Saat terinfeksi virus Corona COVID-19, pria dengan masalah kebotakan berisiko mengalami dampak lebih fatal. Para ilmuwan mengamati adanya keterkaitan yang 'unik' dengan faktor hormonal.
"Kami benar-benar berpikir bahwa kebotakan adalah prodiktor sempurna untuk keparahan," kata Prof Carlos Wambier dari Brown University, dikutip dari Nypost.
Keterkaitan antara kebotakan dengan virus Corona terungkap saat para ilmuwan membandingkan tingkat keparahan penyakit pada pria dan wanita. Mereka meyakini, hormon androgen pada pria meningkatkan kemampuan virus dalam menyerang sel.
Hormon yang sama juga bertanggung jawab pada masalah kebotakan pada pria. Tak disangka, memang ada kaitan kuat antara kebotakan dengan infeksi virus Corona.
Sebuah fakta menarik memperkuat keterkaitan tersebut. Dalam sebuah riset, hampir 80 persen pasien virus Corona yang masuk rumah sakit di Madrid, Spanyol, adalah pria botak.
Bagaimanapun, fakta ini membawa harapan positif terkait kemungkinan terapi hormon untuk meringankan gejala. Salah satu obat untuk mengatasi kanker prostat, yang dipakai juga untuk mengatasi kebotakan, mungkin bisa mengatasi COVID-19.
Alasan Trump Tak Lagi Tampilkan Ahli Medis di Konpers Update Corona AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, rutin menyampaikan perkembangan kondisi wabah Corona COVID-19 lewat konferensi pers. Biasanya Trump ditemani oleh ahli tenaga medis, namun belakangan ini ia tampil sendiri. Apa alasannya?
"Saya sudah diberi arahan oleh mereka (para tenaga ahli -red). Saya sudah bertemu mereka. Baru saja berbicara dengan dr Fauci dan dr Birx ada di luar. Mereka memberi tahu saya apa yang diketahui hingga saat ini dan saya menyampaikannya ke Anda," kata Trump saat ditanya wartawan ke mana para ahli medis yang biasanya turut memberi keterangan.
"Saya pikir ini cara yang ringkas untuk melakukannya," lanjut Trump seperti dikutip dari CNN pada Kamis (23/7/2020).
Trump menekankan bahwa hubungannya dengan para tenaga ahli baik-baik saja. Hal ini menyusul rumor yang menyebut ada friksi antara sang presiden dengan tenaga ahli, seperti Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular AS dr Anthony Fauci.
Beberapa kali keterangan yang diberikan Trump berbeda atau dibantah oleh tenaga ahli. Begitu juga sebaliknya.
"Mereka tetap terlibat. Hubungan kami dengan para dokter dan siapa saja yang terlibat mengerjakan virus ini sangat luar biasa," ungkap Trump.
Benarkah Masturbasi Meningkatkan Sistem Imun? Ini Faktanya
Penularan virus Corona COVID-19 dapat dicegah salah satunya dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Banyak rumor yang mengatakan bahwa melakukan masturbasi adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh kita. Tapi apa iya, manfaatnya sedahsyat itu?
Dikutip dari Health, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Medis di University Clinic of Essen, Jerman, dengan menggunakan kelompok yang terdiri dari 11 partisipan pria. Studi ini mengamati efek peningkatan jumlah sel darah dan sistem kekebalan tubuh melalui orgasme dari masturbasi.
Jumlah sel darah putih setiap partisipan dicatat lima menit sebelum dan 45 menit setelah mencapai tingkat orgasme tunggal. Hasilnya adalah jumlah sel darah putih meningkat ketika mereka mengalami orgasme tunggal.
"Ada beberapa penelitian kecil yang menunjukkan bahwa terdapat bahan kimia dari sistem kekebalan tubuh yang dipengaruhi oleh rangsangan seksual," ujar Gail Saltz, MD, yang merupakan seorang profesor psikiatri di Presbyterian Weill-Cornell School of Medicine di New York-School Hospital.
https://indomovie28.net/black-clover-episode-58-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar