Pada Jumat (25/12/2020), pemerintah melaporkan 258 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga totalnya mencapai 20.874 kasus. Angka ini menembus rekor tertinggi baru kasus meninggal, yang sebelumnya yaitu pada 9 Desember ada 171 kasus serta 27 dan 29 November 2020 sebanyak 169 kasus.
Angka kasus meninggal pasien COVID-19 sebelumnya juga terjadi ada 24 September 2020, dengan angka kematian mencapai 139 orang. Pada hari ini, kasus meninggal tertinggi dicatatkan oleh 2 provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Per hari ini, kasus kematian COVID-19 terbanyak dilaporkan di Jawa Tengah dengan catatan 91 kasus. Di urutan kedua ada Jawa Timur dengan catatan 78 kasus kematian COVID-19. Berikut detail datanya.
DKI Jakarta: 21
Jawa Tengah: 91
Jawa Timur: 78
Sulawesi Selatan: 2
DI Yogyakarta: 12
Kalimantan Timur: 10
Banten: 5
Bali: 5
Bengkulu: 2
Sumatera Barat: 1
Kalimantan Selatan: 2
Kalimantan Utara: 3
Sumatera Selatan: 6
Kalimantan Tengah: 2
Riau: 7
Bangka Belitung: 2
Sumatera Utara: 1
Lampung: 4
Sulawesi Utara: 1
Sulawesi Tengah: 1
Sulawesi Tenggara: 1
Nusa Tenggara Barat: 1
Adapun 5 provinsi tertinggi kasus Corona Meninggal akumulatif ada di beberapa wilayah sebagai berikut:
Jawa Timur: 5.477 kasus
DKI Jakarta: 3.154 kasus
Jawa Tengah: 3.147 kasus
Jawa Barat: 1.114 kasus
Kalimantan Timur: 709 kasus
https://kamumovie28.com/movies/femme-fatale/
FDA Sebut Vaksin Corona Moderna Sebabkan Efek Samping Pada Pengguna Filler
Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengatakan vaksin COVID-19 Moderna bisa menyebabkan efek samping pada orang yang menggunakan filler wajah. Efek samping yang muncul yaitu pembengkakan.
Kondisi ini dialami oleh beberapa relawan uji coba vaksin yang menggunakan filler. Dokter kulit bernama Dr Shirley Chi yang berbasis di California ini mengatakan reaksinya adalah imunologis.
"Saat tubuh menerima vaksin, sistem kekebalan Anda yang menyebabkan peradangan itu meningkat. Begitulah cara kerjanya," kata Dr Chi yang dikutip dari laman New York Post, Jumat (25/12/2020).
Dr Chi juga mengatakan efek samping ini mudah diobati oleh para tenaga medis.
"Jadi masuk akal jika Anda akan melihat respons kekebalan di area tertentu, di mana mereka melihat beberapa zat yang bukan termasuk zat alami di tubuh Anda," lanjutnya.
"Dalam kasus ini, semua pasien mengalami pembengkakan dan peradangan di area yang diberi filler," ujar Dr Chi.
Ia menjelaskan ada 6 relawan yang menjalani filler di pipi enam bulan sebelum di vaksin. Satu pasien lain melakukan filler di bibir dua hari sesudah di vaksin.
"Semuanya diobati dengan steroid dan anti-histamin, dan semua reaksi itu bisa teratasi," imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, pihak FDA juga telah memberikan persetujuan untuk vaksin Moderna dan juga Pfizer. Bahkan kedua vaksin COVID-19 tersebut memberikan hasil yang aman, protektif, dan perawatan vaksin Moderna lebih mudah karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat beku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar