Informasi mengenai pertolongan pada anak berkebutuhan khusus (ABK) masih sangat minim di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang belum paham bagaimana melakukan pendekatan untuk mengembangkan anak dengan autisme. Salah satu cara yang dianggap efektif adalah dengan metode seni.
Pengenalan seni pada penyintas autisme dianggap sebagai metode yang baik dalam mengembangkan interaksi komunikasi pada anak tersebut. Melalui seni gambar misalnya anak dengan autism bisa menggambarkan emosi yang tengah ia rasakan.
Nuryanti Yamin, Ortopedagog dan Co-Founder Drisana Center mengatakan, semakin kuat tekanan pada goresan gambar yang dibuat bisa menjadi faktor peluapan emosi penyintasnya. Selain itu bisa jadi gambar yang kurang lengkap dan pemilihan warna bisa juga mewakili perasaannya.
"Kalau emosinya lagi nggak baik biasanya anak-anak dengan autism ini satu yang akan keliatan itu adalah atensi perilaku. Atensi ini gak akan panjang karena ada tergerusan emosi di situ kan," jelasnya saat ditemui detikcom di Mall Gandaria City, Rabu (20/11/19).
"Terus yang kedua udah pasti tekanan, udah pasti dia tekanannya jadi kuat sekali sehingga bisa jadi kertasnya bolong terus dia robek dia buang dan seterusnya," lanjutnya.
Penyintas autism perlu perhatian khusus untuk dapat mengontrol emosinya. Mengingat beberapa penyintas memiliki sifat yang hiperaktif sehingga sulit dikendalikan. Interaksi komunikasi yang juga jarang terjalin menjadikan peluapan emosi anak dengan autism tak mudah diketahui. Oleh karenanya media gambar ini bisa dijadikan sebagai media komunikasi mereka dalam menyampaikan apa yang sulit diungkapkan. http://indomovie28.com/spotlight-2015/
Anak Berkebutuhan Khusus Kerap Dikira Kesurupan hingga Kena Santet
Memiliki anak yang sehat dan sempurna tanpa kurang apapun adalah harapan tiap orang tua. Tapi tak semua anak terlahir sama. Seperti anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang memiliki keistimewaannya tersendiri.
Keistimewaan ABK kerap dianggap sebagai aib dalam kultur masyarakat Indonesia. Pemahaman yang kurang mengenai ABK kerap menjadikan salah kaprah di masyarakat.
Sejak memutuskan untuk speak up mengenai buah hatinya yang memiliki spektrum autisme, Dian Sastrowardoyo, mendapatkan respons baik dan banyak keluh kesah dari netizen yang ternyata memiliki ABK juga.
Ia menuturkan, masih banyak orang tua yang belum tahu bahwa anaknya berkebutuhan khusus. Bahkan ada beberapa orang tua yang mengira anaknya kesurupan hingga diasumsikan terkena santet.
"Sama anak saya juga gini dan saya baru tahu kalau anak saya itu bukan kesurupan atau anak saya itu bukan kena santet. Tapi anak saya itu mungkin seperti anaknya Mbak yang berkebutuhan khusus," ungkap Dian dalam ceritanya, Rabu (20/11/2019).
Dari cerita tersebut terbukti masih banyak orang awam yang belum mendapatkan informasi lebih jelas mengenai ABK. Minimnya informasi mungkin menjadi salah satu faktornya. http://indomovie28.com/hateful-eight-2016/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar