Senin, 27 Januari 2020

Masjid Cantik Sri Lanka Yang Mirip Kue Lapis

Sri Lanka adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha dan Hindu. Tapi dipusat kotanya, Kolombo, ada masjid tua yang cantik mirip kue lapis.

Jamiul Alfar Mosque adalah masjid tua yang menjadi saksi perjalanan islam di Sri Lanka. Masjid yang berada di area sentra bisnis Kota Kolombo Pettah ini sangat ikonik, seperti yang diintip detikcom, Selasa (14/5/2019) dari berbagai sumber.

Masjid ini menjadi ikonik karena pilihan warna yang ada di seluruh bangunan. Kalau biasanya masjid punya satu warna yang jadi dasar, Masjid Jamiul Alfar justru punya 2 warna timpang tindih.

Warna yang dipilih adalah merah dan putih. Kedua warna tersebut dibuat layaknya kue lapis. Hasilnya, masjid ini terlihat sangat menarik dan instagrammable.

Pemilihan warna ini tidak memiliki alasan khusus. Dibuat dengan dominasi warna merah, Jamiul Alfar juga dikenal dengan nama Red Masjid (Masjid Merah).

Berdirinya masjid ini bermula dari para saudagar muslim asal India. Mereka melakukan perjalanan bisnis dan singgah di Kolombo. Karena sering bolak balik, mereka berpikir untuk mendirikan sebuah rumah ibadah.

Atas inisiatif para pedagang ini, dibangunlah sebuah masjid. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1908 dan selesai tahun 1909. Bangunan masjid dirancang oleh HL Saibo Lebbe dengan kapasitas sekitar 1.500 orang.

Keberadaan masjid ini menjadi pendorong bagi para pedagang untuk menetap. Saat ini para keturunan pedagang muslim India menjadi bagian dari penduduk Sri Lanka.

Dari segi arsitektur, Jamiul Alfar Mosque memiliki 14 menara masjid. Ada 2 menara yang berukuran sedang, sisanya memiliki ukuran yang lebih kecil.

Bukan cuma luarnya yang cantik, bagian interior masjid ini pun dihias sedemikian rupa. Kalau kamu masuk, akan ada tiang-tiang dengan ornamen kaligrafi yang indah.

Sudah mengalami renovasi di tahun 1975, kini Masjid Merah bisa menampung sekitar 5.000 orang. Tapi rupanya ini masih belum cukup juga. Karena saat salat Jumat tiba, jamaah akan terlihat tumpah sampai ke jalan.

Selain Masjid Merah, Jamiul Alfar memiliki banyak nama. Karena dihuni oleh dua etnis, Tamil dan Sinhala, masjid ini pun punya 2 nama lagi.

Dalam bahasa Tamil, Masjid Merah akan dikenal sebagai Samman Kottu Palli. Sedangkan dalam bahasa Sinhala disebut Rathu Palliya.

Instagrammable, ikonik dan terlihat sangat Indonesia, Masjid Merah bisa menjadi salah satu destinasi religi menarik di Sri Lanka. Jangan lupa untuk berpakaian sopan ya traveler!

Wings Air Lakukan Uji Coba Terbang dari Tanjung Karang ke Krui

Wings Air melakukan uji coba terbang awal dari Tanjung Karang ke Krui, Lampung. Uji coba dilaporkan berjalan lancar.

Dalam keterangan resminya, Wings Air mengoperasikan salah satu armada tipe ATR 72-600 dengan membawa 4 kru, meliputi dua flight operation officer (FOO), dua perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepala Bandar Udara Internasional Radin Inten II, Asep Kosasih dan perwakilan Otoritas Bandar Udara Wilayah I.

Pesawat registrasi PK-WGU berangkat pukul 13.30 WIB dari Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG) dan tiba pukul 14.15 WIB di Bandar Udara Muhammad Taufik Kemas di Krui, Pekon Serai, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung (KXI).

Rute kembali, Wings Air lepas landas dari Krui pukul 15.15 WIB dan mendarat dengan mulus di Tanjung Karang pukul 16.00 WIB, dengan total waktu tempuh sekali jalan berkisar 45 menit.

"Wings Air mengucapkan terima kasih atas kerja sama kru pesawat, pengelola bandar udara, pengelola lalu lintas udara atas terlaksanakannya proving flight. Tak lupa Wings Air juga memberikan apresiasi kepada pihak terkait yang telah mendukung penuh operasional ini," demikian pernyataan resmi Wings Air yang diterima detikTravel, Selasa (14/5/2019).

Uji coba ini dilakukan dalam rangka menjajaki potensi pasar internal Lampung terutama permintaan layanan penerbangan berjadwal. Wings Air menyambut baik kehadiran Bandar Udara Muhammad Taufik Kiemas dengan panjang landas pacu 1.300 meter sebagai komersial.

Dengan adanya bandara tersebut diharapkan mampu mendorong pengembangan area Liwa-Krui sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor barat Pulau Sumatera.

Perlu diketahui, Krui dikenal salah satu lokasi paling hits di kalangan peselancar. Kawasan itu pernah menjadi tuan rumah bagi kompetisi kejuaraan selancar internasional. Tak heran bila semakin popular dan menonjolkan destinasi andalan berbasis kelestarian alam dan bahari berwilayah pesisir.

Apabila di waktu mendatang Wings Air melayani rute berjadwal di Krui, maka akan menghadirkan alternatif terbaru bagi traveler untuk melakukan perjalanan lebih efektif guna menghubungkan setiap daerah dalam mempercepat serta mempermudah mobilitas di intra-Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) maupun dari dan ke Lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar