Kamis, 24 September 2020

'Resep' Redakan Gejala Gangguan Indra Penciuman pada Pasien COVID-19

  Banyak pasien yang mengalami gejala COVID-19 seperti gangguan pada indra penciuman dan perasa. Bahkan sebuah studi yang mempelajari pasien virus Corona COVID-19 di Italia menunjukkan anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa menjadi gejala virus Corona yang paling khas ditemukan.

Prof Dr Kerry Lestari Dandan, Apt, MSi, Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala COVID-19 seperti gangguan pada indra penciuman dan perasa. Hal ini bisa diatasi dengan minyak atsiri. Seperti apa khasiatnya?


"Adanya gangguan indra penciuman dari beberapa pasien COVID-19 ini tentu membuat kualitas hidupnya berkurang. Bagaimana sih kalau kita makan nggak kecium aromanya, itu rasanya hambar, nah itu kita juga ada terapi dengan menggunakan minyak atsiri," jelas Prof Kerry dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Kamis (24/9/2020).


Prof Kerry menjelaskan, minyak atsiri seperti salah satunya minyak kayu putih bisa efektif menangani gejala COVID-19 seperti gangguan indra penciuman dan perasa.


"Itu juga ada terapi dengan menggunakan minyak atsiri nah ini kan banyak di Indonesia, ada minyak kayu putih, minyak pala, itu bisa kita hirup supaya itu menjadi wangi-wangian yang sangat kuat, dan itu akan lama-lama mengembalikan indra penciumannya itu sendiri," lanjutnya.

https://cinemamovie28.com/befikre/


Kepo Kelamin Bayi, Pria Ini Tega Sayat Perut Istri yang Tengah Hamil


 Seorang pria di kawasan utara India ditangkap setelah menyayat perut istrinya yang tengah hamil dengan sabit, pria tersebut beralasan karena ingin mengetahui jenis kelamin bayi yang masih di dalam kandungannya.

Dikutip dari laman CNN International, menurut laporan polisi dan kerabat mendiang, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (19/9/2020) minggu lalu. Perbuatan lelaki itu membuat istri dan bayinya dalam kondisi kritis.


Ibu dan bayi tersebut sempat menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di ibu kota New Delhi.


"Dia (suami) menyerangnya istrinya sambil mengatakan bahwa dia ingin memeriksa jenis kelamin bayi yang belum lahir," menurut saudara laki-laki perempuan itu, Golu Singh.


Polisi mengatakan, bayi tersebut kemudian lahir dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada Minggu malam waktu setempat. Sementara itu, karena ulahnya, pria tersebut kini ditahan oleh pihak kepolisian.


Di India, anak perempuan kerap dianggap sebagai beban karena keluarga harus membayar mas kawin ketika mereka menikah nanti. Sementara, anak laki-laki sangat dihargai sebagai pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.


Tertinggi di Asia, Sejak Kapan India Mengalami Lonjakan Kasus COVID-19?


 India pertama kali mengalami lonjakan kasus virus Corona COVID-19 pada akhir Juli lalu. Kala itu penambahan kasus Corona di India tercatat ada 50 ribu kasus per harinya. Kini, India menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi di Asia, dan urutan kedua di dunia.

Reuters melaporkan India mencatatkan hampir 1,6 juta kasus COVID-19 pada akhir Juli. Saat itu, Indonesia baru saja mencatat rekor penambahan kasus sejak awal wabah merebak pada Rabu (23/9/2020) dengan total 4.465 kasus.


Jika Corona di Indonesia dibandingkan dengan India yang sama-sama memiliki jumlah populasi cukup padat, berikut gambaran terkait penanganan pandemi Corona di beberapa hal.


Beda jumlah testing Corona di Indonesia dan India

- India sempat melakukan testing lebih dari 1 juta perhari


Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan India mengatakan lonjakan kasus dikarenakan peningkatan kasus pengujian harian di India telah lebih dari satu juta. Bahkan, India mencatat 1,2 juta testing per 19 September 2020.


Sementara itu total testing yang dilakukan India hingga saat ini mencapai 67.436.031, demikian laporan worldometers.


- Testing di Indonesia paling tinggi 40-an ribu perhari


Jika dibandingkan dengan India, testing di Indonesia kalah jauh. Pemeriksaan pada 15 September 2020 sebanyak 42.636 spesimen menjadi rekor tertinggi sejauh ini.


Sementara per Rabu (24/9/2020) total spesimen yang tercatat sebanyak 3.032.250. Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan jumlah testing yang bisa dilakukan per hari sebanyak 30 ribu.

https://cinemamovie28.com/urzila-carlson-overqualified-loser/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar