Pandemi COVID-19 di Indonesia hingga kini masih belum menunjukkan tanda akan berakhir. Situasi ini membuat banyak orang khawatir sebab virus Corona dapat menyebar secara cepat. Lalu bagaimana cara penyebaran virus Corona terjadi?
Para ahli percaya bahwa penyebaran utama virus Corona dari orang ke orang. Virus paling sering menyebar melalui orang yang memiliki gejala. Tetapi, hal ini mungkin bisa terjadi tanpa menunjukkan tanda-tanda apa pun.
Beberapa orang yang tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi COVID-19 dapat menularkannya kepada orang lain, yang disebut penyebaran asimtomatik. Sedangkan, seseorang juga dapat menularkannya sebelum melihat tanda-tanda dirinya terinfeksi. Ini disebut penyebaran presymptomatic.
Dikutip dari WebMD, berikut cara penyebaran virus Corona yang perlu diwaspadai.
1. Droplet atau aerosol
Ketika orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, atau berbicara, tetesan atau partikel kecil yang disebut aerosol membawa virus ke udara dari hidung atau mulut mereka. Kemudian aerosol tersebut akan dihirup oleh orang yang berada di dekat dirinya.
2. Transmisi udara
Penelitian menunjukkan bahwa virus dapat hidup di udara hingga 3 jam. Cara penyebaran virus Corona dapat terjadi melalui udara yaitu ketika seseorang menghirup udara dari orang yang terinfeksi COVID-19. Kemudian virus akan masuk ke paru-paru.
3. Transmisi permukaan
Penularan virus Corona dapat terjadi saat seseorang menyentuh permukaan tempat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Mungkin saja, Anda menyentuh meja atau gagang pintu yang terkontaminasi virus Corona lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata.
Virus dapat hidup di permukaan seperti plastik dan baja tahan karat selama 2 hingga 3 hari. Untuk mencegah penularan, bersihkan dan desinfeksi semua meja dapur, kenop, dan permukaan lain yang sering disentuh beberapa kali sehari.
4. Fecal-oral atau limbah manusia
Cara penyebaran virus Corona dapat terjadi pada fecal-oral atau kotoran manusia. Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus dapat ditemukan di kotoran orang yang terinfeksi COVID-19.
Namun, para ahli tidak yakin apakah infeksi dapat menyebar melalui kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi. Jika orang tersebut menggunakan kamar mandi dan tidak mencuci tangan, mereka dapat menginfeksi benda dan orang yang disentuhnya.
https://nonton08.com/movies/little-angel/
WHO Sarankan Orang yang Pernah Terinfeksi COVID-19 Tetap Dapat Vaksin
Orang-orang yang pernah terinfeksi oleh COVID-19 secara umum tubuhnya akan membentuk kekebalan alami. Oleh karena itu di beberapa negara orang yang pernah terinfeksi untuk saat ini tidak jadi kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19.
Kepala konsultan imunisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Alejandro Cravioto, mengatakan pada akhirnya tetap disarankan sebanyak-banyaknya orang divaksinasi.
Kekebalan yang terbentuk karena infeksi alami tidak bersifat permanen sehingga mungkin saja orang-orang yang terinfeksi pada awal 2020 kini sudah tidak 'kebal'. Data yang ada saat ini menunjukkan rata-rata imunitas bertahan sampai enam bulan.
"Bila Anda kebetulan tahu sudah pernah terinfeksi, kami tetap menyarankan Anda mendapat vaksin. Hanya saja sekarang kita baru mulai dengan program vaksinasi sehingga tiap negara memprioritaskan kelompok berisiko dulu," kata ahli program imunisasi WHO, Dr Kate O'Brien, seperti dikutip dari situs resmi WHO, Kamis (21/1/2021).
"Kami sebetulnya tidak menyarankan program vaksinasi mengecualikan atau menunda pemberian vaksin pada orang-orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar