China menutup 10 area di ibukota Beijing per Selasa (29/12) karena adanya ledakan kasus baru virus Corona di wilayah itu. Penutupan ini kembali dilakukan setelah wabah meledak di Juni dan Juli lalu.
Dikutip dari Channel News Asia, kota tersebut melaporkan 16 infeksi dan 3 kasus asimptomatik sejak 18 Desember. Sebagian besar kasus terjadi di Distrik Shunyi.
Seorang pejabat kota Beijing mengatakan enam distrik, tiga bangunan dan satu zona industri termasuk di antara kawasan yang dikunci. Selain itu pemerintah Beijing juga telah melakukan testing kepada para warga di wilayah yang di lockdown itu serta meningkatkan kewaspadaan darurat.
"Pencegahan dan pengendalian COVID di ibu kota perlu memulai mode darurat," kata juru bicara kota pada konferensi pers.
Pemerintah Beijing mengatakan telah membatalkan pertemuan berskala besar seperti pameran kuil dan acara olahraga, dan mengendalikan acara offline seperti pesta tahunan.
Acara musik live telah dibatalkan dan pertunjukan cahaya Hari Tahun Baru juga dibatalkan. Institusi pendidikan, dari sekolah dasar hingga Universitas Tsinghua telah melarang aktivitas di dalam gedung.
Beijing juga mendesak penduduk untuk tinggal di rumah selama liburan. Pejabat di distrik utara Yanqing dikabarkan akan terus menyalakan pengeras suara untuk menasehati penduduk agar tidak bepergian ke luar wilayah tersebut.
https://blogkitasehat.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=400
Studi Buktikan Varian Baru Corona dari Inggris Tidak Lebih Mematikan
- Varian baru virus Corona COVID-19 di Inggris yang diberi label B117 disebut berbahaya karena bisa lebih menular dibanding varian lain. Namun demikian temuan awal studi mengonfirmasi bahwa varian baru Corona ini tidak lebih mematikan.
Investigasi yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) membandingkan data dari 1.769 orang yang terinfeksi varian baru dengan 1.769 orang yang terinfeksi virus COVID-19 varian liar (wild type). Individu dalam dua kelompok tersebut disamakan satu banding satu dari sisi usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan waktu pengujian.
Diketahui dari 42 orang yang dilarikan ke rumah sakit, 16 terinfeksi varian baru dan 26 sisanya terinfeksi varian liar. Sementara untuk fatalitas dilaporkan ada 12 orang dari grup varian baru yang meninggal dunia dan 10 orang dari grup varian liar.
"Hasil awal dari studi kohort menemukan tidak ada perbedaan statistik yang signifikan pada tingkat rawat rumah sakit dan kematian dalam 28 hari di antara varian yang baru dan varian liar," tulis peneliti seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020).
Studi juga menemukan tidak ada perbedaan berarti tingkatreinfeksi atau infeksi ulang antara varian baru dengan varian lainnya.
Merekam Momen Bercinta Tak Selalu Berarti Kelainan Seks, Ini Alasannya
Kasus yang menimpa artis Gisella Anastasia ramai diperbincangkan. Terlebih ketika ia mengakui keterlibatan atas skandal yang menimpanya.
Kebiasaan merekam aktivitas bercinta oleh sebagian besar orang tak lazim dilakukan, namun psikolog berujar hal ini bukan tanda seseorang mengalami kelainan.
"Orang yang membuat video diri selama berhubungan intim tidak selalu terkait dengan gangguan psikologis tertentu," kata psikolog klinis Kasandra Putranto dari Kasandra & Associate.
Merekam dan menyimpan video seks pribadi bisa jadi terkait dengan imaji dan hasrat seksual seseorang. Untuk keperluan pribadi dan selama atas persetujuan pasangan, menurutnya hal itu sah-sah saja dilakukan.
"Kita tidak bisa serta merta meyakini bahwa perilaku membuat dan menyimpan video saat beraktivitas hubungan intim adalah merupakan gangguan psikologis karena pada dasarnya membuat video diri secara erotis ataupun saat berhubungan intim itu juga bisa terkait dengan imajinasi dan hasrat seksual seseorang," lanjutnya.
Senada, pengamat seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG mengatakan aktivitas merekam hubungan seks atas persetujuan masing-masing pihak tidak menjadi masalah dan tak ada kaitannya dengan kelainan seksual.
Beda halnya jika mereka memang ini mempertontonkan video mereka ke khalayak umum.
"(Termasuk) paraphilia adalah suatu penyimpangan seksual kalau dia senang mempertontonkan diri berhubungan seks, lalu disebarkan, kalau dianya tahu," ujar dr Boyke.
https://sehatteman.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=400
Tidak ada komentar:
Posting Komentar