Melansir BBC, dalam studi tersebut para ilmuwan ISS memeriksa 40 sampel air limbah yang dikumpulkan dari pengolahan air di Italia Utara antara Oktober 2019 hingga Februari 2020. Hasilnya sampel di bulan Oktober dan November dinyatakan negatif yang menunjukkan belum adanya penularan Corona di rentang waktu tersebut.

"Temuan ini dapat membantu ilmuwan memahami bagaimana virus mulai menyebar di Italia," kata Guiseppina La Rosa dari Departemen Lingkungan dan Kesehatan dari Institut Kesehatan Nasional Italia.

Ia juga mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium berbeda menunjukkan keberadaan SARS-CoV-2 di sampel air limbah pada 18 Desember 2019 di Milan dan Turin. Virus ini juga terdeteksi pada 29 Januari 2020 di Bologna.

Penulis mencatat bahwa pengawasan limbah dapat digunakan di negara-negara di seluruh dunia untuk membantu memantau penyebaran epidemi COVID-19 sambil mengurangi kebutuhan untuk pengujian massal.

"Kebanyakan orang tahu bahwa virus ini berasal dari partikel pernapasan atau droplet, tetapi yang kurang dikenal adalah bahwa Anda benar-benar mengeluarkan lebih banyak partikel virus dalam kotoran," Davey Jones, seorang profesor ilmu lingkungan di Bangor University, Inggris, kepada Reuters.

Ini menunjukkan bahwa pada skala yang lebih luas, pengambilan sampel limbah akan dapat memperkirakan perkiraan jumlah orang yang terinfeksi di wilayah geografis tanpa harus menguji setiap orang.
https://kamumovie28.com/captain-tsubasa-2018-episode-10-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar