Perancang dan label busana ternama berbondong-bondong memproduksi pakaian medis bagi para pekerja kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Kini giliran desainer favorit Ratu Elizabeth II yang berkontribusi.
Stewart Parvin, perancang yang juga penjahit andalan pemimpin tertinggi monarki Inggris, itu dikabarkan membuat pakaian medis bagi para staf NHS (National Health Service). "Saya sangat senang bisa menawarkan sedikit bantuan untuk menolong staf NHS hebat kami," ungkap Stewart kepada Sunday Times.
Baju medis rancangan Stewart itu dapat dilihat di akun Twitter-nya. Terdiri dari atasan dan celana longgar, modelnya sama dengan pakaian medis pada umumnya. Stewart lalu akan mengirimkannya ke Frimley Park Hospital, London.
"Set baju medis pertama kami sudah siap untuk dikirim ke @frimleyhealth. Jika Anda penjahit rumahan atau industri berskala besar ingin berpartisipasi membuatnya, ada banyak lembaga yang siap berkoordinasi," kicau Stewart.
Adapun rumah sakit tersebut punya kenangan tersendiri dengan keluarga Kerajaan. Berkat rumah sakit tersebut, nyawa Sophie Countess of Wessex tertolong saat melahirkan bayi prematurnya pada 2003 silam.
Karya-karya Stewart kerap menemani Ratu Elizabeth II di sejumlah momen penting. Salah satunya pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle di mana Ratu muncul dalam balutan dress floral yang dibungkus mantel hijau lemon yang menyegarkan mata.
https://nonton08.com/diary-of-beloved-wife-white-room/
Mantan Model Didiskriminasi Karena Muslim, Disuruh Bos Pungut Kotoran Anjing
Seorang mantan model mendapat perlakuan diskriminatif dari bosnya. Setelah tahu wanita bernama Tonie Bond yang kini bekerja sebagai penata rambut tersebut seorang muslim, ia malah diminta memungut kotoran anjing. Tak terima atas perlakuan tersebut, Tonie pun menuntut dan kini mendapatkan kompensasi sebesar ratusan juta.
Dilansir Dailymail, Tonie Bond pernah diminta untuk memungut kotoran anjing di tempat parkir salon ketika bosnya tahu ia beragama Islam. Ia pun kerap disuruh membuang sampah oleh anak dari bos salon tempatnya bekerja. Bukan hanya itu, Tonie menjadi bulan-bulanan rekan kerja yang menuduhnya membuat komentar seksual kepada klien remaja pria.
Sebelum mengajukan tuntutan, Tonie terpaksa harus tetap bekerja meski mengalami kecemasan dan depresi. Namun anak dari bosnya tersebut malah mengoloknya dengan terus menerus memvideokan Tonie ketika keluar dari salon dan mengatakan Tonie menertawai pekerja-pekerja salon lain.
Hal ini berawal ketika wanita bernama Leanne Large, anak pemilik salon yang bekerja di sana mengetahui bahwa Tonie adalah seorang muslim. Tak lama kemudian, Tonie mulai diminta untuk melakukan hal-hal yang bukan pekerjaannya seperti membuang sampah hingga membersihkan kotoran anjing meski orang lain sudah ditugaskan. Leanne bahkan menyebarkan rumor bahwa Tonie suka menggoda pria-pria muda kepada pelanggan.
Karena stres, Tonie kerap meninggalkan pekerjaannya di salon. Ketika keluar dari salon, Leanne pun merekamnya yang membuat kecemasan Tonie semakin parah. Akhirnya ia pun resmi keluar dari salon pada 2018 dan mengajukan tuntutan ke pengadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar