Di Indonesia tak hanya kasus konfirmasi positif yang setiap harinya mengalami kenaikan, tetapi kasus kematian juga mengalami peningkatan. Adapun 10 provinsi yang mengalami penambahan kematian COVID-19 terbanyak pada Desember 2020, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Tak hanya di provinsi, ada beberapa kabupaten dan kota yang juga konsisten menyumbang penambahan kasus kematian akibat COVID-19. Hal ini mungkin dipengaruhi pelayanan kesehatan yang kurang maksimal di daerah tersebut, meski jumlah kasusnya tidak terlalu banyak.
"Justru muncul kabupaten dan kota yang mungkin jumlah kasusnya tidak terlalu banyak, namun karena pelayanan kesehatannya kurang maksimal akhirnya bisa muncul nih di 20 besar ini," jelas Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dr Dewi Nur Aisyah melalui kanal YouTube BNPB, Rabu (30/12/2020).
"Ada beberapa kabupaten dan kota yang konsisten penambahan kasus kematiannya. Ada Banyuwangi, Pekanbaru, Jakarta masih masuk, Kota Semarang juga masuk," lanjutnya.
Dr Dewi mengatakan, kasus kematian yang terjadi di DKI Jakarta belum tentu berasal dari masyarakat Jakarta asli. Ini karena lingkungan DKI Jakarta dengan Jabodetabek agak sulit dipisahkan, sehingga mungkin yang tercatat di sini termasuk orang-orang yang tinggal di luar DKI tapi berobat di DKI Jakarta.
"DKI Jakarta dengan Jabodetabek memang agak sulit untuk dipisahkan dan memang kita memahami pasien-pasien yang tercatat di sini ini secara wilayah memang masuk DKI Jakarta, namun secara KTP bisa jadi dia bukan dari DKI Jakarta," katanya.
Adapun 20 besar kabupaten dan kota yang pada bulan Desember ini menjadi wilayah yang menyumbang penambahan angka kematian COVID-19 terbesar, yaitu:
Banyuwangi: 165 kasus
Jakarta Timur: 130 kasus
Jakarta Selatan: 129 kasus
Kota Malang: 125 kasus
Kota Semarang: 113 kasus
Jember: 99 kasus
Jakarta Barat: 98 kasus
Tuban: 91 kasus
Pati: 79 kasus
Kediri: 79 kasus
Karawang: 76 kasus
Jombang: 69 kasus
Kota Surakarta: 63 kasus
Kota Pekanbaru: 54 kasus
Kota Makassar: 54 kasus
Kota Bandar Lampung: 54 kasus
Kudus: 54 kasus
Jakarta Utara: 53 kasus
Jakarta Pusat: 52 kasus
Wonosobo: 51 kasus
https://indomovie28.net/movies/porkys-3-revenge/
Menkes: Persetujuan Vaksin Insya Allah 1-2 Minggu Lagi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tahap pertama vaksinasi COVID-19 di Indonesia targetnya satu hingga dua minggu lagi. Sehingga nantinya tahap distribusi bisa dilanjutkan di sejumlah provinsi.
"Saya merasa bahwa tahap pertama mengenai penyediaan dan persetujuan vaksin insyaallah seminggu atau dua minggu lagi," kata Budi dalam konferensi pers virtual di Biofarma, Bandung Rabu (30/12/2020).
"Sehingga kami Kementerian Kesehatan bisa masuk ke tahap kedua bagaimana memikirkan distribusi vaksin untuk segera bisa diberikan ke tenaga kesehatan dan pelayanan publik," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu hasil interim data uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung. Hal ini menjadi salah satu penilaian nantinya pemberian izin penggunaan darurat (EUA).
Indonesia juga membeli vaksin Corona AstraZeneca dan Novavax masing-masing sebanyak 50 juta dosis vaksin. Menkes Budi juga menyebut usaha vaksinasi COVID-19 bukan semata-mata usaha Kemenkes sendiri tetapi melibatkan banyak pihak.
Di sisi lain, Prof Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung menyebut data interim data uji klinis baru bisa diberikan kepada BPOM minggu pertama Januari 2021. Selama ini efek samping yang ditemukan tak lebih dari rasa nyeri dan pegal di tempat suntikan sama seperti saat vaksinasi pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar