Jumat, 24 Juli 2020

Disebut Idealnya Dibakar, Kurang Amankah Pemulasaraan Jenazah Corona?

 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, secara teori, penanganan jenazah pasien Corona yang paling baik adalah dibakar. Ini dimaksudkan agar virus yang berada di dalam jenazah bisa mati terbakar api.
"Yang terbaik, mohon maaf, saya muslim tapi ini teori yang terbaik dibakar, karena virusnya akan mati juga," kata Tito dalam webinar yang dipublikasikan Puspen Kemendagri seperti dikutip detikcom, Kamis (23/7/2020).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengatakan protokol pemulasaraan jenazah pasien Corona yang diterapkan saat ini sudah cukup untuk meminimalisir penularan COVID-19. Sehingga jenazah tidak perlu dibakar.

"Menurut saya tidak perlu dibakar," kata Prof Ari kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).

Terlebih sebelum dimakamkan, tubuh jenazah pasien Corona sudah dibungkus dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah hingga rapat, sehingga tidak ada cairan yang tembus, yang dikhawatirkan dapat menulari orang lain.

Selain itu, Prof Ari juga meyakinkan bahwa jenazah pasien Corona yang sudah dimakamkan tidak akan berisiko menularkan lagi.

"Kalau sudah dikubur dalam perjalanan waktu virus akan mati," pungkasnya.

Dikaitkan dengan Ekspresi Catherine Wilson, Begini Efek Sabu ke Tubuh

 Ekspresi Catherine Wilson saat menjadi tamu dalam sebuah acara talkshow menjadi sorotan warganet. Dalam video yang beredar di sosial media, aktris yang kerap disapa Keket tersebut diduga 'nge-fly' karena tampak tersenyum-senyum sendiri.
"Di depan kamera, kok ya "kenceng" banget mukanya," tulis salah satu akun Twitter @**e*ue.

Di dalam video itu terlihat Catherine tidak bisa diam dan selalu bergerak, meskipun tengah duduk di sofa. Ia juga tampak tak bisa duduk dengan tenang dan kepalanya kerap menoleh ke kanan dan ke kiri.

Catherine sendiri tengah bermasalah dengan kasus narkoba. Sedangkan manajernya, Reindhy, menjelaskan bahwa pada saat itu kliennya sedang tidak enak badan.

Dikutip dari Addiction Center, methampethamine atau sabu bekerja di susunan saraf pusat. Obat ini memicu pelepasan dopamin yang memberikan efek rasa senang. Pemakainya juga akan merasa energik dan percaya diri.

Efek yang langsung terasa oleh tubuh adalah rasa nikmat dan sensasi 'tenang' dan melayang-layang. Beberapa orang yang mengonsumsinya mengaku bisa merasakan sangat berenergi.

Efek nikmat ini akan berlangsung selama empat hingga 12 jam sampai kemudian muncul reaksi balik dengan efek berlawanan. Reaksi balik bisa berlangsung selama 24 jam. Pada saat itu pengguna akan merasakan konsentrasi berkurang drastis, depresi, sakit kepala, dan kelelahan.

Baru Tiga Bulan Sembuh, Dokter Ini Kembali Terinfeksi Corona

Seorang dokter kembali dinyatakan positif terinfeksi virus Corona COVID-19 setelah sembuh. Awalnya, dokter asal Israel ini dilaporkan tertular virus Corona pada bulan April 2020 dan sembuh pada Mei lalu.
Namun tiga bulan setelah dinyatakan sembuh, ia kembali melakukan kontak dekat dengan para petugas COVID-19. Setelah diperiksa, ia dinyatakan kembali positif terinfeksi Corona. Dokter yang bekerja di Sheba Medical Center, Kota Ramat Gan ini menjadi orang kedua di daerah tersebut yang dinyatakan positif kedua kalinya setelah sembuh.

Hasil dari tes kedua ini sangat tidak diduga karena pasien yang telah sembuh dari COVID-19 diasumsikan telah membentuk antibodi, yang membuat mereka kebal dari virus tersebut.

"Apa yang kami lihat sangat menakutkan," kata Profesor Gabriel Izbicki dari Shaare Zedek Medical Center, di Yerusalem, dikutip dari The Sun, Kamis (23/7/2020).

"Lebih dari separuh pasien Corona yang sudah berminggu-minggu dinyatakan negatif, masih menunjukkan adanya gejala. Sedangkan masih ada sedikit penelitian terkait efek jangka menengah dari virus Corona ini," imbuhnya.
https://kamumovie28.com/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-17/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar