Selasa, 21 Juli 2020

Vaksin Corona China Jalani Uji Klinis di Indonesia, Ini 6 Lokasi Penyuntikannya

 Sebanyak 1.620 orang di Indonesia dilaporkan akan berpartisipasi menjadi relawan uji klinis vaksin Corona COVID-19. Ini merupakan kerja sama antara perusahaan farmasi milik pemerintah Indonesia, Bio Farma, dengan perusahaan bioteknologi Sinovac dari China.
Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Profesor Kusnandi Rusmil, mengatakan uji klinis akan dilakukan dengan dua kali penyuntikan vaksin berjarak dua minggu. Setelah itu para partisipan akan diamati selama enam bulan.

Perkiraannya vaksin dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap virus setelah 28 hari.

"Perhitungan saya begitu. Setelah 28 hari orang itu akan kebal terhadap penyakit. Tetapi suntikannya harus 2 kali," kata Prof Kusnandi saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Rencananya penyuntikan vaksin ini akan dilakukan di enam lokasi, antara lain: Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan uji klinis vaksin Corona ditargetkan mulai Agustus 2020 dan selesai Januari 2021. Sebelum uji klinis dimulai masih ada beberapa tahap yang harus diselesaikan, seperti misalnya masalah perizinan.

"Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2020 mendatang dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (21/7/2020) malam.

Diuji di Indonesia, Siapa 1.620 Penerima Vaksin Corona Sinovac dari China?

 Vaksin Corona COVID-19 dari Sinovac, China akan diujicobakan kepada 1.620 subjek di Indonesia. Pengujian vaksin rencananya akan dilaksanakan oleh Bio Farma dan Fakultas Kedokteran UNPAD pada awal Agustus mendatang. Lalu kepada siapa saja vaksin ini akan diujikan ?
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, sampel vaksin tersebut akan diberikan kepada subjek dengan rentang usia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu. Sedangkan sisa vaksin akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab, antara lain Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Peneliti dari Fakultas Kedokteran UNPAD Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, penyuntikan vaksin Corona akan diberikan kepada subjek yang sehat dan bebas COVID-19. Setelah disuntik, subjek akan dipantau selama enam bulan untuk melihat apakah antibodi sudah terbentuk atau ada keluhan lain.

"Pasiennya mesti orang yang sehat, diperiksa bebas COVID-19. Jadi sebelum diperiksa dilihat darahnya bebas COVID-19 atau enggak. Kalau dia kena Covid, tidak akan dikasih vaksin, tapi disuruh berobat dia," ujar Kusnandi saat dihubungi, Senin (20/7/2020) petang.

Penyuntikkan vaksin akan dilakukan selama dua kali dengan rentang dua minggu, atau satu kali suntik vaksin perminggunya. "Vaksin itu virus yang dimatikan, jadi suntikan tidak bisa sekali, harus dua kali. Kalau sekali dia belum bisa timbul kekebalannya, kalau sekali belum bisa timbul kekebalannya," kata Kusnandi.

"Setelah disuntik kita ikutin (pantau) selama enam bulan, untuk memantau reaksinya jadi orang tersebut kita kasih nomor telepon doktor peneliti, biar dia cerita kalau ada apa-apa, orang tersebut juga diberi asuransi," ujar pria yang sudah meneliti puluhan vaksin sejak tahun 1990 itu.

Selama pengujian fase pertama dan kedua, ujar Kusnandi, vaksin ini menunjukkan hasil yang baik. "Fase ketiganya di kita, juga selain di Indonesia juga diujikan di India, Afrika dan Amerika Latih," tuturnya.

Sebelumnya, Indonesia melalui induk holding BUMN Farmasi Bio Farma, akan melaksanakan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Corona COVID-19 asal Tiongkok pada Agustus 2020 mendatang. Sampel vaksin dari Sinovac tersebut, telah diterima Bio Farma sebanyak 2.400 vaksin pada Minggu, 19 Juli 2020 lalu.
https://cinemamovie28.com/black-clover-episode-48-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar