Kamis, 30 Juli 2020

Hoax Zaman Flu Spanyol, Lele hingga Nyi Roro Kidul Diklaim Jadi Penangkal

 Jauh sebelum ada pandemi virus Corona COVID-19, dunia pernah mengalami pandemi flu spanyol yang tak kalah mematikan pada 1918. Menariknya, hoax juga banyak beredar pada masa itu.
Ravando Lie, seorang kandidat doktor sejarah di Universitas of Melbourne, menceritakan bahwa flu Spanyol memiliki penularan yang sangat cepat dan mematikan. Oleh sebab itu, pada tahun 1918, dokter menyarankan untuk menghindari kegiatan kumpul-kumpul karena diyakini dapat membuat seseorang tertular virus ini.

Kondisi serupa juga dialami oleh masyarakat era sekarang akan virus Corona.

Kondisi lain yang juga mirip adalah, berbagai hoaks juga beredar pada era pandemi flu spanyol. Ravando menjelaskan bahwa salah satu hoaks yang beredar berada di daerah Wonogiri, Jawa Tengah, yang mengatakan bahwa ikan lele berkhasiat untuk menangkal flu Spanyol.

"Padahal itu hanya akal-akalan tukang lele saja. Masyarakat percaya, sehingga stok lele saat itu ludes dan melonjak berkali lipat," ujar Ravando, dalam wawancara dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Kamis (30/07/2020).

Belakangan, terungkap bahwa hal itu cuma akal-akalan pedagang lele.

Hoax lain yang tercatat dalam arsip pemberitaan beredar di daerah Purwekerto. Deberapa orang mengklaim bahwa mereka ditemui oleh Nyi Roro Kidul, lalu didatangi oleh banyak orang untuk meminta keselamatan dari flu ini.

"Orang-orang mencari keuntungan sendiri. Mereka mengklaim ditemui Nyi Roro Kidul. Masyarakat harus datang dan menyumbang ke rumah mereka, untuk mendapatkan doa, sehingga dapat diselamatkan dari flu ini," pungkasnya.

Viral Kisah Fetish Kain Jarik, Dibungkus Seperti 'Pocong' dengan Alasan Riset

Nama 'Gilang' menjadi trending nomor satu di Twitter. Rupanya, nama 'Gilang' yang trending berawal dari sebuah thread di akun Twitter @m_fikris berjudul Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedok Riset dari salah satu universitas di Surabaya.
Dalam thread tersebut dikisahkan, seorang pria yang mengaku berasal dari salah satu universitas di Surabaya tengah melakukan riset. Riset ini disebut berkaitan dengan 'bungkus-membungkus'.

Klaim riset 'bungkus-membungkus' yang dimaksud mengharuskan korban dibungkus seperti 'pocong'. Seperti yang terlihat pada gambar yang dibagikan thread tersebut.

Sang korban pun mengaku dia sempat merasa takut saat mendengar penjelasan pria tersebut. Ia sempat ragu dan menanyakan untuk apa kelanjutan riset tersebut.

"Karena gw sedikit takut ama penjelasan dia, gw nolak dong. Tp dia terus jelasin kalo ini tuh aman, ini tuh udah dicoba ke banyak orang (read:korban) dan selamat gitu-gitu lah," tulis akun tersebut.

Singkat cerita, setelah sempat meragukan riset tersebut. Akhirnya sang korban mau membantu pria ini.

Kala menyetujui percobaan tersebut, pemilik akun mengaku dibungkus selama tiga jam. Foto yang disebar dalam keadaan dibungkus dikirim ke pria tersebut, dan dinilai cara membungkusnya salah.

Sang korban kembali membungkus tubuhnya dengan cara yang dijelaskan Gilang ini. Namun, lagi-lagi caranya disebut tetap salah.

Sang korban akhirnya merasa dipermainkan dan marah terhadap pria tersebut. Pria ini pun langsung meminta maaf sambil menangis.
https://kamumovie28.com/midara-na-ao-chan-wa-benkyou-ga-dekinai-episode-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar