Erick Thohir baru tiga hari menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, ia sudah punya beberapa program prioritas yakni mempercepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kilang Cilacap antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco, serta penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ketiga proyek tersebut terbilang mandek lantaran dihambat beberapa persoalan. Misalnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang terkendala kebakaran pipa Pertamina hingga penyelesaian tunggakan polis asuransi Jiwa Sraya.
"Salah satunya kereta cepat Jakarta-Bandung, negosiasi Aramco dan Pertamina untuk pembangunan refinery di mana hal ini bagus buat energi nasional. Lalu mengenai Jiwasraya kita tahu kondisinya, kita harus cari solusi," kata Erick saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Erick mengatakan masih ada beberapa fokus pekerjaan lain. Namun, tiga hal tersebut yang jadi prioritas. Lantaran, sudah mulai dirapatkan.
"Ada beberapa lain yang belum saya sebutkan, karena yang 3 ini sudah mulai di-meeting-kan," tambahnya.
Erick mengaku, hari ini sudah rapat dengan Pertamina dan PLN untuk mendukung pembangunan kereta cepat. Terlebih, pembangunan kereta cepat sempat bermasalah karena adanya kebakaran pipa Pertamina. Lalu, juga terhalang sutet PLN.
"Tadi pagi saya meeting Pertamina, sekarang meeting PLN tidak lain mendukung kereta cepat," katanya.
"Contoh, Pertamina harus memindahkan pipa yang kemarin sempat masalah. Lalu PLN harus memindahkan sutet ada 9, sekarang 5 tinggal 4. Kalau bisa kereta cepat, pembangunan bisa lebih cepat. Supaya visi menyambung Pulau Jawa dengan kereta cepat ya bisa menjadi kenyataan. Setelah tol, sekarang kereta api," paparnya.
Soal kilang, Erick mengatakan negosiasi terus berjalan. Dia hanya menekankan agar tak terjadi korupsi dalam pembangunan tersebut.
"Negosiasi refinery itu panjang lah ceritanya. Masih cari jalan yang penting tidak ada kick back korupsi, kan kalau orang jual, orang nawar biasa aja. Jangan sampai nanti dianggap transaksi ini merugikan negara, ini yang nggak boleh," tutup Erick. https://bit.ly/2OmkwLy
Ada 2 Wamen BUMN, Bagaimana Pembagian Tugasnya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menetapkan dua orang sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN. Dia adalah Mantan Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin. Lantas bagaimana pembagian tugas mereka?
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini belum ada pembahasan mengenai pembagian tugas masing-masing, termasuk dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Tapi yang jelas mereka akan bagi-bagi tugas.
"Oh kita baru, masih diskusi kita. Kita pasti bagi portofolio karena kan BUMN kan besar sekali, 143 perusahaan, ada Rp 8.400 triliun asetnya. Kita pasti bagi portofolio," kata dia di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Pembagian tugas tersebut ditujukan agar nantinya perusahaan-perusahaan negara bisa benar-benar dipastikan sehat dan bisa berkembang menjadi perusahaan berskala dunia.
"Supaya nanti benar-benar bisa sehat dan bisa berkembang jadi perusahaan global," sebutnya.
Kartika sendiri memiliki background sebagai Dirut BUMN sektor keuangan, namun dia belum bisa memastikan apakah nantinya perusahaan pelat merah yang dia urus di sektor keuangan.
"Oh belum belum, belum dibagi (tugas masing-masing). Belum dibagi, tapi intinya dengan kita ada Pak Erick, dan kami membantu bersama saya dan Pak Budi, harapannya aset yang demikian besar Rp 8.400 triliun dan perusahaan yang demikian banyak ini bisa kita tanganin secara serius," jelasnya.
Mereka ingin agar BUMN yang terdiri dari bermacam-macam sektor itu bisa tertangani dengan baik, mulai dari pertambangan, minyak dan gas, infrastruktur, perbankan, hingga BUMN sektor pertahanan.
"Nah kita ingin ini semua sesuai dengan pesan dari Pak Presiden bisa menjadi aset yang sangat produktif, bisa jadi perusahaan kelas global, dan juga kita bisa membangun kolaborasi dengan swasta, dan juga dengan transfer teknologi dari asing dan juga bisa memberikan manfaat buat masyarakat yang ada di bawah semua. Jadi semua kita kerjakan nanti," tambahnya. https://bit.ly/33mYjRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar