Dokter menemukan ada cacing parasit yang menggeliat di hati seorang pria berusia 40 tahun. Cacing parasit ini ditemukan setelah pria yang tidak diketahui namanya itu mengalami kelelahan terus-menerus selama tiga bulan.
Dikutip dari DailyMail, pria tersebut baru saja pindah ke Los Angeles dari Meksiko dan bekerja di sebuah ladang pertanian. Ia pun mengaku secara teratur makan selada air mentah.
Petugas medis melakukan tes pada pria tersebut dan menyadari bahwa lidah, mulut, dan bibirnya pucat. Ia juga mengalami anemia berat, di mana sel darah merah yang sehat membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuhnya berkurang. Hasil USG pun mengungkapkan saluran empedu dari hati ke usus mengalami penyumbatan.
Endoskopi pun dilakukan untuk mencari tahu penyebab penyumbatan itu. Ternyata ada cacing parasit besar menggeliat-geliat di hati pria tersebut. Para dokter menduga itu adalah Fasciola hepatica.
Cacing itu menginfeksi inangnya, dalam hal ini tubuh manusia melalui konsumsi ikan air tawar atau selada air yang telah terkontaminasi. Setelah tercerna, cacing itu akan berjalan dari usus ke saluran empedu di hati dan kemungkinan bereproduksi.
Pria itu pun mengalami perdarahan internal yang menyebabkan anemia karena sejumlah telur cacing telah menetas. Ia pun diberi transfusi darah dan triclabendazole, obat khusus untuk membunuh parasit meskipun belum ditemukan jelas berapa banyak cacing parasit di tubuh pria itu.
Dalam sebulan, dokter mengatakan bahwa gejala yang dialami pria tersebut mulai menghilang. Dan kasusnya dilaporkan dalam New England Journal of Medicine. https://bit.ly/2Xpry5p
Waspada Penyakit Kaki Gajah Juga Bisa Terjadi di Kelamin
Penyakit kaki gajah masih menjadi persoalan di Indonesia. Seperti namanya penyakit ini biasanya menyerang kaki, namun bisa juga terjadi di kelamin.
Penyakit kaki gajah atau filiriasis merupakan penyakit infeksi yang bersifat menahun. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Oleh karena itu, filiriasis lebih rentan terkena masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Di Indonesia sendiri terdapat 23 spesies nyamuk yang merupakan vektor filiriasis.
Prof dr Agnes Kurniawan, SpPark, PhD, ahli Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa cacing filaria ini hidup di saluran limfe. Dampaknya cacing akan menimbulkan kerusakan dan sumbatan.
"Saluran limfe ini ada juga di alat kelamin, sehingga bisa juga menimbulkan kelainan bengkak di alat kelamin," kata dokter Agnes pada detikcom, Jumat (27/9/2019).
Pada tahap awal, penderita penyakit kaki gajah akan mengalami gejala demam dan peradangan pada saluran getah bening. Muncul benjolan atau pembengkakan biasanya di area lipatan paha atau ketiak disertai rasa nyeri dan panas.
Jika sudah mencapai tahap kronik, akan terjadi pembesaran bagian tubuh lainnya. Tidak hanya pada tangan dan kaki, tapi juga bisa pada payudara dan buah zakar.
Dokter Agnes menyarankan pasien untuk segera mengobati penyakit kaki gajah sebelum memasuki tahap kronik. Penyakit kaki gajah ini bisa dicegah dan diobati dengan konsumsi obatan-obatan yaitu kombinasi DEC dan Albendazole.
Selain untuk mematikan cacing filaria, Albendazole juga dapat mematikan cacing di perut seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing cambuk. https://bit.ly/2r1v7CF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar