Jumat, 22 Januari 2021

Kalah Laris, Produksi iPhone 12 Mini Dialihkan ke iPhone 12 Pro

 Apple disebut mengurangi jumlah produksi iPhone 12 Mini sebanyak dua juta unit, dan kapasitas produksi itu dialihkan untuk memproduksi iPhone 12 Pro.

Hal ini diketahui dari catatan investasi Morgan Stanley, seperti dikutip detikINET dari Macrumors, Jumat (21/1/2021). Langkah ini diambil Apple untuk produksi seri iPhone 12 pada Q1 2021.


Mereka mengurangi jumlah produksi iPhone 12 Mini karena ternyata ponsel tersebut kalah populer dibanding iPhone 12 Pro, yang ternyata lebih laris.


"Waktu tunggu iPhone 12 Pro lebih lama dibanding semua model yang diluncurkan selama empat tahun ke belakang, yaitu 10 hari. Waktu tunggu ini sudah turun dari 22 hari, sekitar 2 minggu lalu setelah Apple meningkatkan produksi iPhone 12," tulis laporan tersebut.


"Menurut tim pemasok yang dipimpin oleh Sharon Shih, baru-baru ini (Apple) meningkatkan produksi iPhone 12 Pro untuk kuartal Maret sebanyak 2 juta unit (yang sesuai dengan penurunan produksi iPhone 12 Mini sebanyak 2 juta unit," tambahnya.


Laporan baru ini sejalan dengan analisis sebelumnya yang menyebutkan penjualan iPhone 12 Mini ternyata tak sebagus yang dikira. Bahkan pada masa peluncuran, penjualan iPhone 12 Mini hanya sebanyak 6% dari total penjualan seri iPhone 12.


Penjualan iPhone 12 non pro juga disebut lebih baik di negara seperti China dibanding Amerika Serikat. Di China, seri iPhone 12 (dan 12 Mini) mempunyai pangsa pasar 12,3%.


Selain itu, varian iPhone 12 pun disebut jadi ponsel 5G paling populer secara global pada Oktober 2020. Pencapaian ini terbilang luar biasa karena jajaran iPhone 12 itu baru dirilis pada 13 Oktober, dan bahkan khusus iPhone 12 baru mulai dijual pada 23 Oktober.


Artinya iPhone 12 hanya membutuhkan delapan hari untuk menjadi ponsel 5G terpopuler di seluruh dunia. Utamanya karena pesaingnya seperti Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra sudah dirilis cukup lama sebelumnya.

https://tendabiru21.net/movies/night-bus-2/


Hadiah Kompetisi Gaming Paling Jor-joran Bikin Ngiler, Bisa Tebak Game Apa?


Kompetisi gaming kini sudah banyak diminati, kebanyakan orang telah menyadari potensi dari perkembangannya. Di satu sisi, hadiah yang ditawarkan dari kompetisi gaming itu sendiri telah berhasil bikin ngiler.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Esports Earnings yang menganalisis game-game dengan bayaran tertinggi di industri esports global. Diketahui, game arena pertempuran seperti Valve's 'Dota 2' dan Riot Games 'League of Legends' adalah dua game yang paling sering menyodorkan hadiah besar.


Dota 2 memimpin sebagai game kompetitif yang menawarkan jumlah hadiah besar. Secara keseluruhan, Dota 2 sudah menggelontorkan lebih dari USD 219 juta atau sekitar Rp 3 triliun dalam bentuk uang turnamen.


Shooter Counter Strike: Global Offensive mengikuti dengan USD 87,1 juta yang mana setara dengan Rp 1,2 triliun. Di belakangnya, mengekor battle royale Fortnite dari Epic Games USD 84,4 juta (sekitar Rp 1,1 triliun), League of Legends USD 73 juta (sekitar Rp 1,024 triliun) dan game strategi real-time Blizzard Starcraft II USD 32,1 juta (kisaran Rp 450 milliar).

https://tendabiru21.net/movies/night-bus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar