Meski semakin banyak gejala Corona yang dilaporkan, pakar menjelaskan ada tiga gejala virus Corona yang paling sering dikeluhkan pasien. Salah satu di antaranya termasuk batuk.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mensurvei 164 pasien Corona. Pasien Corona ini diteliti gejalanya sejak 14 Januari hingga 4 April 2020.
Dikutip dari laman CNN, hasil penelitian menyebut tiga gejala Corona yang paling sering dialami adalah gejala umum seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Analisis ini diterbitkan pada Kamis lalu dalam Morbidity and Mortality Weekly Report CDC. Para peneliti saat itu meminta seluruh peserta secara rutin melaporkan gejala klinis yang dirasakan. Batuk menjadi gejala yang paling sering dialami pasien Corona yaitu sebanyak 84 persen.
Sementara, gejala Corona lainnya yaitu sesak napas ternyata lebih sedikit dialami pasien Corona. Banyak yang mengalami gejala sesak napas adalah pasien Corona yang membutuhkan perawatan rumah sakit.
Namun, gejala diare malah dirasakan 50 persen pasien Corona. Ada beberapa pasien yang juga yang dilaporkan mengalami gejala seperti sakit perut, mual, dan muntah.
CDC menegaskan hasil survei ini tidak mewakili hasil umum. Sebab, pasien virus Corona yang mengikuti survei CDC terbatas.
Begini Penampakan Ventilator COVENT-20 Buatan FT UI
Ventilator atau alat bantu pernapasan menjadi salah satu kebutuhan penting dalam merawat pasien virus Corona COVID-19. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) juga memproduksi alat ini.
COVENT-20 buatan FT UI bekerja dengan memberikan ventilasi tekana positif dengan CMV (Continuous Mandatory Ventilation) untuk pasien yang kesulitan bernapas dan perlu dikontrol dengan mesin.
Alat ini juga dilengkapi dengan mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk memberikan oksigen pada pasien yang masih sadar dan bernapas spontan.
Manager legal PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Moch Kenny Rochlim, menjamin kualitasnya saat bantuan ventilator tersebut ke Rumah Sakit Benjamin Guluh Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Ventilator COVENT-20 ini telah dinyatakan lulus uji klinis manusia untuk mode ventilasi CMV (Continuous Mandatory Ventilation) dan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dari Kementerian Kesehatan," kata Kenny.
Sudah Olahraga, Berat Badan Tidak Turun Juga? Ini 5 Tips Mengatasinya
Aturan sederhana dalam menurunkan berat badan adalah dengan memastikan jumlah kalori yang dikonsumsi harus lebih sedikit dari jumlah kalori yang dibakar. Karena itu, penting bagi kita untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Tak lupa, kita juga perlu untuk berolahraga agar pembakaran kalori dalam tubuh bisa lebih efektif. Kurang olahraga bisa memicu berbagai macam penyakit, seperti kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan lain-lain. Sebelum hal itu terjadi, sebaiknya dari sekarang mulailah untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Dikutip dari Times of India, ahli gizi klinik dan diet, Lavleen Kaur membagikan tips bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan:
1. Kontrol porsi makan
Penting bagi kamu untuk mengontrol porsi makan jika ingin menurunkan berat badan. Batasilah asupan kalori dalam sehari, karena ketika makan berlebihan semua kalori ekstra akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.
Kamu bisa mengikuti panduan isi piringku dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yakni dianjurkan untuk memenuhi setengah dari piring dengan sayur dan buah-buahan, serta setengah piringnya lagi diisi dengan makanan pokok dan lauk-pauk.
2. Hindari makanan olahan
Menurut Lavleen, sebaiknya kita perlu menghindari berbagai macam makanan olahan yang tinggi akan garam, gula putih, dan minyak.
Karena itu, ia menyarankan agar kita mengganti makan-makanan tersebut dengan yang lebih bernutrisi. Misalnya, menggunakan minyak zaitun dalam mengolah makanan agar lebih sehat, lalu mengganti rasa manis dari gula putih dengan madu, dan lain-lain.
https://kamumovie28.com/juuni-taisen-juuni-taisen-zodiac-war-episode-12/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar