Ramai diperbincangkan soal draf RUU Ketahanan Keluarga yang mengatur pelaku seks bondage, dominance, sadism, dan masochism (BDSM). Dalam RUU tersebut, dijelaskan bahwa pelaku BDSM wajib direhabilitasi.
Dalam draf RUU Ketahanan Keluarga yang dikutip detikcom pada Selasa (18/2/2020), Pasal 74, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib melaksanakan penanganan kerentanan keluarga. Penanganan yang dimaksud ialah upaya membantu dan mendukung keluarga agar memiliki kepentingan keluarga dalam menghadapi krisis keluarga.
Jika kamu belum begitu mengetahui apa itu BDSM, berikut fakta dan mitos terkait BDSM dikutip dari SELF:
1. Mitos: Pelaku seks BDSM mudah dikenali
Beberapa orang menyebut mengenali pelaku BDSM sangat mudah. Misalnya orang yang nampaknya begitu kaku dan sulit bergaul bisa dikategorikan pelaku seks BDSM. Namun faktanya, menurut pelatih seks, Stephanie Hunter Jones, PhD, tidak seperti itu.
2. Mitos: Orang dengan BDSM sulit mengontrol emosi
Tertulis dalam Journal Sex of Medicine, BDSM sebenarnya tidak berpengaruh pada kesehatan mental, baik dalam kesulitan mengontrol emosi. Menurut Jones, BDSM ini tidak lebih dari suatu ekspresi 'kekuasaan' yang ingin disampaikan melalui cara tersebut.
3. Fakta: Pelaku seks BDSM umumnya haus akan kekuasaan
Jones menjelaskan, pelaku seks BDSM umumnya haus akan kekuasaan. Namun menurut Jones, sikapnya ini justru akan terbantu dengan melakukan seks kasar tersebut. Hal ini terjadi karena mereka seolah memiliki 'media' yang bisa membantu mengontrol sikapnya.
4: Fakta: Tidak selamanya pasangan ingin melakukan seks kasar BDSM
Meskipun pasangan menyukai BDSM, namun faktanya tidak selamanya pelaku seks BDSM ingin melakukan hal itu secara terus menerus. Jones meyakini ada masa dimana orang tersebut merasa 'bosan' dan ingin kembali melakukan variasi seks lain.
5. Fakta: BDSM tidak selalu tentang seks
Beberapa orang mengaitkan BDSM dengan hubungan seksual. Namun faktanya Jones mengungkap hal ini kadang tidak ada kaitannya dengan berhubungan seks. Menurutnya, bagi sebagian orang yang senang dengan BDSM, mereka hanya ingin melampiaskan rasa 'kekuasaan' yang dimiliki selama ini, dan hal itu mungkin terjadi tanpa harus melakukan hubungan seks.
Ikut CrossFit Seperti Ashraf Sinclair, Aman Nggak Sih? Ini Kata Dokter
Ashraf Sinclair dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung pada Selasa (18/2/2020). Suami dari Bunga Citra Lestari ini dikenal sering berolahraga, salah satu olahraga yang ia tekuni adalah CrossFit. Hal ini menimbulkan pernyataan di publik apakah olahraga seperti CrossFit memang berbahaya bagi jantung?
Menanggapi hal ini, dr Michael Triangto, SpKO, sports medicine specialist, dari Slim Health Sports Therapy menjelaskan ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat ingin olahraga CrossFit.
Hal ini menurutnya, banyak orang yang memaksakan kapasitas atau kemampuan yang sebenarnya saat berolahraga dengan alasan agar nantinya terbiasa. Padahal hal tersebut tidak benar.
"Apakah tujuannya untuk sehat, apakah tujuannya untuk prestasi, nah di antara dua itu ada tujuan untuk rekreasi, itu harus jelas dulu maksud dan tujuan tadi, dan maksud tadi harus disesuaikan dengan tingkat kesehatan pada saat ini, bukan pada saat dulu, saat kemampuan kita di 20 tahun lalu, dan tingkat kemampuan kita saat ini juga," jelasnya saat dihubungi detikcom Selasa (18/2/2020).
Ia menjelaskan olahraga CrossFit atau variasi olahraga yang menggabungkan antara aerobic dan unaerobic ini bisa berbahaya jika terlalu memaksakan padahal kondisi badan sedang tidak fit. Serangan jantung pun bisa terjadi setelah berolahraga CrossFit jika memang sebelumnya orang tersebut sudah memiliki risiko.
"Kalau misalnya memang dia sudah punya kecenderungan untuk (serangan jantung) itu, tentu bisa. Karena banyak yang tidak fit, dan tidak sehat tapi ikut-ikutan, kenapa, karena ketidaktahuan," jelasnya.
"Jadi gini pada waktu CrossFit dilakukan, atau semua ya, semua olahraga yang dilakukan dengan tungkai dan lengan, tentu membutuhkan aliran darah. Darah dapat mengalir ke sana untuk memberikan nutrisi dan energi pada organ-organ tersebut, itu membutuhkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga jantung akan berdenyut lebih cepat. Kalau dia berdenyut lebih cepat maka masih di dalam batasan sehat atau tidak, kalau itu masih dalam batasan sehat itu tentunya aman, tapi kalau sudah melampaui batasan sehat, dia berpotensi untuk mengalami gangguan kesehatan, seperti itu tadi serangan jantung," jelasnya.
https://kamumovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-13/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar