Jumat, 24 Juli 2020

3 Mitos Sperma yang Kebangetan Banget Kalau Masih Dipercaya

Berbagai mitos tentang sperma masih saja beredar dan dipercaya oleh sebagian orang. Meski dibumbui penjelasan yang seolah-olah masuk akal, sesungguhnya mengandung banyak hal yang menyesatkan.
Dr Will Kirby, praktisi dermatologi klinis dan kosmetik di Los Angeles, menjelaskan bahwa sperma memang mengandung protein. Namun bukan berarti bisa dijadikan sumber asupan protein, terlebih jika diklaim bermanfaat untuk perawatan kulit.

"Tidak ada bukti semen (sperma) memiliki manfaat bagi kulit," jelasnya, dikutip dari Popculture.

Dijelaskan, banyak orang mengalami alergi gara-gara termakan mitos tentang perawatan kulit dengan sperma. Nah sebelum terjerumus, ketahui 3 fakta di balik mitos sperma yang masih banyak dipercaya.

1. Sperma dapat menghilangkan jerawat
Pada umumnya sperma diyakini mengandung antioksidan dan anti-inflamasi (mengurangi peradangan) yang dapat meghilangkan noda di dalam wajah khususnya untuk jerawat. Namun, faktanya tidak ada bukti tentang hal tersebut.

2. Sperma mencegah penuaan dini
Di dalam sperma mengandung spermina yang dipercaya baik untuk wajah. Sebuah studi yang diterbitkan Nature Cell Biology, dikutip dari Healthline, menyatakan bahwa menyuntikkan spermina langsung ke dalam sel dapat memperlambat proses penuaan. Tetapi tidak ada hasil yang nyata untuk membuktikan pernyataan tersebut.

3. Sperma dapat mencerahkan wajah
Dr Kirby mengatakan bahwa air mani sebenarnya dapat membahayakan jika dioleskan pada tubuh. Menggosok sperma pada kulit bisa menyebabkan kulit kering dan iritasi.

Justru mengoleskan sperma ke wajah dapat menularkan penyakit seperti infeksi menular seksual (IMS). Seperti yang dikatakan Dr Kirby pada Popoculture bahwa IMS (Infeksi Menular Seksual) dapat menular melalui bibir, lubang hidung, dan mata.

Tidur dengan Mulut Mangap? Siap-siap Terganggu 5 Keluhan Ini

Sering kali orang tertidur dengan mulut terbuka. Jika Anda memiliki kebiasaan membuka mulut saat tidur, alangkah baiknya segera menghentikan kebiasaan tersebut, karena bisa berdampak bagi kesehatan.
Sebuah Journal of Oral Rehabilitation, dikutip dari Goodhousekeeping, menemukan bahwa tidur dengan mulut terbuka memberi dampak buruk bagi kesehatan gigi, karena aliran udara masuk melalui mulut yang membuat gigi akan mengering selain itu bakteri mudah masuk ke dalam. Tak heran terkadang saat bangun tidur mulut menjadi bau.

Dikutip dari Goodhousekeeping, ini efek buruk bagi kesehatan ketika bernapas melalui mulut:

1. Mulut dan bibir kering
Saat bernapas melalui mulut, cairan (air liur) yang ada di dalam mulut akan hilang melalui penguapan. Sehingga mulut dan bibir menjadi kering yang mengakibatkan kesulitan untuk menelan.

2. Kerusakan gigi
Air liur memiliki manfaat untuk kesehatan mulut. Bernapas melalui mulut menyebabkan produksi air liur menjadi sedikit, sehingga meningkatkan bakteri berkembang biak di dalam mulut menyebabkan pembusukan pada gigi.

3. Bau mulut
Bau mulut terjadi karena penurunan saliva atau air liur di mulut, udara kotor akan masuk ke dalam mulut. kondisi tersebut mengakibatkan mulut menjadi penuh dengan bakteri dan menimbulkan bau yang tidak sedap saat bangun tidur.

4. Dehidrasi
Sebuah artikel di Australian Financial Review, dikutip dari Snoringnewzealand, mengatakan bahwa seseorang yang bernapas melalui mulut akan kehilangan kelembapan dalam tubuh sebesar 42 persen lebih besar daripada yang bernapas melalui hidung, sehingga saat Anda bernapas melalui mulut sepanjang malam akan mengalami dehidrasi.

5. Nyeri rahang
Membuka mulut sepanjang malam akan membuat posisi rahang terbuka yang akan menyebabkan rahang menjadi pegal dan sakit saat bangun tidur.
https://kamumovie28.com/honest-candidate/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar