Salah satu alasan melakukan perbaikan perangkat di service center Apple yang resmi sangat mahal adalah suku cadang yang digunakan asli.
Ini artinya, saat perangat pengguna sedang diperbaiki di tempat resmi maka ada jaminan jika bagian yang diganti tersebut adalah asli.
Namun seringkali karena terbentur biaya mahal, pengguna kerap memilih perbaikan di tempat tidak resmi karena biayanya lebih terjangkau namun suku cadang tidak dapat dipastikan keasliannya.
Meski demikian hal tersebut tidak masalah bagi pengguna, akan tetapi kini Apple ingin agar penggunanya tetap waspada dan tahu jika perangkat mereka setelah diperbaiki menggunakan suku cadang yang palsu.
Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Rabu (20/1/2021) pemberitahuan peringatan dari Apple ini akan hadir pada pembaruan iOS 14.4 sebuah fitur yang akan memperingatkan pengguna apabila modul kameranya tidak asli.
Fitur ini sebelumnya sudah ada di mana Apple akan memperingatkan pengguna jika perangkat tersebut memiliki bagian layar dan baterai yang tidak asli.
Peringatan ini tidak akan mencegah pengguna untuk menggunakan perangkat atau kamera mereka, akan tetapi ini hanya sebagai pengingat bahwa jika pengguna belum bisa membedakan mana suku cadang yang palsu.
Mengutip dari 9to5Mac, jika pengguna menggunakan komponen palsu maka akan muncul pesan, "Tidak dapat memverifikasi bahwa iPhone ini memiliki kamera Apple asli". Sayangnya belum jelas apakah fitur tersebut akan berlaku untuk semua tipe iPhone atau hanya model iPhone 12 saja.
Peringatan tersebut tidak akan mempengaruhi cara kerja kamera. Namun komponen kamera yang tidak asli pastinya tidak memiliki kualitas sama dengan perangkat keras Apple yang asli.
Dengan adanya fitur peringatan suku cadang palsu, Apple tentu saja akan merekomendasikan para pengguna untuk melakukan perbaikan perangkatnya di Apple Store atau Apple Authorized Service Provider (AASP) untuk mendapatkan perbaikan bersertifikat.
https://tendabiru21.net/movies/the-germans-factory/
500 Ribu Nakes Daftar Vaksinasi COVID-19 via Chatbot WhatsApp
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan perkembangan terbaru layanan chatbot WhatsApp vaksinasi COVID-19 yang diluncurkan Sabtu (16/1) lalu. Disampaikannya, sudah ada setengah juta tenaga kesehatan (nakes) yang memanfaatkan chatbot WhatsApp tersebut.
"Layanan chatbot berjalan lancar sampai saat ini. Lebih dari setengah juta tenaga nakes memanfaatkan channel ini untuk bertanya, memvalidasi data dan melakukan pendaftaran dan terus bertambah," ujarnya kepada detikINET, Rabu (20/1/2021).
Sebagai informasi, chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 atau detikers bisa mengklik link ini yang dihadirkan pemerintah sebagai tempat pendaftaran program vaksin Corona yang sedang dijalankan.
Adapun, chatbot WhatsApp vaksinasi COVID-19 itu melengkapi kanal UMB *119#, aplikasi PeduliLindungi, dan situs pedulilindungi.id yang sudah disediakan sebelumnya.
Menkominfo menyebutkan bagi nakes yang belum terdata nantinya akan terus dilakukan pendataan oleh pihak terkait. Kepada nakes yang belum mendaftar, Menkominfo mengatakan, agar segera menghubungi dinas kesehatan atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) setempat.
"Yang belum terdata masih terus dilakukan pendataan oleh para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota sampai dengan akhir Februari 2021. Prinsipnya adalah semua SDM kesehatan yang memenuhi syarat medis mendapatkan haknya untuk divaksin," tuturnya.
"Bagi yang belum mendaftar diharapkan segera menghubungi para kepada dinas kesehatan masing masing atau para kepala fasyankesnya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar