Senin, 21 September 2020

WHO Ingatkan Lonjakan Kasus COVID-19 di Musim Dingin

  Adanya lonjakan kasus COVID-19 disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perlu diwaspadai di musim dingin. Pasalnya, dalam sepekan ke belakang WHO menyebut COVID-19 sudah menewaskan setidaknya 50 ribu orang.

"Ini bukan situasi yang kita inginkan," ungkap Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan saat konferensi pers di kantor pusat di Jenewa, Swiss, dikutip dari CNBC Internasional.


Sederet pejabat WHO melihat tren peningkatan kasus COVID-19 terus naik. Dinilai mengkhawatirkan karena beberapa negara tengah berjuang dengan ketersediaan ICU dan rawat inap.


"Ini bukan situasi di mana belahan bumi utara inginkan saat memasuki musim dingin. Ini bukan tempat yang diinginkan oleh negara berkembang dengan kondisi layanan kesehatan yang penuh dengan tekanan selama sembilan bulan ini," ungkap Ryan.


Mike menyebut perlu adanya kewaspadaan bagi beberapa negara yang memasuki musim dingin. Hal ini dikarenakan lebih banyak orang cenderung berkumpul di dalam satu ruangan dan meningkatkan risiko penularan Corona. Menurutnya, perlu banyak aktivitas yang harus dilakukan seperti melindungi pembukaan sekolah, dan melindungi warga yang paling rentan dari penyakit parah serta risiko kematian.


Sementara itu Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge juga memberikan peringatan terkait peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang kembali melonjak selama berminggu-minggu. Sebagian dari negara Eropa diakui telah mengalami peningkatan sebanyak 10 persen atau lebih dalam dua minggu terakhir.


Pejabat kesehatan AS pun khawatir wabah COVID-19 bisa menjadi lebih buruk saat negara itu memasuki musim gugur dan musim dingin. Pejabat kesehatan telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka sedang bersiap untuk memerangi dua virus jahat yang beredar akhir tahun ini saat wabah COVID-19 emasuki musim flu. Awal bulan ini, Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci mengatakan mendekati musim gugur ini, kasus baru setiap hari sangat tinggi di AS.


"Begitu (angka kasus) sudah tinggi, ini akan sulit untuk menurunkannya," katanya.


Fauci pun mengatakan bahwa angka untuk AS akan menjadi "ratusan kasus, ribuan, tetapi bukan 20, 30, 40 ribu kasus sehari."


Maria Van Kerkhove, Kepala Teknis WHO untuk pandemi COVID-19, mencatat bahwa pejabat kesehatan global memiliki ratusan studi seroepidemiologi yang meneliti tingkat infeksi virus corona pada populasi yang berbeda. Studi tersebut menunjukkan bahwa "mayoritas penduduk dunia rentan terhadap infeksi virus ini," katanya.


"Itu berarti virus masih panjang," lanjutnya.

https://cinemamovie28.com/battle-of-the-warriors/


3 Sarapan Sehat yang Bisa Turunkan Kadar Kolesterol


Melewatkan sarapan bukanlah cara terbaik untuk mengurangi kadar kolesterol. Justru rasa lapar akibat tidak makan di pagi hari akan berdampak buruk pada kadar kolesterol.

Sebuah studi di Journal of Nutritional Science Trusted Source menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan, memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi daripada mereka yang memulai hari dengan makan sereal atau oatmeal.


Menurut laman healthline, berikut 3 sarapan sehat yang bisa turunkan kolesterol:


1. Oatmeal

Oatmeal adalah makanan yang kaya akan serat. Kandungan serat larut dari oatmeal mampu mengeluarkan kolesterol LDL (Lipoprotein densitas) yang menempel di saluran pencernaan. Kamu juga bisa menambahkan oatmeal dengan irisan apel, pir, dan stroberi untuk memperkaya vitamin.


2. Susu almond

Susu almond mengandung lemak sehat, serat, magnesium, dan vitamin. Menurut Harvard Health Publishing, konsumsi kacang, salah satunya dengan minum susu almond, dapat menurunkan kolesterol LDL sekitar 5 persen.


3. Putih telur dan bayam

Telur memang terkenal tinggi kolesterol, tetapi semuanya terkandung di dalam kuning telur. Putih telur justru mengandung protein dan bebas kolesterol.


Kamu bisa memadukan putih telur dengan bayam juga di pagi hari. Sebab, bayam memiliki banyak serat yang dapat menyerap kolesterol.

https://cinemamovie28.com/all-girls-weekend/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar