Senin, 27 Januari 2020

Berwisata ke Masjid Terbesar di Kalimantan Selatan

Kota Martapura cukup menarik untuk dikunjungi. Di sana ada Masjid Agung Al Karomah, masjid kebanggaan warga sekaligus yang terbesar di Kalimantan Selatan.

Kota Martapura selama ini lebih dikenal sebagai penghasil batu mulia dan intan berkualitas. Namun tahukah traveler, bahwa Martapura juga dikenal sebagai Kota Santri karena banyaknya pesantren yang ada di kota ini, serta kehidupan masyarakatnya pun sangat agamis dan religius.

Saat berkunjung ke kota Martapura, kita juga bisa menikmati wisata religi di masjid bersejarah yang ada di Kota Martapura, bernama Masjid Agung Al Karomah. Masjid ini terletak tidak jauh dari Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat.

Masjid Agung Al Karomah merupakan masjid terbesar di Kalimantan Selatan. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1863. Pada awal dibangun, masjid ini bernama Masjid Jami Martapura.

Pada awal dibangun, masjid ini mengadopsi gaya arsitektur Masjid Agung Demak, dengan atap limas bersusun tiga. Namun setelah dipugar pada tahun 2004, Masjid Agung Al Karomah berubah menjadi masjid bernuansa modern dan megah.

Yang unik dari Mmsjid ini, walaupun sudah beberapa kali di renovasi, namun hingga saat ini kita masih bisa menjumpai soko guru dari kayu ulin yang dipergunakan saat awal masjid dibangun.

Soko guru dari kayu ulin ini konon diambil dan dibawa langsung oleh ulama pencetus pembangunan masjid, Haji Muhammad Afif atau dikenal dengan Datu Landak dari Barito di Kalimantan Tengah dengan berjalan kaki.

Hingga hari ini, keempat soko guru yang kokoh berdiri di ruang utama sholat, masih disakralkan oleh masyarakat sekitar, dan terdapat rangkaian bunga segar yang dikaitkan di masing-masing soko guru dari kayu ulin ini.

Selain soko guru berusia ratusan tahun, di masjid ini juga mimbar yang terbuat dari kayu ulin dengan ukiran bunga yang indah, berbetuk panggung dan dilengkapi tangga. Konon mimbar ini juga sudah berusia lebih dari satu abad.

Liburan ke Kebun Raya Indrokilo di Boyolali, Tiketnya Masih Gratis

Masyarakat yang ingin berwisata ke Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), kini sudah bisa dikunjungi. Bahkan untuk sementara ini masih bebas biaya masuk lho.

"Sejak diresmikan (3 Mei 2019) lalu, Kebun Raya Indrokilo sudah dapat dikunjungi setiap hari, sementara ini mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB," ujar Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Boyolali, Budi Listiyono, Jumat (17/5/2019) kemarin.

Akses masuk para pengunjung bisa masuk melalui pintu utara atau melalui depan. Di sana juga sudah disediakan lahan parkir yang cukup luas untuk kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.

Sebab, komplek Kebun Raya steril dari kendaraan bermotor. Pengunjung tidak boleh membawa sepeda motor masuk berkeliling Kebun Raya.

"Aturan dari awal sudah ditekankan bahwa Kebun Raya Indrokilo bebas dari kendaraan roda dua atau empat. Bawa sepeda sendiri dari rumah boleh," katanya.

Untuk itu pihaknya menyediakan moda transportasi ramah lingkungan bagi pengunjung berkeliling Kebun Raya seluas 8,9 hektar tersebut. Pihak pengelola menyediakan 60 sepeda onthel, 2 mobil listrik dan skuter listrik atau segway.

Kebun Raya Indrokilo Boyolali berlokasi di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Untuk menjangkau lokasi ini, dari jalan Raya Solo - Semarang, yang dari arah barat atau Semarang, bisa melewati komplek kantor Pemkab Boyolali. Kemudian masuk ke jalan raya Boyolali - Jatinom. Sesampainya di pertigaan Gerit, lurus ke timur arah Teras, nanti akan ketemu pintu masuk KRIB.

Sedangkan dari arah Solo, bisa melalui pertigaan Randusari ke kiri ke arah Nepen. Sesampainya di pertigaan Sudimoro, ke barat dan akan ketemu pintu masuk KRIB.

Di KRIB, pengunjung bisa menambah wawasan karena telah disediakan beberapa ruang dengan koleksi tumbuhan yang berciri khas (eco region) Kebun Raya Indrokilo. Yaitu berbagai tanaman hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur.

Sejumlah tanaman khas Boyolali yang sudah mulai langka, yaitu trenggulun. Tidak hanya di Boyolali, tapi semua yang ada di Jawa atau yang ecoregion-nya sama untuk ditanam disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar