Senin, 18 November 2019

Agar Lekas Sembuh, Ini Cara Tangani Diabetes dengan Tepat

Menangani diabetes tentunya membutuhkan perjuangan yang ekstra. Namun, hasil dari upaya ini akan sepadan pada keberlangsungan kesehatan kita ke depannya. Lebih jauh lagi, risiko terkena berbagai komplikasi diabetes, seperti serangan jantung, gagal ginjal bahkan stroke juga akan menurun.

Oleh karena itu, menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal menjadi hal yang harus diutamakan. Meski kedengarannya sulit, pengidap diabetes bisa mengikuti langkah terapi sederhana agar dapat menangani penyakit ini dengan baik. Lantas apa saja langkah terapi tersebut?

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur ada empat pilar dalam penatalaksanaan terapi diabetes mellitus ini. Di antaranya, pengaturan pola makan, aktivitas fisik, edukasi, serta terapi farmakologis (obat dan insulin).

"Pengaturan pola makan dan aktivitas fisik merupakan first line therapy dalam penatalaksanaan terapi diabetes mellitus ini. Kurangi asupan makanan yang tinggi gula dan lemak karena ini dapat cepat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh," ujarnya kepada detikHealth baru-baru ini.

"Bahkan, American Diabetes Association menyarankan karbohidrat untuk penderita diabetes yang aman untuk dikonsumsi adalah sekitar 45-60 gram per kali makan, atau sebanyak 135-180 gram karbohidrat per hari," imbuhnya.

Terapi selanjutnya, kata dr Muliaman, adalah mengubah pola hidup untuk lebih aktif. Misalnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun rekreasi seperti membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan memilih aktif berjalan kaki atau bersepeda.

"(Bagi pengidap diabetes) jangan banyak duduk tapi banyak bergerak melakukan olahraga exercise rutin 30 menit sehari atau 150 jam/minggu itu lebih baik. Usahakan hindari olahraga yang tidak berisiko benturan karena harus menghindari luka," terangnya.

Terakhir, kombinasi antara terapi nutrisi medis, diet rendah indeks glikemik, tinggi serat ditambah dengan obat-obatan juga akan membantu dalam menjaga kadar gula darah lebih stabil. Jika gula darah stabil itu dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.

Karena itu, penyandang diabetes disarankan mengkonsumsi susu Diabetasol dengan kandungan vita digest pro dan indeks glikemik rendah. Diabetasol merupakan meal replacement yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti makan pagi dan snack malam dengan nutrisi lengkap. Setiap porsinya mampu mencukupi kebutuhan kalori 260 kkal. Sehingga asupan nutrisi Anda terjaga, dan gula darah tetap terkontrol. https://bit.ly/2pqXxp2

Malas Kencing Malam Bisa Bikin Serangan Jantung? Ini Faktanya

Sebuah pesan berantai yang kembali beredar lewat WhatsApp menyatakan tak kencing malam bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Kencing malam juga dikatakan terkait penuaan usia jantung yang fungsinya makin menurun.

Menurut dokter ahli penyakit dalam konsultan kardiovaskuler dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV, FINASIM, FACP, kabar tersebut tidak benar. Pesan tersebut sebelumnya telah dinyatakan sebagai hoaks dalam laman Kementerian Kominfo.

"Kencing malam tidak terkait langsung dengan risiko serangan jantung. Yang benar, jika sering kencing malam maka patut diwaspadai kemungkinan diabetes. Nah salah satu komplikasi diabetes adalah gangguan jantung," kata dr Eka saat dihubungi detikcom pada Jumat (15/11/2019).

Dalam kondisi tertentu, dokter memang memberi obat pada pasien jantung supaya sering kencing. Hal ini untuk mengurangi cairan dalam tubuh sehingga kerja jantung tidak terlalu berat. Salah satu obat yang biasa diresepkan adalah furosemide.

"Namun dokter biasanya menyarankan jangan diminum pada malam hari. Karena khawatir pasien terus terbangun karena pengen pipis. Kalau sudah begini, apalagi terbangun 4-6 kali, nanti mengganggu kualitas tidur pasien," kata dr Eka.

Kencing di malam hari sebetulnya wajar jika hanya terjadi satu kali selama tidur malam. Namun patut diwaspadai jika terjadi 2-3 kali dalam semalam dan terjadi berulang. Pada pasien diabetes, kadar gula yang terlalu tinggi mengganggu keseimbangan cairan yang berdampak pada kerja ginjal dan akhirnya mempengaruhi fungsi jantung.  https://bit.ly/2qnowlY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar