Ekonom senior Faisal Basri melihat ada secercah harapan atas ditunjuknya Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri kesehatan (menkes) menggantikan Terawan Agus Putranto.
Menurutnya di tangan mantan wakil menteri BUMN itu, penanganan pandemi virus Corona (COVID-19) akan lebih baik kedepannya.
"Ada secercah harapan penanganannya akan lebih saksama dengan Pak Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan," kata dia dalam webinar Indef, Rabu (23/12/2020).
Menurutnya, pria yang beken dipanggil BGS itu tahu apa yang harus dilakukannya sebagai menkes.
"Dia tahu apa yang harus dia lakukan berdasarkan sains dan data karena dia selain profesional juga dia sigap dengan mau orang pembelajar dan sebagainya dan sebagainya," paparnya.
Apalagi jika Budi Gunadi Sadikin didampingi oleh orang-orang ahli di bidangnya maka diyakini jalan untuk menangani COVID-19 semakin jelas.
"Jadi, dengan dibantu oleh para ahli yang mumpuni Insyaallah kita memiliki path (jalan) yang lebih jelas untuk mengatasi virus ini," tambahnya.
Budi Gunadi Sadikin adalah pria kelahiran 6 Mei 1964, usianya kini 56 tahun. Meski kerap disebut sebagai bankir senior, ia ternyata memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Fisika Nuklir lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti yang dikutip dari laman resmi Inalum.
Perjalanan kariernya di mulai tahun 1988 dengan menjadi Staff Teknologi Informasi IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang. Setelah itu, Budi dipindah ke IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai System Integration & Professional Services Manager.
Kemudian karier Budi Gunadi Sadikin berlanjut di Bank Bali dengan beberapa jabatan sebagai General Manager Electronic Banking wilayah Jakarta dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Singkat cerita, pada tahun 2006, Budi mulai merapat ke bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Direktur Micro & Retail Banking. Di tahun 2013, ia diangkat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri hingga 21 Maret 2016.
Tahun 2016, ia merapat ke pemerintah menjadi Staf Khusus Menteri BUMN. Ia juga aktif menjadi Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Fintech Indonesia kala itu.
Di tahun 2017, Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sebelum akhirnya efektif menjadi Direktur Utama pada 14 September 2017.
Kemudian dia menjabat sebagai wakil menteri BUMN sebelum akhirnya ditunjuk Jokowi menjadi menkes.
https://cinemamovie28.com/movies/arwah-tumbal-nyai-part-arwah/
Tower Bersama Borong 3.000 Menara Telekomunikasi Rp 3,9 T
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Tower Bersama (TB) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Aset Bersyarat dengan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
Perjanjian itu dilakukan untuk pembelian paling banyak 3.000 menara, dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,975 triliun.
CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan per 30 September 2020 TBIG memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS.
Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,96. Dalam basis proforma, transaksi itu diharapkan mampu meningkatkan EBITDA sekitar 10% dan memiliki dampak penambahan langsung.
"Kami sangat senang untuk menandatangani perjanjian ini dengan IBST untuk pembelian menara-menara ini. Akuisisi ini melengkapi strategi utama kami yang berfokus pada pertumbuhan organik. Dalam basis proforma, transaksi ini akan meningkatkan EBITDA kami sekitar 10% dan memiliki dampak penambahan langsung," kata Hardi dalam keterangan resmi, Rabu (23/12/2020).
Meski begitu, penyelesaian transaksi ini disebut masih membutuhkan berbagai persetujuan termasuk dari pemegang saham dan pemberi pinjaman dari TBIG dan IBST.
"Transaksi diharapkan akan selesai menjelang akhir triwulan pertama tahun 2021," ucap Hardi.
https://cinemamovie28.com/movies/arwah-tumbal-nyai-part-nyai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar