Rabu, 27 November 2019

Soal Ojol Jadi Transportasi Umum, Kemenhub: Motor Rentan Kecelakaan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sepeda motor menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Sekitar 70 persen kecelakaan yang terjadi di jalan melibatkan sepeda motor.

"Tapi memang kalau dilihat kecenderungannya memang sepeda motor adalah alat transportasi yang sangat rentan kecelakaan, di mana 70% lebih kecelakaan salah satu penyebabnya adalah sepeda motor," kata Direktur Angkutan Multi Moda Ditjen Perhubungan Darat, Ahmad Yani di komplek GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/11/2019).

Sebelumnya beredar wacana ojek online (ojol) menjadi angkutan umum. Para pengemudi alias driver meminta sepeda motor yang mereka kendarai dapat masuk klasifikasi transportasi umum.

Mereka berharap pemerintah merevisi UU 22 tahun 2009 dan memasukkan ojol ke dalam golongan transportasi umum. Menurut Ahmad Yani wacana menjadikan ojol sebagai transportasi umum bisa saja terealisasi dengan catatan UU yang mengatur soal transportasi disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Hanya saja, sebelum merealisasikan hal tersebut perlu kajian yang mendalam, apalagi sepeda motor menjadi penyebab kecelakaan.

"Oleh sebab itu harus lebih hati-hati, harus lebih melakukan awareness yang tinggi apabila kita menjadikan ojek sebagai angkutan umum," jelas dia.

Ahmad Yani menambahkan di internal Kemenhub pun belum banyak pembahasan mengenai permintaan ojol menjadi transportasi umum.

"Itu belum banyak kita bahas. Baru hanya dalam pembicaraan apakah perlu, apakah mungkin atau bisa dampaknya seperti apa belum dikaji. Makanya Pak Luhut betul harus ada kajian komprehensif," tutur Ahmad Yani. https://bit.ly/2KS8t6L

Setelah Lebak Bulus, Tempat Ngetem Ojol Nambah ke 12 Stasiun Lagi

Penyedia jasa layanan ojek online (ojol) menghadirkan inovasi baru dengan menyediakan lapak khusus untuk pengantaran dan penjemputan penumpang di stasiun MRT.

Dengan cara itu diharapkan dapat mengurai kemacetan karena pengemudi ojol tidak menunggu dipinggir jalan melainkan di tempat yang sudah disediakan.

Melalui layanan GoRide/GoCar instan, pemesanan bisa dilakukan secara langsung untuk membantu konsumen mendapatkan kendaraan dengan cepat.

Untuk GoRide/GoCar instan sendiri saat ini sudah tersedia di Transit Plaza MRT Lebak Bulus. Selain itu juga terdapat di Stasiun KRL Depok Baru dan Pasar Blora Dukuh Atas, lokasi ini berdekatan dengan Stasiun Sudirman maupun Stasiun MRT Dukuh Atas. Sementara untuk GoCar, baru tersedia di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk penentuan lokasi selanjutnya, Chief Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengatakan, pihaknya akan terus menambah lokasi-lokasi tertentu untuk titik GoRide/GoCar instan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang paling banyak.

"Kami akan menyesuaikan kebutuhan konsumen di mana yang paling pesat," tutur Shinto saat meluncurkan layanan GoRide instan di Transit Plaza Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Untuk titik di Stasiun MRT sendiri, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan akan menyediakan layanan transportasi online instan di stasiun-stasiun MRT lainnya.

"Saya berharap dari lebak bulus, kita menuju ke 12 stasiun MRT yang lain. Ada Fatmawati, kemudian di Cipete, kemudian di Haji Nawi, nanti Blok A, kemudian di Blok M. Dan seluruh jaringan yang underground yaitu ada Stasiun Senayan, ada Stasiun Istora, kemudian juga ada Setiabudi, ada Dukuh Atas, dan kemudian yang terakhir di Bundaran HI," ungkapnya. https://bit.ly/2XQj47n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar