Meksiko pada hari Kamis (24/12/2020) mulai menjalankan program vaksinasi COVID-19. Dosis pertama vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech di Meksiko diberikan kepada perawat berusia 59 tahun Maria Irene Ramirez yang bekerja di unit perawatan intensif rumah sakit Ruben Lenero Mexico City.
"Ini adalah hadiah terbaik yang bisa saya terima pada tahun 2020," kata Ramirez usai disuntik, dikutip dari Reuters.
Pelaksanaan vaksinasi pertama di Meksiko disiarkan secara langsung di media nasional dan disaksikan oleh para pejabat setempat. Ramirez mengaku sangat bersyukur bisa menjadi yang pertama menerima vaksin.
Ramirez berkata vaksin COVID-19 akan memberinya kekuatan yang besar untuk melanjutkan perang melawan pandemi Corona yang saat ini telah menewaskan lebih dari 120 ribu orang di negara tersebut.
Vaksinasi COVID-19 di Meskiko juga akan memprioritaskan staf medis. Seperti yang diberitakan, sebuah laporan pada September oleh Amnesty International menemukan Meksiko kehilangan lebih banyak petugas kesehatan karena virus Corona daripada negara lain.
Data dari Dewan Perawat Internasional dan Asosiasi Dokter dan Perawat Nasional Meksiko, 19 persen infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi berasal dari staf medis, hampir tiga kali lipat dari rata-rata global.
https://kamumovie28.com/movies/lost-highway/
Lagi-lagi Varian Baru COVID-19 Ditemukan, Diduga Lebih Menular dan Ganas
Varian baru dari virus Corona tampaknya muncul di Nigeria, Afrika. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pencegahan dan Pengontrol Penyakit (CDC) Afrika John Nkengasong, Kamis (24/12/2020).
Nkengasong menegaskan perlu adanya penyelidikan lebih lanjut terkait munculnya varian baru COVID-19 di Nigeria. Berita itu muncul setelah Inggris dan Afrika Selatan sama-sama melaporkan varian baru virus SARS-CoV-2 yang tampaknya lebih menular dan ganas.
Di sisi lain, Inggris telah melaporkan adanya varian virus Corona baru yang bermutasi dan diduga 70 persen lebih menular. Penelitian lebih mendalam tengah dilakukan untuk meneliti varian baru Corona di Inggris.
Munculnya varian virus Corona baru menyebabkan pembatasan perjalanan di wilayah itu. Beberapa negara bahkan melarang keluar-masuk ke Inggris maupun Afrika Selatan terkait dengan dugaan munculnya varian baru Corona, Indonesia termasuk salah satunya.
"Asal virusnya berbeda, dari virus yang ada di Inggris dan di Afrika Selatan," kata Nkengasong (24/12/2020) seperti dikutip dari CNA.
Nkengasong mengatakan, sebagai upaya untuk mendeteksi varian virus Corona baru di Nigeria dan Afrika Selatan, CDC Afrika akan menggelar pertemuan darurat minggu ini. Informasi mengenai varian baru COVID-19 muncul setelah melonjaknya kasus terkonfirmasi Corona di Nigeria dan Afrika.
Dalam sepekan terakhir, Nigeria melaporkan peningkatan kasus sebesar 52 persen dan Afrika Selatan meningkat 40 persen. Namun Nkengasong menjelaskan tidak ada bukti bahwa varian baru berpengaruh pada peningkatan penularan COVID-19 di Nigeria, tetapi ia memperingatkan bahwa negara tersebut melakukan pengawasan genom yang lebih sedikit daripada Inggris.
Ia pun menyampaikan bahwa CDC dan African Centre of Excellence for Genomics of Infectious Diseases di Nigeria akan mempelajari lebih banyak sampel dari virus.
"Beri kami waktu. Ini masih sangat awal," ujarnya saat menanggapi pertanyaan tentang varian virus tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar