Dibatalkannya IPO atau penjualan saham perdana Ant Financial Group, yang didirikan dan sebagian sahamnya dimiliki Jack Ma, membuat salah satu orang terkaya di dunia itu berusaha mencari solusi. Salah satunya, Jack Ma dikabarkan akan memberikan sebagian kepemilikan Ant pada pemerintah China.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Xi Jinping sendiri yang dilaporkan memerintahkan pembatalan IPO Ant di bursa saham Hong Kong dan Shanghai. Kritikan Jack Ma pada sistem finansial dan perbankan China yang dianggap ketinggalan zaman membuat regulator China marah.
Cukup lama tak terdengar kabarnya setelah melontarkan kritikan itu, Jack Ma menurut sumber Wall Street Journal menawarkan kepemilikan sebagian dari perusahaan Ant Group untuk pemerintah China.
"Anda bisa mengambil platform yang dimiliki Ant, sepanjang negara membutuhkannya," kata Jack menurut sumber, seperti dikutip detikINET dari Market Watch, Senin (21/12/2020).
Sumber yang dekat dengan regulator finansial China menyebutkan, belum ada keputusan tentang tawaran Jack Ma tersebut. Motivasi Jack Ma adalah agar IPO Ant nantinya dapat diizinkan oleh regulator.
Skenario lainnya adalah untuk memperketat regulasi dengan cara bank atau investor milik negara membeli saham Ant. Setelah cukup lama terkesan bebas menjalankan bisnis fintech, China memang tak ingin Ant dengan produk pembayaran Alipay terlalu meraksasa.
China dinilai sadar bahwa usaha mereka memperlonggar regulasi dan membiarkan kompetisi tanpa banyak aturan berpotensi membuat perusahaan teknologi terlalu berkuasa. Hal itu sudah terjadi di Amerika Serikat.
"25 tahun yang lalu, perusahaan teknologi Amerika mengambil risiko dan merusak model bisnis yang sudah ada. Saat ini, mereka adalah layanan publik yang baru, meraih pendapatan dari monopoli mereka dengan mengontrol pasar. China ingin menghindari jebakan Amerika," kata pakar ekonomi David Goldman. Maka, Jack Ma dan Ant pun dijegal.
https://maymovie98.com/movies/valentine-2/
Tim RI Lolos Grand Final PMGC 2020, Brasil Malah Diskualifikasi
- PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2020 memunculkan drama. Jika Indonesia meloloskan 2 tim, Brasil malah mengalami diskualifikasi.
PMGC 2020 baru saja merampungkan Super Weekend 4 sekaligus akhir dari babak liga Minggu kemarin (20/12). Tim Asal China, Four Angry Man (4AM) berhasil meraih peringkat pertama.
Sementara dua tim asal Indonesia, Bigetron Red Aliens (BTR RA) menempel di posisi kedua. Aerowolf LIMAX juga berhasil tembus ke Top 16 untuk lolos ke babak Grand Final.
Namun, kabar mengejutkan datang dari tim asal Brasil, Loops Esports. Setelah dipastikan lolos ke babak Grand Final, tim Loops malah harus didiskualifikasi dari gelaran PMGC 2020.
Dilihat detikINET, Senin (21/12/2020) dari laman resmi esports.pubgmobile.com, disebutkan bahwa tim Loops melanggar aturan kompetisi yakni kesalahan pemain di PMGC 2020.
Tiga pemain Loops, Federal, Ciaowski, dan Gxlden melakukan aksi yang tak biasa pada pertandingan terakhir di Map Erangel pada Super Weekend 4 Minggu kemarin (20/12).
Di dalam pertandingan, mereka melakukan aksi berdiam diri dengan berjongkok di sebuah bangunan tanpa senjata. Sehingga, pemain dari tim RRQ Athena, G9, menemukan mereka dan mendapatkan poin kills tanpa perlawanan.
Sementara satu pemain Loops yang lain, Carrilho melanjutkan pertandingan dengan menghindari tembakan lawan dan berjuang sendiri.
Atas tindakan ketiga pemain itu, tim Loops terpaksa harus dijatuhi hukuman oleh pihak PMGC 2020 karena mencederai sportivitas di arena PUBG Mobile.
Dengan hukuman ini, tiket Grand Final Loops Esports otomatis digantikan oleh tim asal Bangladesh A1 Esports yang berada di urutan ke-17 di klasemen babak liga.
https://maymovie98.com/movies/valentine/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar