Kamis, 21 Januari 2021

Ancaman Besar Bagi Alibaba, Raksasa Andalan Jack Ma

  Alibaba, toko online yang didirikan Jack Ma, sedang menghadapi ancaman besar. Berbagai tantangan tengah menghadang salah satu e-commerce terbesar di dunia ini.

Pertama, seperti dikutip detikINET dari CNN, Rabu (20/1/2021), otoritas China telah melancarkan investigasi secara resmi pada Alibaba terkait dugaan monopoli. Itu menyusul pembatalan IPO Ant Financial yang bisa dibilang induknya juga adalah Alibaba.


"Jelas bahwa investigasi ini adalah upaya terkoordinasi untuk mengekang kerajaan Jack Ma. Otoritas China menginginkan perusahaan yang lebih kecil, tidak begitu dominan dan lebih patuh," kata Dong Ximiao, periset di Zhongguancun Internet Finance Institute belum lama ini.


Kedua tentu adalah menghilangnya Jack Ma sebagai wajah Alibaba. Semenjak mengkritik sistem keuangan China sudah usang bulan Oktober silam, Jack Ma tidak pernah lagi muncul atau berbicara pada publik. Jack Ma akhirnya muncul hari ini lewat meeting secara online dengan para guru di China, namun tidak diungkap di mana posisi Jack Ma berada.


Ketiga adalah kemungkinan gangguan dari Amerika Serikat. Pejabat AS telah mempertimbangkan apakah Alibaba harus masuk daftar hitam perdagangan Departemen Pertahanan karena dugaan hubungan dengan militer China, namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya. Akan tetapi bisa jadi hal itu bukanlah keputusan akhir.


"Alibaba, seperti halnya semua perusahaan teknologi besar China lainnya, sedang berada dalam krisis eksistensial," kata Alex Capri, periset industri di Hinrich Foundation.


Bisa jadi nantinya Alibaba dipecah atau sebagian dimiliki oleh pemerintah China. "Bisa jadi artinya adalah memecah Alibaba atau membuatnya perusahaan yang dimiliki negara," cetus Capri.


Adapun untuk Amerika Serikat, peralihan kepemimpinan dari Donald Trump ke Joe Biden mungkin tak banyak berpengaruh pada perang dagang antara AS dan China yang terlanjur sangat sengit. Mungkin Biden akan melakukannya dengan lebih halus.


"Fokus Washington pada hal-hal tersebut akan terus dilakukan di bawah pemerintahan Biden," demikian pendapat Capri. Maka Alibaba pun harus tetap waspada.

https://nonton08.com/movies/all-my-girls/


300.000 Vaksinasi COVID-19 Moderna Disetop Karena Kasus Alergi


Vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Moderna di California, Amerika Serikat dihentikan. Muncul kasus alergi dari penerima vaksin.

Kejadian ini menjadi pemberitaan sejumlah media antara lain Market Watch, The Mercury News dan CBS Sacramento. Seperti dihimpun detikINET, Rabu (20/1/2021) CBS Sacramento memberitakan 6 orang di San Diego yang diberi vaksin COVID-19 dari Moderna mengalami alergi.


Padahal, vaksin Moderna sudah disebar di seluruh negara bagian California. Akibatnya, ada penghentian vaksinasi dan penarikan vaksin yang sudah beredar. Dampaknya, sejumlah kota di California mengalami penundaan vaksinasi.


"Begitu kami tahu ada masalah di vaksin Moderna, kami langsung tarik dari suplai kami. Tidak ada pasien atau pegawai kami yang disuntik dari vaksin tersebut," kata pejabat dinas kesehatan Kota Sutter.


Pakar epidemiologi pemerintah Negara Bagian California, Dr Erica S Pan diberitakan Market Watch meminta penghentian pemberian 300 ribu vaksin COVID-19 buatan Moderna. Badan POM Amerika (FDA) dan Centers for Disease Control (CDC) lalu melakukan pemeriksaan.


Menurut Erica S Pan, 300 ribu dosis vaksin ini sudah disebar ke 287 pemberi layanan kesehatan. The Mercury News memberitakan 6 orang di San Diego yang alergi itu mengalami shock anafilaksis. Mereka mengalami reaksi alergi parah yang membutuhkan perhatian medis segera.


"Kami merekomendasikan agar penyedia layanan kesehatan memakai vaksin lain yang tersedia dan menunda pemberian vaksin Moderna sampai penyelidikan dari CDC, FDA, Moderna dan pemerintah selesai," kata Pan.


Pihak Moderna pun sudah memberikan tanggapan. "Kami tidak mengetahui kejadian yang sebanding dari pusat vaksinasi lain, yang mungkin telah memberikan vaksin dari kelompok yang sama," kata pihak Moderna.

https://nonton08.com/movies/sky-without-stars/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar