Jumat, 22 Januari 2021

Strategi XL Muluskan Penggelaran 5G di Indonesia

 XL Axiata menyebutkan bahwa penggelaran jaringan 5G merupakan salah satu rencana masa depan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu dengan melakukan otomatisasi jaringan miliknya.

Saat ini XL memperkenalkan platform bernama Zero Touch Operation yang memungkinkan pengoperasian jaringan jadi lebih mudah dan cepat dari sebelumnya. Platform tersebut diketahui memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML).


"Yang kita lakukan ini baru permulaan. Sekarang kita sedang melakukan secara masif melihat ulang proses di perusahaan. Kita sebut akselerasi digitalisasi, tidak hanya operasional, tapi juga semua aspek proses perusahaan kita evaluasi, mana yang bisa diotomatisasi dengan tujuan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan partner," tutur Direktur & Chief Information-Digitalization Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya, Kamis (21/1/2021).


Yessy kemudian mencontohkan, digitalisasi bisa diterapkan pada sistem pembayaran maupun rekrutmen. Harapannya dengan mendigitalisasikan proses yang ada di perusahaan, di mana sebelumnya dikerjakan oleh manusia tapi sekarang oleh mesin, bisa meningkatkan produktif perusahaan.


"Jadi, itu adalah proyeksi besar yang akan kita lakukan di 2021. Tentunya, secara berkala memberikan progress secara company saat maju dengan digitalisasi," ucapnya.


XL seperti disampaikan Yessy, menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen terus menggelar jaringan, termasuk teknologi jaringan seluler terbaru yang akan datang ke Indonesia nantinya.


"Tentunya XL berkomitmen untuk investasi. Dari sisi jaringan di 2020 kita tidak berhenti, kemudian jaringan 2021 tetap membangun, memastikan bahwa sisi coverage dan kapasitas, jaringan kita akan tetap berkembang untuk pelanggan-pelanggan kita," jelasnya.


Maka dari itu, Yessy mengatakan proses otomatisasi yang dikerjakan operator seluler yang identik warna biru ini untuk mencapai penggelaran 5G di masa mendatang.


"Kenapa otomatisasi operasional ini sangat penting? karena ini menjadi salah satu prerequisite sebelum masuk dan menerapkan 5G. Bisa dibayangkan sekarang jaringan perangkat kita untuk radio sudah 140 ribu lebih," kata Yessy.


"Untuk bisa menggelar 5G jumlah perangkat jauh lebih banyak lagi, karena frekuensi yang dipakai tingkat tinggi. Jadi, perangkatnya yang dibutuhkan akan banyak lagi. Sehingga tidak mungkin operasionalnya mengandalkan manusia, harus ada mesin seperti AI di belakangnya," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/si-juki-the-movie-hantu-pulau-monyet/


Ini Harga Poco M3 di Indonesia, Jadi Entry Level Killer?


 Xiaomi akhirnya resmi merilis Poco M3 di Indonesia, ponsel yang digadang-gadang jadi entry level killer, alias jadi perusak pasar di kelas entry level.

Poco M3 melengkapi portfolio produk Poco di Indonesia yang sebelumnya sudah dirilis. Seperti F2 Pro 'flagship killer, X3 NFC 'midrange killer', dan kini M3, yang didaulat jadi 'entry level killer'.


Label entry level killer ini disematkan karena beberapa komponen yang dipakai di ponsel ini lazim ditemukan di ponsel kelas menengah, dan bahkan kelas flagship. Pertama adalah system on a chip (SoC) Snapdragon 662, yang biasanya dipakai di ponsel kelas menengah, sementara kelas entry level biasanya menggunakan Snapdragon 400 series.


"Sebagai entry level pertama kami, Poco M3 akan tampil berbeda. Kami menggunakan Snapdragon 662, yang biasa dipakai di kelas midrange, tapi kami menggunakannya di ponsel entry level," ujar Andi Renreng, Product PR Manager Xiaomi Indonesia dalam acara peluncuran Poco M3 yang digelar secara virtual, Kamis (21/1/2021).


Tak cuma itu, RAM yang dipakai menggunakan jenis LPDDR4X, lazim dipakai di kelas menengah atau malah kelas flagship. Ada dua varian yang tersedia, yaitu RAM 4GB dan 6GB, khusus untuk varian 6GB ini menggunakan chip storage UFS 2.2 yang kecepatan bacanya lebih tinggi, sementara varian 4GB menggunakan UFS 2.1.

https://tendabiru21.net/movies/si-juki-the-movie-panitia-hari-akhir/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar