Senin, 27 Januari 2020

Pengalaman Seru Touring Naik Motor dari Italia ke Kroasia (2)

Orang Etruria adalah suku orang-orang maju yang mengubah wajah Italia tengah melalui penggunaan irigasi untuk merebut kembali tanah yang sebelumnya tidak bisa diolah. Kebiasaan mereka membangun pemukiman mereka di benteng-benteng bukit yang dibelah dengan baik.

Sebuah kota Romawi bernama Saena Julia didirikan di lokasi pada masa pemerintahan Kaisar Augustus. Beberapa arkeolog menyatakan bahwa Siena dikontrol untuk periode oleh suku Gaulish yang disebut Senones.

Menurut legenda setempat, Siena didirikan oleh Senius dan Aschius, dua putra Remus dan dengan demikian keponakan Romulus, setelah kemudian Roma dinamai.

Beberapa mengklaim nama Siena berasal dari Senius. Etimologi lain mengambil nama dari nama keluarga Etruscan Saina, nama keluarga Romawi Saenii, atau kata Latin senex 'tua' atau bentuk senja 'menjadi tua'.

Siena tidak berhasil di bawah pemerintahan Romawi. Itu tidak berlokasi di dekat jalan-jalan utama dan tidak memiliki peluang untuk berdagang. Status piciknya berarti bahwa Kekristenan tidak menembus sampai abad ke-4, dan tidak sampai orang orang Lombard menyerbu Siena dan wilayah sekitarnya yang dikenalnya kemakmuran.

Kami berkeliling Kota Siena dan mempelajari tentang sejarahnya. Istirahat sejenak di sini sebelum lanjut ke Ancona. Kami melewati Urbino tempat kelahirannya Valentino Rossi. Aroma balap pun terasa karena ternyata memang tempat kelahiran Valentino Rossi itu dekat sekali dengan San Marino. Andrea pun pernah latihan balap di situ.

Saya lupa, di dalam perjalanan yang kami lewati kami sempat makan di situ dan ternyata tempat kami makan pemiliknya adalah bikers dan pemilik KTM 1290. Saya sempat ke garasinya di bawah ternyata motornya banyak. Dia sangat senang kedatangan tamu dari Indonesia dan memberikan discount khusus buat kami.

Kami makan siang di sini a la carte sebelum kami lanjut ke Ancona. Ancona adalah kota pelabuhan tempat kapal kapal bersandar menuju Eropa Timur.

Sebelum sampai Ancona, kami menyusuri sungai yang terletak di Urbino. Sesampainya di Ancona maka kita harus menukarkan confirmation booking dengan tiket untuk naik ke kapal. Persyaratan naik kapal juga cukup ketat, karena setiap orang diminta passport, copy surat kendaraan, termasuk rental form yang membuktikan bahwa motor anda bisa digunakan di Eropa Timur.

Sempat terjadi drama, justru passport Wijaya Kusuma terselip di SIM International, sementara petugas portnya meminta asli passport. Namun setelah ketemu semua beres. Setelah beres semua, maka kita bersiap siap naik kapal SNAV dari Ancona Italy ke Kota Split di Kroasia. Mungkin ditanyakan passport karena kami keluar dari negara Italy di Eropa Barat menuju Eropa Timur.

Kapal yang kita tumpangi dari pelayaran Snav. Kapal yang sangat besar panjangnya saja 162 meter dengan lebar 30 meter. Jadwal kapal berangkat jam 8 malam dan tiba di Split Kroasia jam 06.00 pagi. Total penyeberangan adalah 10 Jam perjalanan. Maklum kapal berlayar maksimum 30 km/jam dengan jarak tempuh 318 km menyeberangi Laut Adriatic.

Ferry yang digunakan luar biasa bagusnya. Kapal itu ada 8 tingkat dan 4 tingkat untuk kendaraan. Setelah dapat tiket maka kami ke resepsionis untuk tuker kunci kamar. Beruntung yang order Andrea, Sehingga kita mendapat discount untuk ruangan kapal ini dan di upgrade dari kamar berempat menjadi kamar hanya berdua.

Senja terasa lambat di sini. Pemandangan Indah nampak di kejauhan. Kapal kami angkat sauh menuju Kroasia pada jam 20.00 malam. Tapi jangan salah, di sini jam 20.00 masih terang dan sunset terjadi jam 8 malam.

Di ferry ini apabila kita sudah naik ke dek, maka kita tidak boleh menuju mobil. Ruangan mobil segera di seal dan kita tidak boleh lagi kembali ke mobil. Oleh karena itu, kita setelah naik ke kapal, harus membawa seluruh perlengkapan mandi dan kebutuhan kita selama menginap di kapal.

Teman teman menuju ke geladak kapal ingin menyaksikan tenggelamnya matahari di ufuk timur. Setelah kembali, kami mandi dan segera mencari makan malam. Makan malam yang disajikan juga beragam. Ada makanan muslim dan makanan Eropa yang harganya juga terjangkau.

Di kapal ini juga tersedia berbagai macam fasilitas mulai bioskop, tempat sauna, refleksi, bar, mini market dan lain sebagainya. Layaknya kapal ini adalah kapal pesiar yang nyaman.

Setelah makan malam sayapun memutuskan untuk tidur, lelah dan mempesiapkan riding untuk hari ke 4 menuju podgorica.

Pagi jam 05.00 kami dibangunkan oleh pengumuman awak kapal bahwa kapal sudah menyediakan sarapan pagi, jam 06.00 kami di informasikan bahwa kapal bersiap bersandar dan penumpang di perbolehkan menuju ke mobil atau motor setelah mengembalikan kunci kamar kepada receptionis kapal.

Kami pun bergegas mempersiapkan motor dan jam 07.30 pagi motor kami pun sudah keluar dari lambung kapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar