Sabtu, 25 Juli 2020

PSBB Dilonggarkan, Ini yang Dikhawatirkan Ilmuwan Biologi Molekuler

PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa wilayah mulai dilonggarkan, yang artinya masyarakat mulai beradaptasi dengan era new normal. Sebagian aktivitas sehari-hari mulai berjalan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Menurut Prof Herawati Sudoyo, Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, pelonggaran PSBB banyak diartikan bahwa keadaan sudah kembali normal atau pulih. Tak sedikit warga yang mengabaikan protokol kesehatan di era new normal ini.

"PSBB dihentikan, justru menjadi kekhawatiran kami sebagai ilmuwan. Masyarakat akan menganggap keadaan sudah normal, sehingga enggan menaati protokol kesehatan," ujar Prof Hera dalam diskusi via Zoom, Jumat (24/07/2020).

Pengakuan organisasi kesehatan dunia WHO soal adanya bukti virus Corona bisa menular secara airborne juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Bukan dilonggarkan, antisipasi dengan saling jaga jarak aman seharusnya malah semakin diperketat dalam situasi ini.

"Saya khawatir akan ada ledakan lagi dari virus ini karena sudah terbentuk berbagai cluster baru. Kalau di negara lain, yang tidak mengikuti protokol kesehatan akan dikenakan sanksi," kata Prof Hera.

Terpopuler Sepekan: Hoax! Thermo Gun Tidak Merusak Otak, Ini Kata Para Pakar

 Belakangan, beredar informasi soal thermo gun dapat merusak otak. Hoax yang tersebar menyebut sinar laser dari thermo gun atau alat pengukur suhu berbentuk pistol, radiasinya bisa memicu kerusakan otak.
Para pakar Departemen Fisika Kedokteran Medical Technology IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menegaskan bahwa thermo gun yang digunakan untuk skrining suhu tubuh seseorang tidak berbahaya. Alat tersebut bekerja dengan pancaran inframerah, bukan dengan memancarkan radiasi apalagi laser.

Beberapa waktu lalu, dr Achmad Yurianto, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga menegaskan informasi thermo gun merusak otak adalah menyesatkan. "Statement soal merusak otak adalah statement yang salah. ini akan membahayakan semua orang dan justru kontraproduktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi," kata dr Yuri dalam siaran pers BNPB, Senin (20/7/2020).

Beberapa orang mungkin belum mengetahui bagaimana cara kerja thermo gun, sehingga tidak heran jika banyak yang termakan informasi keliru tersebut. Sebenarnya bagaimana sih cara kerja thermo gun?

Tidak seperti termometer raksa atau digital yang menggunakan prinsip rambatan panas secara konduksi, thermo gun ini menggunakan rambatan panas melalui radiasi. Energi radiasi dari permukaan tubuh lalu ditangkap dan diubah menjadi energi listrik, nantinya ditampilkan dalam angka digital pada thermo gun.

Thermo gun kini digunakan untuk mengetahui suhu tubuh yang demam, salah satu gejala virus Corona COVID-19. Cara memakainya hanya cukup diarahkan ke dahi tanpa melakukan kontak. Nantinya, termometer ini mendeteksi temperatur arteri temporal pada dahi, untuk mengetahui suhu tubuh seseorang.

Akurat atau tidaknya suhu yang diukur rupanya bisa berpengaruh dari 'tembak' termometer ke dahi. Disebutkan, jarak pengukuran yang ideal yaitu 12 sentimeter.
https://kamumovie28.com/juuni-taisen-juuni-taisen-zodiac-war-episode-7/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar