Kamis, 24 Desember 2020

Gerindra soal Sebutan 'Kabinet Capres 2024': Jangan Analisa Berlebihan

 Gerindra menilai anggapan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut membentuk 'kabinet capres 2024' berlebihan. Gerindra mengatakan Jokowi memasukkan Sandiaga Uno dkk karena kapabilitas bukan elektoral.

"Jangan juga menganalisa berlebihan. Pasti pertimbangan Pak Jokowi bukan soal elektabilitas itu, tapi karena kapabilitas masing-masing menteri," kata Waketum Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Rabu (23/12/2020) malam.


Habiburokhman menilai orang-orang yang dimasukkan Jokowi ke dalam kabinet memang berkualitas. Sehingga menurutnya, membuat elektabilitas mereka tinggi.


"Kebetulan saja karena orang-orang itu memang berkualitas, makanya elektabiltas mereka tinggi," ujarnya.


Anggota Komisi III ini justru menilai kabinet sekarang ini merupakan the dream team. Habiburokhman meyakini kinerja Kabinet Indonesia Maju kali ini akan maksimal.


"Kalau saya lihat kabinet seorang sudah seperti The Dream Team, banyak sekali bintang dan semoga bisa bekerja maksimal," ucapnya.


Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah melantik 6 menteri baru hari ini. Nama Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini menambah rentetan kandidat capres yang malang melintang di berbagai survei capres yang kini masuk daftar pembantu presiden.


Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik pada kisaran 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden acak dan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, terlihat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju masuk bursa capres 2024. Menteri pembantu Jokowi yang masuk bursa capres 2024 versi Indikator Politik antara lain Menhan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 16,8%, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (8,8%), Menkopolhukam M Mahfud Md (1,3%), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,8%), dan Mendagri Tito Karnavian (0,4 %).


Masuknya Sandiaga Uno pun cukup mengejutkan. Seolah-olah Jokowi memberi ruang untuk Sandiaga muncul ke permukaan sebelum menatap Pilpres 2024.


"Kalau nama Sandiaga Uno masuk, kabinet ini menjadi kabinet presiden masa depan, karena Jokowi berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh capres di kabinetnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun kepada detikcom, Rabu (23/12).


Bisa dibilang saat ini Kabinet Indonesia Maju tak lain adalah 'Kabinet Capres 2024'. Lantas untuk apa Jokowi seolah membangun kabinet masa depan ini? Bisa jadi Jokowi sedang mempersiapkan penerusnya agar program-programnya bisa dilanjutkan di kepemimpinan presiden selanjutnya.


"Jokowi sudah siap untuk mulai bicara dengan sebagian besar tokoh-tokoh penerusnya, yang sebagian besar nanti adalah mantan pembantu presiden," kata Rico Marbun menerka maksud politik Jokowi.

https://tendabiru21.net/movies/maipa-deapati-datu-museng/


Jokowi Bangun 'Kabinet Capres 2024', untuk Apa?


 Presiden Jokowi akhirnya melantik para menteri baru di Kabinet Indonesia Maju tepat pada Rabu Pon, 23 Desember 2020. Kini makin banyak kandidat capres 2024 di jajaran pembantu Jokowi. Hanya sebuah kebetulan atau Jokowi punya tujuan?

Enam menteri yang baru saja dilantik Jokowi adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Nama Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini menambah rentetan kandidat capres yang malang melintang di berbagai survei capres yang kini masuk daftar pembantu presiden.


Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik pada kisaran 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden acak dan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, terlihat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju masuk bursa capres 2024. Menteri pembantu Jokowi yang masuk bursa capres 2024 versi Indikator Politik antara lain Menhan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 16,8%, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (8,8%), Menkopolhukam M. Mahfud Md (1,3%), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,8%), dan Mendagri Tito Karnavian (0,4 %).


Masuknya Sandiaga Uno pun cukup mengejutkan. Seolah Jokowi memberi ruang untuk Sandiaga muncul ke permukaan menatap Pilpres 2024.


"Kalau nama Sandiaga Uno masuk, kabinet ini menjadi kabinet presiden masa depan, karena Jokowi berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh capres di kabinetnya," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, kepada detikcom, Rabu (23/12/2020).


Bisa dibilang saat ini Kabinet Indonesia Maju tak lain adalah 'Kabinet Capres 2024'. Lantas untuk apa Jokowi seolah membangun kabinet masa depan ini? Bisa jadi Jokowi sedang mempersiapkan penerusnya agar program-programnya bisa dilanjutkan di kepemimpinan presiden selanjutnya.


"Jokowi sudah siap untuk mulai bicara dengan sebagian besar tokoh-tokoh penerusnya, yang sebagian besar nanti adalah mantan pembantu presiden," kata Rico Marbun menerka maksud politik Jokowi.

https://tendabiru21.net/movies/kembang-kantil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar