Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada Sabtu (26/12/2020). Ada penambahan 6.740 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 706.837 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi, yakni 2.058 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 871 kasus dan Jawa Timur sebanyak 803 kasus baru per 26 Desember.
Detail perkembangan virus Corona Sabtu (26/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 6.740 menjadi 706.837
Pasien sembuh bertambah 6.389 menjadi 576.693
Pasien meninggal bertambah 147 menjadi 20.994
Tercatat sebanyak 44.582 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 68.061.
Sebaran 6.740 kasus baru Corona di Indonesia pada Sabtu (26/12/2020).
DKI Jakarta: 2.058 kasus
Jawa Tengah: 871 kasus
Jawa Timur: 803 kasus
Jawa Barat: 601 kasus
Sulawesi Selatan: 547 kasus
Kalimantan Timur: 288 kasus
DI Yogyakarta: 274 kasus
Banten: 241 kasus
Bali: 96 kasus
Riau: 93 kasus
Sumatera Selatan: 81 kasus
Kalimantan Tengah: 80 kasus
Sumatera Utara: 75 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Lampung: 65 kasus
Kalimantan Selatan: 63 kasus
Kalimantan Utara: 56 kasus
Bangka Belitung: 54 kasus
Papua: 51 kasus
Gorontalo: 44 kasus
Sulawesi Utara: 43 kasus
Sulawesi Tengah: 42 kasus
Maluku: 34 kasus
Nusa Tenggara Barat: 32 kasus
Aceh: 19 kasus
Kepulauan Riau: 15 kasus
Sulawesi Barat: 15 kasus
Papua Barat: 15 kasus
Sulawesi Tenggara: 4 kasus
Maluku Utara: 3 kasus
Bengkulu: 2 kasus
https://nonton08.com/movies/9-songs/
Nakes AS Ceritakan Reaksi Alergi Usai Disuntik Vaksin COVID-19 Moderna
Tenaga kesehatan di Boston, Amerika Serikat mengalami reaksi alergi setelah disuntik vaksin COVID-19 Moderna.
Ini adalah kasus reaksi alergi pertama yang diketahui dari vaksin Corona Moderna, meskipun setidaknya ada enam kasus serupa yang dilaporkan di Amerika Serikat terkait dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
"Setelah saya mendapat vaksin, saya merasa takikardi, tapi saya merasa mungkin ini karena cemas sebab saya takut setelah mengetahui reaksi Pfizer di AS, terutama dengan orang-orang yang memiliki alergi kerang, seperti saya," jelas Dr. Hossein Sadrzadeh kepada CNN.
Takikardia adalah istilah medis yang berarti detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Setelah memeriksa organ vitalnya, Sadrzadeh menyadari detak jantungnya terus melonjak.
"Detak jantung saya 150, padahal normalnya 75 ... enam, tujuh menit setelah suntikan vaksin, saya merasa di lidah saya dan juga tenggorokan saya mengalami, seperti, sensasi aneh kesemutan dan mati rasa, reaksi yang sama yang saya alami sebelumnya terhadap alergi kerang saya" kata Sadrzadeh.
Sadrzadeh mengatakan tekanan darahnya turun begitu rendah bahkan tidak bisa dideteksi dengan monitor. Staf medis lain kemudian membawanya ke ruang gawat darurat, yang hanya berjarak beberapa menit dari ruangan tempatnya menerima vaksin.
Sadrzadeh dipantau selama empat jam lagi setelah reaksi alerginya dan beruntung bisa pulang setelah itu. Dia mengatakan staf pusat medis di Boston Medical Center menanggapi dengan sangat baik tentang kejadian pasca vaksinasi. Boston Medical Center belum dapat memberikan rincian tambahan tetapi mengkonfirmasi insiden yang dialami Sadrzadeh.
Masih belum diketahui bahan apa dalam vaksin virus Corona yang menyebabkan reaksi alergi parah pada beberapa orang. Kepala Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA Dr Peter Marks, mengatakan dalam sebuah pengarahan minggu lalu bahwa FDA sedang menyelidiki senyawa yang dikenal sebagai polietilen glikol (PEG), serta empat bahan lain yang mungkin menjadi pemicu reaksi alergi pada vaksin.
Polietilen glikol adalah senyawa yang muncul di sejumlah obat-obatan termasuk beberapa sediaan usus dan pencahar
"Meski polietilen glikol, jarang dapat dikaitkan dengan reaksi alergi, itu bisa menjadi penyebabnya di sini. Itulah mengapa kami dengan cermat mengawasinya saat vaksin Moderna diluncurkan," ungkap Dr Marks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar